ISESS: Pergantian Kapolri tidak jamin bebas kepentingan, butuh reformasi sistem
Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) menilai pergantian Kapolri tidak menjamin institusi kepolisian terbebas dari kepentingan kekuasaan. Reformasi Polri diyakini lebih kompleks, membutuhkan pembangunan sistem yang baik, bukan sekadar pergantian pimpinan. Menurut pengamat kepolisian Bambang Rukminto, struktur UU yang hegemonik memaksa Polri tunduk pada kekuasaan, sehingga reformasi tidak bisa hanya digantungkan pada personal.
Berita Terbaru

AI Generatif Picu Kelangkaan Memori, Harga Ponsel Diramal Melonjak Tajam

BRI Super League: Malut United Bidik Tiga Besar, Semen Padang Berjuang di Dasar Klasemen

Ekspor RI Melejit 11,41% September 2025, CPO & Besi Baja Pendorong Utama

Skandal Epstein: Pangeran Andrew Kehilangan Gelar, Diusir dari Kediaman Kerajaan

Sean 'Diddy' Combs: Tuduhan Kekerasan Seksual Baru Muncul, Libatkan Putra Biggie

The Ning King, Pendiri Alam Sutera, Berpulang di Usia 94 Tahun

Hamish Daud Diduga Selingkuh Lewat Pinterest, Netizen Temukan Bukti?

Antony Menggila di Betis: Dua Gol, Satu Assist, Rating Sempurna!

Impor RI Melonjak 7,17% pada September 2025, BPS Ungkap Kenaikan Barang Modal

PM Sudan Desak ICC Adili Kekejaman RSF, Tolak Intervensi Asing
