www.cnnindonesia.com

Keluarga Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit TNI yang tewas diduga dianiaya seniornya, mendesak TNI untuk transparan dalam proses hukum. Ibu kandung Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey, menyatakan belum ada informasi resmi dari Polisi Militer TNI AD atau kesatuan anaknya. Keluarga khawatir jumlah pelaku penganiayaan telah bertambah menjadi lebih dari 20 orang, namun belum ada konfirmasi resmi. Mereka menuntut kejelasan agar merasa puas dengan penanganan kasus ini.
Masih Seputar nasional

Mahasiswa Surabaya Demo Tolak 'Deadmokrasi' dan RKUHAP
Daging Babi Hutan Biru Neon Ditemukan di California, Disebabkan Racun Tikus

Buaya Besar Masuk Minimarket Hebohkan Warga Pulau Taliabu

WNA Tuduh Kehilangan Uang di Bea Cukai Soekarno-Hatta, Petugas Tolak CCTV

Pertamina Prabumulih Lonjakkan Produksi Migas 486%, Hemat US$2 Juta

KPI Akuisisi 14% Saham Patra SK, Perkuat Integrasi Rantai Pasok

Komisi VIII DPR: BP Haji Berpeluang Jadi Kementerian Haji

Demokrat Desak Pemerintah Prioritaskan Kenaikan Gaji PNS 2026

Permintaan Bendera Agustusan Anjlok, Industri Tekstil Terancam Impor

Sahroni Desak Kejaksaan Penjarakan Silfester Matutina Kasus JK Inkracht

Wakil Ketua DPR Ungkap Gaji Anggota Hanya Rp69 Juta