Pertanyaan
Cara jawab
Singkat & Padat
Kim Yo Jong menolak ajakan AS untuk diplomasi denuklirisasi, mendesak Washington menerima Korut sebagai negara nuklir. Ia menyebut hubungan baik Kim Jong Un dan Trump tidak berarti jika bertujuan denuklirisasi. Kemampuan nuklir Korut meningkat sejak era diplomasi Kim-Trump. Prospek diplomasi AS-Korut bergantung pada akhir perang Rusia-Ukraina dan negosiasi tarif AS.
🚫 Penolakan Diplomasi
- Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara, menolak niat Amerika Serikat untuk melanjutkan diplomasi terkait denuklirisasi Korea Utara.
- Ia mendesak Washington untuk menerima negaranya sebagai negara senjata nuklir dan mencari pendekatan baru untuk memulai kembali perundingan.
- Kim Yo Jong menyatakan bahwa hubungan pribadi antara saudaranya dan mantan Presiden AS Donald Trump akan dianggap sebagai "ejekan" atau "penghinaan" jika bertujuan untuk denuklirisasi.
- Ia menambahkan bahwa kemampuan nuklir Korea Utara telah meningkat tajam sejak diplomasi Kim-Trump pertama.
💡 Tuntutan dan Prospek
- Para ahli berpendapat bahwa Donald Trump mungkin masih akan mengejar perundingan dengan Korea Utara untuk mencapai prestasi diplomatik.
- Korea Utara menginginkan keringanan sanksi yang luas, penangguhan latihan militer AS-Korea Selatan, dan insentif ekonomi lainnya sebagai imbalan.
- Prospek dimulainya kembali diplomasi AS-Korea Utara sangat bergantung pada akhir perang Rusia-Ukraina dan negosiasi tarif AS dengan negara lain.
Apa pernyataan terbaru Kim Yo Jong mengenai diplomasi dengan Amerika Serikat?
Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, secara tegas menolak niat Amerika Serikat untuk melanjutkan diplomasi yang berfokus pada denuklirisasi Korea Utara. Ia mendesak Washington untuk menerima negaranya sebagai negara senjata nuklir dan mencari pendekatan baru untuk memulai kembali perundingan.
Apa tuntutan utama Korea Utara kepada Amerika Serikat?
Tuntutan utama Korea Utara kepada Amerika Serikat adalah agar Washington menerima Korea Utara sebagai negara senjata nuklir. Selain itu, mereka juga mendesak AS untuk mencari pendekatan baru dalam memulai kembali perundingan, yang menyiratkan bahwa pendekatan denuklirisasi sebelumnya tidak lagi relevan atau dapat diterima.
Bagaimana Kim Yo Jong menilai hubungan pribadi antara Kim Jong Un dan mantan Presiden AS Donald Trump?
Kim Yo Jong menyatakan bahwa hubungan pribadi antara saudaranya, Kim Jong Un, dan mantan Presiden AS Donald Trump "tidak buruk". Namun, ia menambahkan bahwa jika hubungan tersebut bertujuan untuk denuklirisasi Korea Utara, itu akan dianggap sebagai "ejekan" atau "penghinaan". Ini menunjukkan bahwa meskipun ada hubungan personal, tujuan denuklirisasi adalah garis merah bagi Korea Utara.
Mengapa Korea Utara menganggap upaya denuklirisasi sebagai "ejekan" atau "penghinaan"?
Menurut Kim Yo Jong, Korea Utara menganggap upaya denuklirisasi sebagai "ejekan" atau "penghinaan" karena kemampuan nuklir mereka telah meningkat tajam sejak diplomasi Kim-Trump pertama. Ini menyiratkan bahwa Korea Utara merasa telah mencapai status kekuatan nuklir yang signifikan dan tidak akan menyerahkan kemampuan tersebut melalui perundingan denuklirisasi.
Bagaimana perkembangan kemampuan nuklir Korea Utara menurut Kim Yo Jong?
Kim Yo Jong menyatakan bahwa kemampuan nuklir Korea Utara telah meningkat tajam sejak diplomasi pertama antara Kim Jong Un dan Donald Trump. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa program nuklir Korea Utara terus berkembang dan menjadi lebih canggih, terlepas dari upaya diplomatik sebelumnya.
Apa pandangan para ahli mengenai kemungkinan perundingan AS-Korea Utara di masa depan?
Para ahli berpendapat bahwa mantan Presiden AS Donald Trump mungkin masih akan mengejar perundingan dengan Korea Utara. Motivasi di balik ini adalah untuk mencapai prestasi diplomatik. Pandangan ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan perundingan di masa depan, meskipun dengan tujuan yang mungkin berbeda dari denuklirisasi total.
Insentif apa yang diinginkan Korea Utara untuk melanjutkan perundingan?
Untuk melanjutkan perundingan, Korea Utara menginginkan beberapa insentif utama dari Amerika Serikat, yaitu:
- Keringanan sanksi yang luas
- Penangguhan latihan militer AS-Korea Selatan
- Insentif ekonomi lainnya
Tuntutan ini menunjukkan bahwa Korea Utara mencari keuntungan konkret sebagai prasyarat untuk kembali ke meja perundingan.
Faktor-faktor apa yang memengaruhi prospek dimulainya kembali diplomasi AS-Korea Utara?
Prospek dimulainya kembali diplomasi antara Amerika Serikat dan Korea Utara sangat bergantung pada dua faktor global dan ekonomi:
- Akhir perang Rusia-Ukraina
- Negosiasi tarif AS dengan negara lain
Hal ini menunjukkan bahwa keputusan diplomatik AS terkait Korea Utara tidak hanya dipengaruhi oleh isu bilateral, tetapi juga oleh konteks geopolitik dan ekonomi yang lebih luas.
Masih Seputar internasional
Menlu Israel Tolak Gencatan Senjata dan Negara Palestina Selama Hamas Berkuasa
sekitar 7 jam yang lalu

India Klaim Tewaskan 3 Militan Dalang Pembantaian Kashmir yang Picu Konflik dengan Pakistan
sekitar 7 jam yang lalu

Iran Tolak Klaim Trump Beri Perintah Hamas di Perundingan Gaza
sekitar 9 jam yang lalu

Israel Gempur Kamp Pengungsi Nuseirat Gaza, 30 Tewas Termasuk Anak-anak
sekitar 9 jam yang lalu

AS Setujui Aneksasi Gaza, Belanda Kecam Israel di Tengah Krisis Kemanusiaan
sekitar 11 jam yang lalu

Hujan Deras Picu Banjir dan Tanah Longsor di Beijing, 38 Tewas
sekitar 11 jam yang lalu

Lembaga HAM Israel dan Trump Akui Genosida, Kelaparan di Gaza
sekitar 13 jam yang lalu

Houthi Ancam Targetkan Kapal Berurusan dengan Pelabuhan Israel di Lokasi Mana Pun
sekitar 15 jam yang lalu

Polandia Kerahkan Jet Tempur, Tingkatkan Siaga Pertahanan Udara Pasca Serangan Rusia
sekitar 15 jam yang lalu

Pemukim Israel Serang Kota Kristen Taybeh Tepi Barat, Kontradiksi Klaim Netanyahu
sekitar 17 jam yang lalu

Berita Terbaru

BMKG Peringatkan: Modifikasi Cuaca Tak Cukup Tangani Karhutla

Senator AS Desak Elon Musk Matikan Starlink di Asia Tenggara, Digunakan Penipu

BGN Hentikan Sementara SPPG NTT Usai Ratusan Siswa Keracunan Makanan Gratis

Mensos Temukan 600 Ribu Penerima Bansos Terindikasi Judi Online, Data Diperbarui

BPS: Penduduk Miskin Jatim 3,83 Juta Jiwa Maret 2025, Turun 0,29%
Trending

Investasi RI Kuartal II 2025: Rp 477,7 T, Tumbuh 11,5%, Serap 665 Ribu Pekerja

Kesepakatan Tarif RI-AS: Harga Migas dan Pangan Diprediksi Turun, Ekspor RI Berpotensi Naik

Inggris Pertahankan Gelar Juara Euro Wanita 2025 Usai Kalahkan Spanyol

PPATK Blokir Rekening Pasif, Dana Bansos Rp2,1 T Mengendap, DPR Pertanyakan Dasar Hukum

Investasi Indonesia: Target 2025 Tercapai, Namun PMA Tertekan Geopolitik
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.