Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mundur, Kemensos Siapkan Pengganti

Hingga saat ini, sebanyak 63 titik Sekolah Rakyat telah beroperasi dan aktif menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Selain itu, pemerintah juga telah menjadwalkan pembukaan titik-titik Sekolah Rakyat lainnya. Sebanyak 37 titik tambahan direncanakan akan mulai beroperasi pada akhir Juli atau awal Agustus 2025. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus memperluas jangkauan program ini ke lebih banyak wilayah.

Pengunduran diri sekitar 140 guru Sekolah Rakyat sebagian besar disebabkan oleh lokasi penempatan yang terlalu jauh dari tempat tinggal mereka. Faktor jarak ini menjadi kendala signifikan bagi para guru dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk mengambil keputusan tersebut. Meskipun demikian, Kementerian Sosial menghormati keputusan yang diambil oleh para guru.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, terdapat sekitar 140 guru Sekolah Rakyat yang telah mengajukan pengunduran diri. Angka ini mencerminkan tantangan awal dalam penempatan tenaga pengajar di program ini.

Pemerintah, melalui Kementerian Sosial, menyatakan menghormati keputusan para guru yang mengundurkan diri. Meskipun demikian, Kemensos juga menegaskan bahwa mereka telah menyiapkan pengganti untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan. Hal ini menunjukkan kesiapan pemerintah dalam menjaga keberlangsungan operasional Sekolah Rakyat tanpa terhambat oleh pengunduran diri tersebut.

Pemerintah tidak mengalami kesulitan dalam mencari pengganti guru yang mengundurkan diri. Hal ini karena tersedia lebih dari 50 ribu guru lulusan pendidikan profesi yang saat ini belum mendapatkan penempatan kerja. Ketersediaan sumber daya manusia yang melimpah ini memastikan bahwa program Sekolah Rakyat dapat terus berjalan dengan lancar dan tidak kekurangan tenaga pengajar.

Ya, kurikulum yang digunakan di Sekolah Rakyat adalah kurikulum yang disesuaikan. Penyesuaian ini kemungkinan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik anak-anak dari keluarga kurang mampu, serta untuk memastikan relevansi materi pelajaran dengan kondisi dan tujuan program Sekolah Rakyat itu sendiri. Detail spesifik mengenai penyesuaian kurikulum ini tidak dijelaskan lebih lanjut dalam informasi yang diberikan, namun indikasinya adalah adanya fleksibilitas dalam pendekatan pendidikan.