Thrifting: Gaya Hidup atau Ancaman Ekonomi Nasional?

Direktur Program INDEF, Esther Sri Astuti, menyoroti tingginya minat masyarakat pada thrifting karena keinginan memiliki barang bermerek dengan harga terjangkau. Bisnis ini sangat menguntungkan pedagang, bahkan bisa balik modal cepat. Namun, peningkatan impor pakaian bekas yang ilegal ini merugikan perekonomian Indonesia, menggerus pangsa pasar produsen tekstil dalam negeri hingga 15 persen dan merugikan negara karena tidak ada bea cukai.

Cari berita serupa