Berita Ekonomi Indonesia
Dampak Perang Tarif Global terhadap Ekonomi RI
Metrics

Trending
23 Mei
Terakhir diperbarui
1 hari yang lalu
Jumlah artikel
3 artikel
Perang tarif global, terutama yang dipicu oleh kebijakan proteksionis beberapa negara besar, telah menjadi sorotan utama karena dampaknya yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia. Kebijakan ini menciptakan ketidakpastian dan menantang stabilitas perdagangan internasional. Berikut adalah rangkuman berita mengenai dampak perang tarif global terhadap ekonomi RI dan upaya yang dilakukan untuk menghadapinya:
DBS Dukung Pertumbuhan Berkelanjutan RI di Tengah Perang Tarif
Sumber: https://www.cnnindonesia.com
- Bank DBS Indonesia berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan Indonesia di tengah perang tarif dagang global.
- DBS menekankan pentingnya ketegasan dalam pengambilan keputusan bisnis dan mengoptimalkan jaringan di Asia untuk peluang lintas batas.
- Kebijakan tarif AS menciptakan ketidakpastian global, namun dampaknya terhadap ekonomi Indonesia dinilai masih terbatas.
- DBS mendorong penguatan pasar domestik, diversifikasi ekspor, dan peningkatan ketahanan industri dalam negeri.
- Komitmen DBS juga ditunjukkan melalui dukungan pada wirausaha sosial (seperti Du Anyam dan Adena Coffee) dan peningkatan pendanaan terkait ESG (Environmental, Social, and Governance) untuk transisi hijau menuju Net Zero Emission 2050.
Kekayaan 10 Orang Terkaya AS Menanjak Rp 5,9 Kuadriliun, Tarif Impor Tak jadi Hambatan
Sumber: https://www.liputan6.com
- Kekayaan 10 orang terkaya di Amerika Serikat meningkat sebesar USD 365 miliar (sekitar Rp5,9 kuadriliun) dalam setahun terakhir, meskipun ada kekhawatiran pasar terkait kebijakan tarif impor AS.
- Peningkatan kekayaan ini setara dengan kenaikan sekitar USD 1 miliar (sekitar Rp16,3 triliun) per hari bagi para miliarder tersebut.
- Sementara itu, pekerja di AS pada umumnya hanya memperoleh lebih dari USD 50.000 pada tahun 2023.
- Analisis Oxfam menunjukkan dibutuhkan waktu 726.000 tahun bagi 10 pekerja AS dengan pendapatan rata-rata untuk memperoleh kekayaan USD 1 miliar, menyoroti ketimpangan kekayaan di negara tersebut.
Hadapi Kebijakan Tarif Trump, Bamsoet Dorong RI Manfaatkan Peluang Baru
Sumber: https://finance.detik.com
- Wakil Ketua Umum KADIN, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menyoroti kebijakan tarif impor resiprokal AS sebesar 32% terhadap produk Indonesia yang akan menciptakan tantangan serius bagi perekonomian nasional.
- Potensi dampak negatif meliputi ancaman terhadap ekspor, pasar keuangan, dan risiko sosial seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta peningkatan kemiskinan.
- Bamsoet menekankan pentingnya diplomasi ekonomi yang agresif, diversifikasi pasar, dan penguatan kebijakan domestik untuk mengatasi dampak negatif dan memanfaatkan peluang baru dalam rantai nilai global.
- KADIN merekomendasikan penguatan diplomasi regional melalui ASEAN, pengawasan impor, investasi pada Sumber Daya Manusia (SDM), dan kerja sama dengan blok BRICS+ untuk menghadapi kebijakan tersebut.
Secara keseluruhan, perang tarif global menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Langkah-langkah strategis seperti penguatan pasar domestik, diversifikasi ekspor, dan diplomasi ekonomi aktif menjadi kunci untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.