finance.detik.com

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan fokus mengawasi sektor-sektor dengan aktivitas shadow economy pada 2026, termasuk perdagangan eceran, makanan dan minuman, emas, serta perikanan. Pengawasan ini bertujuan mengejar target penerimaan pajak 2026 sebesar Rp2.357 triliun. Fenomena ekonomi bayangan menjadi tantangan besar karena banyak pelaku usaha beroperasi tanpa izin dan mengandalkan transaksi tunai. Pemerintah telah menyiapkan strategi seperti integrasi NIK-NPWP dan canvassing aktif untuk memperluas basis pajak.
Masih Seputar ekonomi

Pemerintah Bentuk Satgas Percepat Operasional 15 Ribu KDMP

Sri Mulyani: 43 Hektar Lahan Negara untuk Pertanian, Dukung Batalion Prabowo

Anggaran DPR Rp 9,9 T di RAPBN 2026, Melonjak di Tengah Sorotan Gaji

LPS Jamin Dana Nasabah Rp2 Miliar, Bankir Pastikan Rekening Aman

Bank Indonesia Targetkan Ekonomi Tumbuh 5,1 Persen pada 2025

BI Targetkan QRIS Tembus China Akhir 2025

Kemendag Pertimbangkan Revisi HET Minyakita, Harga Masih di Atas Rp15.700

Airbnb Sumbang Rp35 Triliun ke Ekonomi RI, Dukung 200 Ribu Pekerjaan

Kemendag: Beras Tak Langka, Ritel Hati-hati Usai Kasus Oplosan

BI: Tarif Resiprokal AS Tekan Proyeksi Ekonomi Global 2025 di Bawah 3 Persen
BI Pangkas Proyeksi Ekonomi Global 2025 Akibat Tarif AS