"The Act of Killing" Masuk Daftar 100 Film Terbaik Abad ke-21 The New York Times

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

1 Agt 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

1 artikel

Film "The Act of Killing" masuk daftar 100 film terbaik abad ke-21 versi The New York Times. Dokumenter ini menyoroti para algojo pembunuhan massal 1965 di Indonesia, yang diminta memerankan ulang kekerasan yang mereka lakukan. Film ini menampilkan campuran kengerian dan kesedihan, menggambarkan kebanggaan pelaku yang kemudian dihadapkan pada ingatan buruk. Film ini dianggap penting dalam memahami sejarah dan dampaknya.

🎬 Fakta Utama Film

  • Film dokumenter "The Act of Killing" karya Joshua Oppenheimer diakui sebagai salah satu dari 100 film terbaik abad ke-21 oleh The New York Times.
  • Film ini berhasil menempati peringkat ke-82 dalam daftar bergengsi tersebut.
  • Fokus utama film adalah para algojo pembunuhan massal tahun 1965 di Indonesia.

🎭 Isi dan Tema Film

  • Film ini meminta para pelaku kekerasan untuk memerankan ulang tindakan yang telah mereka lakukan dalam berbagai format film.
  • "The Act of Killing" menampilkan perpaduan antara kengerian dan kesedihan yang mendalam.
  • Menggambarkan bagaimana kebanggaan para pelaku di awal kemudian dihadapkan pada ingatan buruk dari perbuatan mereka.

💡 Signifikansi Film

  • Dokumenter ini dianggap sangat penting dalam memahami bagaimana sejarah terbentuk dan diceritakan.
  • Menyoroti dampak sejarah terhadap pemahaman tragedi pembunuhan massal tahun 1965.
  • Memberikan perspektif unik tentang memori kolektif dan pengakuan atas kekejaman masa lalu.

Apa itu film dokumenter "The Act of Killing"?

keyboard_arrow_down

Film dokumenter "The Act of Killing" adalah sebuah karya sinematik yang disutradarai oleh Joshua Oppenheimer. Film ini berfokus pada peristiwa pembunuhan massal yang terjadi di Indonesia pada tahun 1965, khususnya melalui sudut pandang para pelaku atau algojo yang terlibat dalam kekerasan tersebut.

Siapa sutradara film "The Act of Killing"?

keyboard_arrow_down

Film dokumenter "The Act of Killing" disutradarai oleh Joshua Oppenheimer.

Apa fokus utama film "The Act of Killing"?

keyboard_arrow_down

Fokus utama film "The Act of Killing" adalah para algojo pembunuhan massal tahun 1965 di Indonesia. Film ini mengeksplorasi bagaimana mereka menghadapi dan memerankan ulang tindakan kekerasan yang pernah mereka lakukan.

Bagaimana para pelaku kekerasan tahun 1965 terlibat dalam film ini?

keyboard_arrow_down

Dalam film "The Act of Killing", para pelaku kekerasan tahun 1965 terlibat dengan cara memerankan ulang kekerasan yang telah mereka lakukan. Proses pemeranan ulang ini dilakukan dalam berbagai format film, memberikan perspektif unik tentang ingatan dan dampak tindakan mereka.

Tema apa saja yang diangkat dalam film "The Act of Killing"?

keyboard_arrow_down

Film "The Act of Killing" menampilkan perpaduan tema yang kompleks, yaitu kengerian dan kesedihan. Film ini menggambarkan bagaimana para pelaku awalnya menunjukkan kebanggaan atas tindakan mereka, namun kemudian dihadapkan pada ingatan buruk dan konsekuensi dari kekerasan yang telah mereka lakukan.

Pengakuan apa yang telah diterima oleh film "The Act of Killing"?

keyboard_arrow_down

Film "The Act of Killing" telah menerima pengakuan signifikan. Film ini diakui sebagai salah satu dari 100 film terbaik abad ke-21 oleh The New York Times, menempati peringkat ke-82 dalam daftar tersebut.

Mengapa film "The Act of Killing" dianggap penting?

keyboard_arrow_down

Film "The Act of Killing" dianggap penting karena memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana sejarah terbentuk. Selain itu, film ini juga krusial dalam memahami dampak sejarah tersebut terhadap pemahaman tragedi, khususnya peristiwa pembunuhan massal tahun 1965 di Indonesia.

Bagaimana film ini menggambarkan perasaan para pelaku?

keyboard_arrow_down

Film ini menggambarkan perasaan para pelaku dengan menunjukkan kebanggaan awal mereka terhadap tindakan kekerasan yang telah dilakukan. Namun, seiring berjalannya film, mereka dihadapkan pada ingatan buruk dari perbuatan tersebut, yang pada akhirnya menciptakan perpaduan antara kengerian dan kesedihan dalam narasi film.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang