
Polisi mengungkap diplomat Kemenlu, Arya Daru Pangayunan, sempat berada di rooftop Gedung Kemlu sebelum ditemukan tewas dengan wajah terbungkus plastik dan lakban. Wamenko Polkam mendesak pengungkapan kasus ini. Polisi telah memeriksa CCTV di 20 titik dan 15 saksi, termasuk keluarga dan rekan kerja. Autopsi telah dilakukan di RSCM. Kompolnas berharap penyebab kematian segera terungkap. Polisi mengklaim telah memperoleh hasil labfor dan penyelidikan masih berlangsung.
🚨 Fakta Utama Kematian
- Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan (ADP), ditemukan tewas di kosannya di Menteng pada 8 Juli.
- Saat ditemukan, wajah korban terbungkus plastik dan terlilit lakban kuning di tempat tidur.
- Korban berusia 39 tahun dan merupakan seorang diplomat.
🕵️♂️ Perkembangan Investigasi
- Rekaman CCTV menunjukkan korban sempat berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemlu selama sekitar 1 jam 26 menit pada malam sebelum kematiannya.
- Korban terlihat membawa tas gendong dan tas belanja saat naik ke rooftop, namun tidak saat turun.
- Polisi telah memeriksa rekaman CCTV di 20 titik dan mewawancarai 15 saksi dari berbagai lingkungan terkait korban.
- Jenazah Arya Daru telah diautopsi di RSCM untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
- Polisi mengklaim telah memperoleh hasil labfor terkait kasus ini dan penyelidikan masih berlangsung.
🏛️ Desakan Pengungkapan Kasus
- Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus mendesak Polri untuk segera mengungkap kasus kematian diplomat ini.
- Lodewijk menyatakan Polda Metro Jaya telah bekerja sesuai prosedur dan terbuka terhadap kritik publik.
- Kompolnas berharap penyebab kematian segera terungkap dan menyebutkan sejumlah barang bukti telah dikantongi Polda Metro Jaya.
Siapa korban yang ditemukan meninggal dunia di Menteng?
Korban adalah Arya Daru Pangayunan (ADP), seorang diplomat berusia 39 tahun yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Kapan korban ditemukan meninggal dunia?
Korban ditemukan meninggal dunia pada tanggal 8 Juli.
Apa saja kejanggalan yang ditemukan pada tubuh korban?
Saat ditemukan di tempat tidur di kosannya, wajah korban terbungkus plastik dan terlilit lakban kuning. Ini menjadi salah satu kejanggalan utama yang memicu penyelidikan lebih lanjut.
Apa aktivitas korban sebelum ditemukan meninggal dunia?
Pada malam sebelum kematiannya, korban sempat berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemenlu. Ia berada di sana selama sekitar 1 jam 26 menit.
Bagaimana rekaman CCTV terkait aktivitas korban di rooftop Gedung Kemlu?
Rekaman CCTV menunjukkan bahwa korban membawa tas gendong dan tas belanja saat naik ke rooftop. Namun, saat turun dari rooftop, korban tidak lagi membawa tas-tas tersebut. Detail ini menjadi fokus penyelidikan untuk memahami apa yang terjadi selama korban berada di rooftop.
Langkah-langkah apa saja yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian dalam penyelidikan kasus ini?
Pihak kepolisian telah melakukan beberapa langkah signifikan:
- Memeriksa rekaman CCTV di 20 titik berbeda.
- Mewawancarai 15 saksi.
- Melakukan autopsi jenazah korban di RSCM.
- Mengaku telah memperoleh hasil labfor terkait kasus ini.
Penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti kematian.
Siapa saja pihak yang telah dimintai keterangan sebagai saksi?
Polisi telah mewawancarai 15 saksi yang berasal dari berbagai lingkungan, meliputi:
- Lingkungan indekos korban.
- Tempat kerja korban (Kemenlu).
- Keluarga korban.
- Pihak-pihak yang terakhir berkomunikasi dengan korban.
Keterangan dari para saksi ini diharapkan dapat memberikan gambaran lengkap mengenai aktivitas dan kondisi korban sebelum meninggal.
Apa tujuan dilakukannya autopsi terhadap jenazah korban?
Autopsi dilakukan di RSCM dengan tujuan utama untuk mengetahui penyebab pasti kematian Arya Daru Pangayunan. Proses ini penting untuk mengidentifikasi apakah ada faktor lain yang berkontribusi pada kematian korban, selain dari kondisi yang ditemukan di lokasi.
Bagaimana perkembangan terkini penyelidikan kasus kematian diplomat ini?
Penyelidikan kasus ini masih berlangsung. Polisi mengklaim telah memperoleh hasil labfor dan Kompolnas menyatakan bahwa sejumlah barang bukti telah dikantongi oleh Polda Metro Jaya. Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus juga mendesak Polri untuk segera mengungkap kasus ini, menunjukkan bahwa kasus ini menjadi perhatian serius.
Pihak mana saja yang mendesak pengungkapan kasus ini?
Ada beberapa pihak yang mendesak agar kasus kematian diplomat ini segera terungkap:
- Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus, yang secara langsung mendesak Polri.
- Kompolnas, yang berharap penyebab kematian segera terungkap dan menyebutkan bahwa Polda Metro Jaya telah mengantongi sejumlah barang bukti.
Desakan dari berbagai pihak ini menunjukkan pentingnya kasus ini untuk segera diselesaikan dan diungkap ke publik.
Masih Seputar nasional
Prabowo Kumpulkan 82 Profesional Muda Lulusan Fellowship, Bahas Ekonomi dan Teknologi
sekitar 2 jam yang lalu

Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Terkait TPPU Eks Pejabat MA
sekitar 2 jam yang lalu

Nutrisi Optimal Ibu Hamil Kunci Tekan Risiko Stunting Akibat Asap Rokok
sekitar 3 jam yang lalu
Gubernur Bobby Nasution Bebaskan Angsuran UMKM Setahun di Festival Sumatera Utara
sekitar 3 jam yang lalu

Menteri PPPA Kecam Pencabulan 9 Santri di Sumenep, Pelaku Ditangkap
sekitar 4 jam yang lalu

Lima Kapal Perang China Terpantau di Laut Natuna Utara, Nelayan Resah
sekitar 4 jam yang lalu

Mendagri: Tata Kelola Distribusi Beras Penting Kendalikan Harga
sekitar 5 jam yang lalu

DPR Soroti Lambannya Pembangunan IKN, Khawatir Jadi Beban Jangka Panjang
sekitar 5 jam yang lalu

DPR RI Usulkan Perpanjangan Dana Otsus Aceh Lewat Revisi UUPA
sekitar 6 jam yang lalu

Indonesia Pantau WNI di Tengah Konflik Thailand-Kamboja, DPR Ingatkan Stabilitas ASEAN
sekitar 6 jam yang lalu

BKKBN Perbarui Menu Dapur Sehat Kampung KB Bulanan untuk Atasi Stunting
sekitar 7 jam yang lalu

Berita Terbaru

Media Vietnam Waspadai Taktik "Aneh" Vanenburg di Final Piala AFF U-23

Pengamat Vietnam Soroti Ketajaman U-23 Jelang Final Lawan Indonesia

Gubernur Sumut Hadiahi Bebas Cicilan Kredit Setahun untuk UMKM di Festival Tapanuli Utara

Prabowo Prihatin Sampah Bantar Gebang Setinggi 20 Lantai, Pemerintah Percepat PSEL

Kemenparekraf: Musik Daerah Ambon Pacu Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Trending

Indonesia-AS Sepakati Tarif 19%, RI Siapkan Strategi Hadapi Impor dan Aturan Dagang Baru

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: 14 Tewas, 100 Ribu Mengungsi

Tarif Dagang RI-AS 19% Disepakati, AS Ajukan Akses Data dan Komoditas

Kerangka Dagang RI-AS Disepakati: Tarif Resiprokal dan Isu Data Pribadi Jadi Sorotan

Rapat Perdana Danantara dan DPR Digelar Tertutup, Ungkap 22 Program Strategis BUMN
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.