Baca berita ala TikTok, coba sekarang

Scan menggunakan HP

www.tempo.co

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan temuan beras patah (broken rice) yang sangat tinggi dalam beras premium medium. Dari 10 sampel, ditemukan campuran beras patah mencapai 59 persen, jauh melampaui standar maksimal 15 persen. Praktik beras oplosan ini merugikan konsumen dan diperkirakan menyebabkan kerugian hingga Rp 99,35 triliun bagi masyarakat. Amran menyebut temuan ini sebagai "ekstrem" karena kualitas yang tidak sesuai harapan.
Masih Seputar ekonomi

LPS Jamin 99,94% Rekening Bank Umum, Hampir Seluruh Nasabah Aman

DPR Desak BPS Jelaskan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12% yang Dipertanyakan

KPK Tetapkan 'Sultan' Kemnaker Irvian Bobby Tersangka Pemerasan K3

Kenapa Banyak Bank Tutup di 2025? OJK Ungkap Penyebabnya Lewat BPR Ini

Bapanas: HET Beras Medium Naik Demi Produksi, Beras Satu Harga Tetap Jalan

Aksi Nasional 28 Agustus: Buruh Tuntut Hapus Outsourcing & Tolak Upah Murah

Buruh Desak PTKP Rp 7,5 Juta & Hapus Pajak THR-Pesangon, Demo 28 Agustus

DPR Cecar BPS Soal Dugaan Rekayasa Data Pertumbuhan Ekonomi 5,12%

Luhut Percaya Diri 34 Juta Orang Miskin RI Berkurang Berkat Digitalisasi Bansos

Bapanas Resmi Naikkan HET Beras Medium Rp1.000-2.000/Kg, Ini Harga Barunya

Gus Ipul Bongkar 45% Bansos Kemensos Salah Sasaran, Desak Warga Ikut Digitalisasi