www.suara.com

Center of Economics and Law Studies (Celios) mempertanyakan urgensi kebijakan burden sharing Bank Indonesia dengan Kementerian Keuangan untuk program ekonomi kerakyatan Presiden Prabowo Subianto. Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira menilai kebijakan ini tidak tepat karena ekonomi Indonesia tidak dalam krisis, berbeda dengan era Covid-19. Celios khawatir langkah ini memicu inflasi dan menurunkan kepercayaan terhadap Indonesia.
Masih Seputar ekonomi

Emas Antam Pecah Rekor Rp2,06 Juta/Gram, Tertinggi Sepanjang Sejarah!

Terobosan Baru! UMKM Kini Bisa Bagi Hasil Lebih Transparan dan Adil dengan Sistem Akuntansi Mato

Ekonomi Bergejolak, Celios Desak Pemerintah Revisi Total Pajak dan Terapkan Pajak Kekayaan

Gawat! JP Morgan Prediksi Rupiah Anjlok ke Rp16.100/USD di Akhir 2025

Emas Antam Pecahkan Rekor! Harga Tembus Rp2 Juta per Gram Hari Ini

CELIOS Desak Gaji Rp7 Juta Bebas Pajak, Ungkap Dampak ke Daya Beli

Ekspor Pertanian Indonesia Melejit Rp 552,4 T, Sawit & Kopi Jadi Penopang Utama

Korupsi Chromebook: Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim sebagai Tersangka Utama

Ganjar Pranowo Benarkan Ekonom Arif Budimanta, Mantan Stafsus Jokowi, Meninggal Dunia

Arif Budimanta, Eks Stafsus Jokowi dan Ketua MEBP Muhammadiyah Meninggal Dunia