www.antaranews.com

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN 2026) menandai arsitektur fiskal pertama yang dirumuskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Disampaikan pada 15 Agustus, RAPBN ini lebih dari sekadar hitung-hitungan; ia menjadi kompas pembangunan Indonesia ke depan. Keberhasilannya akan diuji dari sejauh mana mampu menjawab kebutuhan rakyat secara nyata.
Masih Seputar ekonomi

Prabowo Cabut Tantiem BUMN: Komisaris Rapat Sebulan Sekali Dapat Rp 40 M

The Fed Pangkas Suku Bunga 1-2 Kali hingga 2025, BI Berpeluang Turun

Malaysia Geser Indonesia Jadi Pasar Mobil Terbesar Asia Tenggara

Prabowo Targetkan BUMN Sumbang US$50 Miliar, APBN Bebas Defisit

Anggaran IKN RAPBN 2026: Rp 6,3 Triliun, Turun Signifikan
Rp15,31 Triliun Modal Asing Masuk Pasar Domestik Pekan Ini

GAPMMI desak PGN jamin pasokan gas, ancam produksi industri

Gubernur NTB Larang Proyek Perumahan di Bantaran Sungai

Sulit Capai 5,4%: INDEF Skeptis Target Ekonomi 2026

10.000 Pramugari Mogok, Air Canada Batalkan Semua Penerbangan

Mogok 10.000 Pramugari Air Canada: 623 Penerbangan Batal, Ratusan Ribu Penumpang Terdampak