Serangan Drone Ukraina Hantam Target Militer dan Pipa Gas Rusia, Tiga Tewas

Target utama serangan drone Ukraina meliputi:

• Lapangan terbang militer di Primorsko-Akhtarsk, yang memicu kebakaran di penyimpanan drone Shahed buatan Iran.
• Perusahaan Elektropribor di wilayah Penza, yang diketahui melayani industri militer Rusia.
• Sebuah pipa gas, meskipun detail kerusakannya tidak disebutkan secara spesifik.

Akibat serangan drone ini, dilaporkan ada tiga orang tewas dan dua orang luka-luka. Korban tewas termasuk seorang pria lanjut usia di wilayah Samara yang meninggal akibat puing drone, dan seorang penjaga di fasilitas industri di wilayah Rostov.

Sistem pertahanan udara Rusia melaporkan telah menghancurkan 112 drone Ukraina di berbagai wilayah. Ini menunjukkan upaya signifikan Rusia untuk menangkis serangan tersebut, meskipun beberapa drone berhasil mencapai targetnya.

Presiden Putin menegaskan keinginannya untuk perdamaian, namun dengan tuntutan yang tidak berubah. Tuntutan tersebut meliputi penarikan Ukraina dari wilayahnya dan penghentian ambisi Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Ini menunjukkan posisi Rusia yang keras dan tidak fleksibel dalam negosiasi perdamaian.

Presiden Zelensky menyerukan pertemuan dengan Presiden Putin untuk mengakhiri perang. Ini menunjukkan keinginan Ukraina untuk dialog langsung, meskipun ada perbedaan signifikan dalam tuntutan kedua belah pihak yang dapat menjadi hambatan besar dalam mencapai kesepakatan.

Serangan drone ini menunjukkan eskalasi konflik dan kemampuan Ukraina untuk menyerang target jauh di dalam wilayah Rusia. Meskipun Rusia mengklaim telah menghancurkan banyak drone, serangan yang berhasil menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur militer dan sipil. Ini juga menyoroti perbedaan besar dalam posisi perdamaian antara kedua negara, dengan Putin yang tetap pada tuntutan kerasnya dan Zelensky yang mencari pertemuan langsung. Serangan ini kemungkinan akan memperpanjang konflik dan mempersulit upaya diplomatik untuk mencapai resolusi.