finance.detik.com

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa aksi demonstrasi yang sempat ricuh dan memakan korban jiwa di Indonesia disebabkan oleh tekanan ekonomi berkepanjangan akibat kesalahan kebijakan fiskal dan moneter. Menurut Purbaya, pemerintah lambat membelanjakan anggaran dan menaruh uang di Bank Indonesia, menyebabkan pertumbuhan uang ketat hingga negatif. Kondisi ini memperlambat ekonomi secara signifikan, membuat sektor riil kesulitan, dan memicu tagar 'Indonesia Gelap'. Ia juga menyebut perlambatan ekonomi 2024 akibat uang ketat sempat pulih sedikit namun direm lagi.
Masih Seputar ekonomi

IHSG Bangkit 0,92% Setelah 3 Hari, Sentimen The Fed Dorong Bursa Asia

Menkeu Purbaya: Anggaran Daerah Tak Dipotong, Pemerintah Siapkan Tambahan Dana!

ID Food Perluas Distribusi Beras SPHP, Harga Beras Mulai Turun

NFA Gelontorkan 800 Ribu Ton Beras SPHP ke Ritel Modern, Harga Beras Stabil

Prabowo Setuju Tarik Rp200 T Uang Pemerintah dari BI, Siap Disebar ke Bank

KPPU Selidiki Impor BBM Swasta, ESDM: Ini Bagian Penataan Pasar Energi

KKP Buka Suara: Tanggul Beton Cilincing Proyek PT KCN Berizin Lengkap, Akses Nelayan Aman

KKP Akui Tanggul Beton Cilincing Milik PT KCN, Izin Lengkap & Tak Tutup Akses Nelayan

Pemerintah Kucurkan Rp200 T dari BI ke Bank, Dorong Ekonomi Lewat Kredit

Prabowo Setuju! Rp200 Triliun Dana Pemerintah Banjiri Bank, Ekonomi Siap Ngebut

Indef Sambut Baik Penarikan Rp200 T Dana Pemerintah dari BI, Soroti Daya Serap Sektor Riil