www.livemint.com

Polisi Norwegia menduga peretas Rusia berada di balik insiden sabotase bendungan di Norwegia pada April lalu. Insiden ini memengaruhi aliran air setelah peretas mengakses sistem digital dan membuka katup bendungan selama empat jam. Direktur Keamanan Polisi Norwegia menyatakan serangan siber semacam ini semakin sering terjadi terhadap negara-negara Barat untuk memicu ketakutan dan keresahan. Pihak berwenang memperingatkan bahwa serangan hibrida semacam ini kemungkinan akan meningkat di Norwegia dan negara-negara Eropa lainnya.
Masih Seputar teknologi

Bank Indonesia Perluas QRIS ke Jepang, Aktif 17 Agustus

Google Luncurkan Fitur Baru, Pengguna Bisa Pilih Sumber Berita Favorit

Diet ChatGPT Bikin Kakek 60 Tahun Terinfeksi Penyakit Langka

Pendiri Startup Raksasa Indonesia Hengkang dari Perusahaan

Altman: AI Ancam Pekerjaan Generasi Tua, Bukan Anak Muda

YouTube Terapkan AI untuk Verifikasi Usia Pengguna, Batasi Konten Anak

HMRC Konfirmasi Penggunaan AI dalam Investigasi Pajak

Aturan Verifikasi Usia Inggris Berlaku, Lalu Lintas Situs Porno Anjlok
Intikom LeadX 2025 Siap Bedah AI dan Ketahanan Data Bisnis

Kodak Terancam Tutup Setelah 133 Tahun Akibat Utang