Tarif Resiprokal AS 19% Tekan Ekonomi dan Perdagangan Indonesia

Kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat, dengan tambahan 19% beban tarif, menimbulkan tekanan besar bagi perekonomian Indonesia. Peneliti CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menyatakan ini memperlemah daya saing ekspor dan memperbesar risiko defisit perdagangan. Beban ini diperparah dengan komitmen dagang Rp368 triliun yang mencakup pembelian 50 pesawat Boeing serta impor energi dan produk pertanian dari AS.
Berita Terbaru

Telkom: Program Digistar Siapkan Talenta untuk Industri

Messi Bertahan di Inter Miami hingga 2028, Ungkap Alasan Betah

Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun: Jauh Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa

Badai Melissa Terkuat di Dunia Hantam Karibia, 7 Tewas

RCTI+ Rilis 13 Microdrama Baru, Siap Kuras Emosi Penonton Gratis

Pertamina Rayakan Sumpah Pemuda, Simon Mantiri: Mimpi Besar Penentu Sejarah Energi

Telin Perkuat Konektivitas Digital Asia Tenggara Lewat Kabel Laut ICE II

Jakarta Running Festival 2025: Ribuan Pelari Jelajahi Keindahan Ibu Kota

Polemik Pagar GWK Tuntas: Akses Warga Ungasan Dibuka Kembali

Tragedi Udara Kenya: 11 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Turis