money.kompas.com

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2025 akan lebih rendah dari 3 persen. Hal ini disebabkan pemberlakuan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) yang kini meluas ke 70 negara. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, kebijakan ini menurunkan volume perdagangan dan menciptakan ketidakpastian, sehingga menekan potensi pertumbuhan ekonomi dunia.
Masih Seputar ekonomi

Pemerintah Bentuk Satgas Percepat Operasional 15 Ribu KDMP

Sri Mulyani: 43 Hektar Lahan Negara untuk Pertanian, Dukung Batalion Prabowo

Anggaran DPR Rp 9,9 T di RAPBN 2026, Melonjak di Tengah Sorotan Gaji

LPS Jamin Dana Nasabah Rp2 Miliar, Bankir Pastikan Rekening Aman

Bank Indonesia Targetkan Ekonomi Tumbuh 5,1 Persen pada 2025

BI Targetkan QRIS Tembus China Akhir 2025

Kemendag Pertimbangkan Revisi HET Minyakita, Harga Masih di Atas Rp15.700

Airbnb Sumbang Rp35 Triliun ke Ekonomi RI, Dukung 200 Ribu Pekerjaan

Kemendag: Beras Tak Langka, Ritel Hati-hati Usai Kasus Oplosan
BI Pangkas Proyeksi Ekonomi Global 2025 Akibat Tarif AS