Kapitalisme Indonesia: Setelah Tanah, Kini Data Kita yang Dirampas
Kapitalisme di Indonesia telah bergeser fokus dari sumber daya fisik ke data dan algoritma. Mekanisme 'akumulasi melalui perampasan' kini mengekstraksi data pengguna digital, mengubah perilaku menjadi 'surplus perilaku' yang dimonetisasi. Indonesia, dengan lebih dari 213 juta pengguna internet, menjadi pasar digital terbesar di Asia Tenggara dan medan utama bagi kapitalisme platform, di mana nilai yang dihasilkan pengguna dikuasai korporasi global.
Berita Terbaru

Anak-anak Terancam 'Brain Rot' Akibat AI, Wamenkomdigi Serukan Literasi

Anthony Ginting Kalahkan 4 Juara Dunia, Juara China Open 2018

Pramono Anung: Kemerdekaan Lahir dari Kesabaran, Bukan Jatuh dari Langit

Trump Sebut Joe Biden Presiden Terburuk, Tuduh Bawa AS ke Ambang Kehancuran

Timothée Chalamet Akui Kecewa, Ungkap Perasaan Aktor Kalah di Oscar

Dolar AS Menguat: Data Ekonomi Lemah dan Harapan Kesepakatan Kongres Dorong Greenback

Microsoft Bentuk Tim Superintelijen AI, Fokus Diagnostik Medis

Piala Dunia U-17: Klasemen Peringkat Tiga Berubah, Indonesia Wajib Menang Lawan Honduras

Video Pungli di Puncak Saat One Way Viral, Satu Pelaku Diamankan Polisi

Pangeran William Tolak Bahas Skandal Andrew, Fokus Lingkungan di Brasil
