Strategi Pemerintah Genjot Swasembada Pangan dan Gizi Nasional: Dari Infrastruktur Irigasi hingga Dapur Mandiri dan Kerja Sama Internasional

Strategi Pemerintah untuk swasembada pangan mencakup irigasi efisien, program dapur bergizi, dan kerja sama internasional dalam ketahanan gizi dan produksi pangan.

article

Metrics

{"image":"https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2024/12/07/WhatsApp-Image-2024-11-12-at-07.09.05.jpg.webp","trendingStart":"2025-06-16T14:24:14.066Z","trendingEnd":"2025-06-16T14:24:14.062Z","updatedAt":"2025-06-16T14:25:50.691Z","articleCount":7}
agriculture

Berita

Pemerintah Indonesia melancarkan berbagai strategi komprehensif untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan status gizi nasional. Upaya ini melibatkan peningkatan produksi komoditas vital, modernisasi infrastruktur pertanian khususnya irigasi, implementasi program gizi masyarakat seperti Makan Bergizi Gratis, serta penggalangan kerja sama di tingkat domestik maupun internasional untuk transfer teknologi dan penguatan ketahanan pangan.

Peningkatan Produksi dan Swasembada Komoditas Pangan

  • Target Swasembada Jagung Pakan
    • Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan tidak ada impor jagung pakan pada tahun 2025, dengan kebutuhan dipenuhi dari produksi dalam negeri.
    • Sinergi Kementan-Polri mendukung penanaman satu juta hektare jagung untuk mencapai target tersebut.
    • Kebutuhan jagung pakan nasional sekitar 15 juta ton per tahun, dengan target produksi tahun ini mencapai 16-17 juta ton. Ekspor jagung juga telah dimulai.
  • Pengembangan Sektor Peternakan untuk Program Gizi
    • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membutuhkan sekitar 100 juta ayam petelur untuk memenuhi pasokan 82,9 juta telur per hari bagi 82,9 juta penerima.
    • Program MBG diharapkan mendorong peningkatan produksi oleh pelaku usaha dan peternak, serta menciptakan lapangan kerja baru di desa.

Penguatan Infrastruktur dan Efisiensi Pertanian

  • Fokus Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada Ketersediaan Air
    • Kementerian PU menyiapkan lima strategi utama untuk mendukung swasembada pangan, dengan fokus pada ketersediaan air (70% untuk irigasi).
    • Targetnya adalah peningkatan produktivitas pertanian pada tahun 2029.
  • Lima Strategi Infrastruktur Irigasi
    • Peningkatan luas baku sawah fungsional beririgasi menjadi 62,3%.
    • Memastikan rasio luas layanan irigasi yang dijamin waduk mencapai 16,57%.
    • Peningkatan efisiensi pemanfaatan air irigasi hingga US$0,43 per meter kubik.
    • Pembangunan layanan irigasi untuk pertanian multikomoditas seluas 180 ribu hektare.
    • Rehabilitasi serta peningkatan layanan irigasi seluas 1,2 juta hektare.
  • Upaya Pendukung Lainnya
    • Revitalisasi infrastruktur irigasi secara menyeluruh.
    • Pengelolaan terpadu daerah aliran sungai (DAS).
    • Penerapan teknologi hemat air dalam praktik pertanian.
    • Pelembagaan dan perbaikan tata kelola air.
    • Kolaborasi multisektor untuk keberlanjutan sumber daya air.

Program Pemenuhan Gizi Nasional dan Dukungan Swasta

  • Implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
    • MBG bertujuan menyediakan akses terhadap gizi seimbang, terutama bagi kelompok rentan, dengan komposisi ideal 30% protein, 40% karbohidrat, dan 30% serat, serta dilengkapi susu.
  • Kontribusi Sektor Swasta melalui Kadin
    • Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan membangun 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG.
    • Inisiatif ini bertujuan memperkuat ketahanan gizi nasional, memberdayakan masyarakat, dan menciptakan lapangan kerja, dengan pilot project sebelum 17 Agustus 2025.
    • Kadin akan membentuk tim khusus untuk mengelola pembangunan dan akreditasi dapur SPPG secara mandiri.

Penguatan Kerja Sama Domestik dan Internasional

  • Kerja Sama Antardaerah untuk Ketahanan Pangan
    • Pemerintah Kabupaten Tanah Datar (Sumatra Barat) dan Pemerintah Kota Pekanbaru (Riau) menjalin kerja sama untuk memperkuat ketahanan pangan antardaerah.
    • Fokus pada pemenuhan pasokan bahan pangan, seperti telur dari Tanah Datar ke Pekanbaru, untuk mendukung program Badan Gizi Nasional (BGN).
  • Kerja Sama Internasional dengan Singapura
    • Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Indonesia dan Singapura dalam bidang keamanan pangan dan teknologi pertanian.
    • Kerja sama meliputi transfer teknologi pertanian modern, praktik pascapanen berkelanjutan, program pengembangan petani muda, serta pertukaran teknis mengenai keamanan pangan, teknologi pertanian perkotaan, dan sertifikat sanitasi pangan elektronik.
  • Penguatan Kemitraan Ekonomi Regional
    • Indonesia dan Singapura berkomitmen memperkuat Six Bilateral Working Group (6WG), khususnya di sektor pertanian, energi, dan investasi.
    • Mendorong ASEAN untuk harmonisasi standar perdagangan, integrasi keuangan, dan peningkatan konektivitas regional demi Visi Ekonomi ASEAN 2045.
play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

article

Sumber

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.