Tarif Resiprokal AS 19% Tekan Ekonomi dan Perdagangan Indonesia

www.tempo.co

image cover

Kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat, dengan tambahan 19% beban tarif, menimbulkan tekanan besar bagi perekonomian Indonesia. Peneliti CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menyatakan ini memperlemah daya saing ekspor dan memperbesar risiko defisit perdagangan. Beban ini diperparah dengan komitmen dagang Rp368 triliun yang mencakup pembelian 50 pesawat Boeing serta impor energi dan produk pertanian dari AS.