Misteri kematian diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan, masih belum terpecahkan setelah 20 hari. Polisi telah memeriksa 15 saksi dan menyita barang bukti, termasuk rekaman CCTV. Korban ditemukan meninggal dengan wajah tertutup plastik dan lakban kuning. Lakban serupa biasa digunakan pegawai Kemlu. Polisi belum menemukan tanda kekerasan, namun ponsel korban hilang dan hasil autopsi lengkap masih ditunggu. Polda Metro Jaya melibatkan berbagai pihak untuk mengungkap penyebab kematian.
🕵️ Fakta Utama Kematian Diplomat
- Kematian Arya Daru Pangayunan (ADP), diplomat Kemlu berusia 39 tahun, masih menjadi misteri setelah 20 hari penyelidikan.
- Korban ditemukan meninggal pada 8 Juli di kosnya di Jakarta Pusat dengan wajah tertutup plastik dan terlilit lakban kuning.
- Hingga kini, polisi belum menemukan tanda kekerasan atau indikasi pembunuhan, namun penyebab kematian belum terungkap.
- Polda Metro Jaya telah menggelar perkara dengan melibatkan Kemlu, Komnas HAM, serta ahli autopsi dan psikologi forensik untuk mengungkap penyebab kematian.
🔍 Proses Penyelidikan Polisi
- Polisi telah melakukan autopsi, memeriksa 15 saksi, dan menyita laptop serta rekaman CCTV sebagai bagian dari penyelidikan.
- Hasil laboratorium forensik telah dikantongi, namun polisi masih menunggu hasil autopsi lengkap termasuk pemeriksaan histopatologi dan toksikologi.
- Telepon genggam korban belum ditemukan, menambah kompleksitas misteri kematian yang sedang diselidiki.
🧩 Petunjuk dan Kejanggalan
- Korban sempat berada di rooftop Gedung Kemlu pada malam sebelum kematiannya, meninggalkan dua tas berisi barang pribadi dan surat rawat jalan dari rumah sakit.
- Lakban kuning yang melilit wajah korban diketahui dibeli di Yogyakarta dan biasa digunakan pegawai Kemlu sebagai penanda barang saat bepergian ke luar negeri.
- Keberadaan surat rawat jalan dari rumah sakit dan hilangnya ponsel korban menjadi poin penting dalam penyelidikan untuk mengungkap misteri ini.
Apa kasus yang sedang diselidiki?
Kasus yang sedang diselidiki adalah kematian misterius seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bernama Arya Daru Pangayunan (ADP).
Siapa korban dalam kasus ini?
Korban dalam kasus ini adalah Arya Daru Pangayunan (ADP), seorang diplomat berusia 39 tahun yang bekerja di Kementerian Luar Negeri.
Kapan dan di mana korban ditemukan meninggal dunia?
Korban ditemukan meninggal dunia pada tanggal 8 Juli di sebuah kos yang berlokasi di Jakarta Pusat.
Bagaimana kondisi korban saat ditemukan?
Saat ditemukan, kondisi korban sangat mencurigakan. Wajahnya tertutup plastik dan terlilit lakban berwarna kuning.
Langkah-langkah apa saja yang telah dilakukan polisi dalam penyelidikan?
Dalam upaya mengungkap penyebab kematian, polisi telah melakukan beberapa langkah penyelidikan, antara lain:
- Melakukan autopsi terhadap jenazah korban.
- Memeriksa 15 saksi yang terkait dengan kasus ini.
- Melakukan penyitaan laptop korban.
- Melakukan penyitaan rekaman CCTV dari lokasi terkait.
- Menggelar perkara dengan melibatkan berbagai pihak untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.
Barang bukti apa saja yang ditemukan atau masih dicari oleh polisi?
Beberapa barang bukti telah ditemukan, sementara ada juga yang masih dicari:
- Ditemukan: Dua tas berisi barang-barang pribadi korban dan surat rawat jalan dari rumah sakit. Korban sempat meninggalkan barang-barang ini di rooftop Gedung Kemlu malam sebelum kematiannya.
- Masih dicari: Telepon genggam korban hingga saat ini belum ditemukan oleh pihak kepolisian.
Apa informasi terkait lakban kuning yang ditemukan pada korban?
Lakban kuning yang melilit wajah korban memiliki beberapa informasi penting:
- Diketahui bahwa lakban tersebut dibeli di Yogyakarta.
- Lakban jenis ini biasa digunakan oleh pegawai Kemlu sebagai penanda barang saat bepergian ke luar negeri.
Pihak mana saja yang terlibat dalam gelar perkara kasus ini?
Polda Metro Jaya telah menggelar perkara untuk kasus ini dengan melibatkan berbagai pihak penting, yaitu:
- Kementerian Luar Negeri (Kemlu)
- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
- Ahli autopsi
- Ahli psikologi forensik
Keterlibatan berbagai pihak ini bertujuan untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dan mendalam dalam mengungkap penyebab kematian.
Bagaimana status terkini penyelidikan kasus kematian diplomat ini?
Hingga 20 hari penyelidikan, kasus kematian diplomat ini masih menjadi misteri. Polisi belum menemukan tanda-tanda kekerasan atau indikasi pembunuhan pada korban. Meskipun hasil laboratorium forensik sudah dikantongi, polisi masih menunggu hasil autopsi lengkap, termasuk pemeriksaan histopatologi dan toksikologi, untuk mendapatkan kesimpulan pasti mengenai penyebab kematian. Selain itu, telepon genggam korban juga belum ditemukan.
Masih Seputar nasional
Indonesia Beli 48 Jet Tempur KAAN Turki, Perkuat Kedaulatan Negara
sekitar 1 jam yang lalu

Prabowo-Anwar Gelar Konsultasi Tahunan ke-13 Setelah 7 Tahun Terhenti
sekitar 1 jam yang lalu

Sumsel Tetapkan Siaga Darurat Karhutla Hingga November 2025, 47 Hektare Lahan Terbakar
sekitar 2 jam yang lalu

Polda Jabar Kembali Amankan Pelaku Perdagangan Bayi ke Singapura, Sindikat Jual 25 Anak
sekitar 2 jam yang lalu

PM Anwar Ibrahim: Malaysia Siap Bantu RI Pulangkan Tersangka Korupsi Riza Chalid
sekitar 3 jam yang lalu

Paiman Rahardjo Klaim Direstui Jokowi Gugat Roy Suryo Terkait Isu Ijazah Palsu
sekitar 3 jam yang lalu

Kebakaran Rektorat ULM Banjarmasin Hanguskan Ijazah, Wisuda Tetap Digelar
sekitar 4 jam yang lalu

MA Tolak Kasasi Budi Said, Tetap Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Rp1 Triliun
sekitar 4 jam yang lalu

Polda Metro Jaya Umumkan Hasil Autopsi Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru
sekitar 5 jam yang lalu

Prabowo Puji PM Anwar atas Mediasi Gencatan Senjata Thailand-Kamboja
sekitar 5 jam yang lalu

Kementrans Perkenalkan Transmigrasi 5.0, Tegaskan Syarat Program di Tengah Penolakan
sekitar 6 jam yang lalu

Berita Terbaru

Penemuan BRIN Picu Perdebatan Keberadaan Harimau Jawa

Bos Danantara Tekankan Perencanaan Jangka Panjang dan Larang 'Percantik' Laporan Keuangan BUMN
Indonesia Bernegosiasi dengan AS untuk Tarif Impor Lebih Rendah dari 19%

Justin Hubner Resmi Gabung Fortuna Sittard, Perkuat Peluang di Timnas Indonesia

Sean Winshand Cuhendi Raih Gelar Grandmaster, Jadi GM ke-9 Indonesia
Trending

Investasi RI Kuartal II 2025: Rp 477,7 T, Tumbuh 11,5%, Serap 665 Ribu Pekerja

Kesepakatan Tarif RI-AS: Harga Migas dan Pangan Diprediksi Turun, Ekspor RI Berpotensi Naik

AS Setujui Aneksasi Gaza, Belanda Kecam Israel di Tengah Krisis Kemanusiaan

Israel Izinkan Bantuan Udara ke Gaza di Tengah Krisis Kelaparan dan Tekanan Diplomatik

Israel Jeda Taktis di Gaza, Bantuan Mulai Masuk di Tengah Ancaman Kelaparan Massal
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.