Louis Vuitton: 419 Ribu Data Pelanggan Bocor, Hong Kong Selidiki Keterlambatan Laporan

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

22 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

1 artikel

```html

Pengawas privasi Hong Kong menyelidiki kebocoran data Louis Vuitton yang memengaruhi sekitar 419.000 pelanggan. Data yang bocor meliputi informasi pribadi seperti nama, detail paspor, dan riwayat belanja. Louis Vuitton mengonfirmasi akses tidak sah dan bekerja sama dengan regulator. Penyelidikan juga menyoroti dugaan keterlambatan pelaporan insiden ini, setelah sebelumnya terjadi insiden serupa di Inggris dan Korea Selatan.

```

๐Ÿšจ Fakta Utama Kebocoran Data

  • Pengawas privasi Hong Kong sedang menyelidiki kebocoran data yang menimpa Louis Vuitton.
  • Sekitar 419.000 pelanggan di Hong Kong diduga terdampak insiden ini.
  • Data yang bocor meliputi nama, detail paspor, alamat, alamat email, nomor telepon, riwayat belanja, serta preferensi produk pelanggan.
  • Tidak ada data pembayaran pelanggan yang dilaporkan terdampak kebocoran ini.

๐Ÿ›๏ธ Tanggapan dan Penyelidikan Otoritas

  • Louis Vuitton telah mengonfirmasi adanya akses tidak sah ke sebagian data klien mereka.
  • Perusahaan sedang bekerja sama dengan regulator dan memberikan pemberitahuan kepada pelanggan yang terdampak.
  • Penyelidikan juga mencakup dugaan keterlambatan Louis Vuitton dalam melaporkan insiden ini kepada otoritas.
  • Kantor pusat Louis Vuitton di Prancis menemukan aktivitas mencurigakan pada 13 Juni 2025, mengidentifikasi data Hong Kong pada 2 Juli 2025, namun baru melaporkan ke PCPD pada 17 Juli 2025.

๐ŸŒ Konteks Insiden Global

  • Pembobolan data ini terjadi setelah insiden serupa yang menimpa Louis Vuitton di Inggris dan Korea Selatan.
  • Sebelumnya, pada bulan Mei, juga terdapat laporan penyusupan data pelanggan Christian Dior Couture.
  • Insiden ini menyoroti kerentanan data pelanggan di sektor merek mewah global.

Apa yang terjadi pada Louis Vuitton di Hong Kong?

keyboard_arrow_down

Terjadi kebocoran data yang memengaruhi sekitar 419.000 pelanggan Louis Vuitton di Hong Kong. Pengawas privasi Hong Kong, PCPD, sedang menyelidiki insiden ini karena adanya dugaan akses tidak sah ke sebagian data klien.

Berapa banyak pelanggan yang terdampak kebocoran data ini?

keyboard_arrow_down

Sekitar 419.000 pelanggan Louis Vuitton di Hong Kong diduga terdampak oleh kebocoran data ini.

Informasi pribadi apa saja yang bocor dalam insiden ini?

keyboard_arrow_down

Informasi pribadi yang bocor dalam insiden ini meliputi:

  • Nama
  • Detail paspor
  • Alamat
  • Alamat email
  • Nomor telepon
  • Riwayat belanja
  • Preferensi produk pelanggan

Apakah data pembayaran pelanggan juga ikut bocor?

keyboard_arrow_down

Tidak, data pembayaran pelanggan tidak terdampak dalam insiden kebocoran data ini. Informasi yang bocor hanya sebatas data pribadi dan riwayat belanja.

Siapa yang melakukan penyelidikan terhadap insiden kebocoran data Louis Vuitton ini?

keyboard_arrow_down

Pengawas privasi Hong Kong (PCPD) sedang melakukan penyelidikan terhadap insiden kebocoran data yang menimpa Louis Vuitton ini. Louis Vuitton sendiri telah mengonfirmasi adanya akses tidak sah dan menyatakan sedang bekerja sama dengan regulator serta memberikan pemberitahuan kepada pelanggan yang terdampak.

Kapan Louis Vuitton pertama kali mendeteksi aktivitas mencurigakan terkait insiden ini?

keyboard_arrow_down

Kantor pusat Louis Vuitton di Prancis pertama kali menemukan aktivitas mencurigakan pada 13 Juni 2025. Kemudian, pada 2 Juli 2025, mereka mengidentifikasi bahwa data pelanggan di Hong Kong terpengaruh.

Kapan Louis Vuitton melaporkan insiden kebocoran data ini kepada otoritas Hong Kong?

keyboard_arrow_down

Louis Vuitton baru melaporkan insiden kebocoran data ini kepada Pengawas Privasi Data Pribadi (PCPD) Hong Kong pada 17 Juli 2025.

Mengapa Louis Vuitton diduga terlambat melaporkan insiden ini?

keyboard_arrow_down

Penyelidikan yang dilakukan oleh PCPD juga mencakup dugaan keterlambatan Louis Vuitton dalam melaporkan insiden ini kepada otoritas. Meskipun aktivitas mencurigakan ditemukan pada 13 Juni 2025 dan data pelanggan Hong Kong teridentifikasi terpengaruh pada 2 Juli 2025, laporan baru disampaikan pada 17 Juli 2025. Jeda waktu ini menjadi fokus penyelidikan.

Apakah ada insiden serupa yang terjadi sebelumnya?

keyboard_arrow_down

Ya, pembobolan data ini terjadi setelah insiden serupa yang menimpa Louis Vuitton di Inggris dan Korea Selatan. Selain itu, ada juga laporan penyusupan data pelanggan Christian Dior Couture pada bulan Mei sebelumnya, menunjukkan adanya pola insiden keamanan data di sektor ritel mewah.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang