news.republika.co.id

Aparat kepolisian, bekerja sama dengan PPATK, tengah menyelidiki aktor utama di balik kericuhan aksi di depan Gedung DPR pada 25 dan 28 Agustus. Polda Metro Jaya menemukan indikasi bahwa kericuhan tersebut tersistematis, dengan adanya perbekalan logistik dan petasan untuk perusuh. Diduga kuat, anak-anak yang terlibat aksi anarki diberikan kompensasi atau dibayar untuk melakukan perusakan fasilitas umum.
Masih Seputar nasional

30 WNI Ikut Misi Kemanusiaan ke Gaza, Kemenlu Peringatkan Risiko & Pantau Ketat

Kapolri Listyo Sigit: Kamtibmas Normal Usai Demo, Persatuan Kunci Ekonomi Tumbuh

Terungkap! Identitas Korban Mutilasi Jurang Cangar Mojokerto: Wanita Asal Lamongan

Prabowo: Jaga Demokrasi Wajib Pakai Ronda, Usir Pembakar Fasilitas Negara!

Kasum Desak Komnas HAM Percepat Penyelidikan Kasus Munir, Dokumen TPF Lenyap!

Gaduh Tunjangan Rp70 Juta, DPRD DKI Gelar Rapat Pimpinan Senin Besok

Jasa Marga Perpanjang Contraflow Tol Japek Malam Ini Akibat Volume Kendaraan Meningkat

BPOM Masih Tunggu Hasil Uji Lab Nampan MBG Diduga Mengandung Minyak Babi

Komnas HAM Desak Polisi Bebaskan Delpedro Marhaen & 6 Aktivis HAM

Tragedi Maulid Nabi: Bangunan Majelis Taklim di Bogor Ambruk, 3 Tewas & 80 Luka

21 Tahun Berlalu, Komnas HAM Ungkap Kendala Berat Penyelidikan Kasus Munir