
Kantor HYBE digeledah polisi terkait dugaan penipuan perdagangan yang melibatkan pendirinya, Bang Si-hyuk. Bang dituduh menyesatkan investor pada tahun 2019 terkait IPO HYBE. Setelah IPO, Bang dilaporkan menerima 30 persen keuntungan dari penjualan saham SPC. SFC berencana bekerja sama dengan kejaksaan, sementara HYBE meminta maaf dan menegaskan pencatatan saham sesuai hukum.
🚨 Dugaan Penipuan
- Kantor HYBE digeledah polisi terkait dugaan penipuan perdagangan yang melibatkan pendirinya, Bang Si-hyuk.
- Penggeledahan ini menyusul rujukan Bang Si-hyuk ke penuntutan oleh otoritas keuangan atas dugaan penipuan transaksi sekuritas terkait IPO perusahaan.
- Bang Si-hyuk dituduh menyesatkan investor pada tahun 2019 agar menjual saham ke perusahaan bertujuan khusus (SPC).
💸 Modus Penipuan
- Investor diduga disesatkan dengan keyakinan bahwa IPO HYBE akan ditunda, mendorong mereka menjual saham.
- Setelah HYBE go public, SPC menjual sahamnya yang sebelumnya diperoleh dari investor.
- Bang Si-hyuk dilaporkan menerima 30 persen keuntungan dari penjualan saham oleh SPC tersebut.
⚖️ Tindakan Hukum & Respons
- Otoritas keuangan, SFC, berencana bekerja sama dengan kejaksaan untuk melanjutkan kasus ini.
- HYBE telah meminta maaf atas tuduhan tersebut yang menimpa perusahaannya.
- Meskipun meminta maaf, HYBE menegaskan bahwa pencatatan saham telah sesuai hukum yang berlaku.
Apa dugaan kasus yang melibatkan HYBE dan pendirinya, Bang Si-hyuk?
Dugaan kasus yang melibatkan HYBE dan pendirinya, Bang Si-hyuk, adalah terkait penipuan perdagangan sekuritas. Tuduhan ini muncul sehubungan dengan proses Penawaran Umum Perdana (IPO) perusahaan.
Mengapa kantor HYBE digeledah polisi?
Kantor HYBE digeledah oleh polisi sebagai tindak lanjut dari rujukan Bang Si-hyuk ke penuntutan oleh otoritas keuangan. Penggeledahan ini merupakan bagian dari penyelidikan atas dugaan penipuan transaksi sekuritas yang berkaitan dengan IPO perusahaan.
Siapa Bang Si-hyuk?
Bang Si-hyuk adalah pendiri HYBE, sebuah perusahaan hiburan besar yang dikenal luas. Ia menjadi figur sentral dalam dugaan kasus penipuan perdagangan sekuritas ini.
Apa tuduhan spesifik terhadap Bang Si-hyuk terkait penipuan perdagangan?
Tuduhan spesifik terhadap Bang Si-hyuk adalah bahwa ia diduga menyesatkan investor pada tahun 2019. Ia dituduh mendorong investor untuk menjual saham mereka kepada sebuah perusahaan bertujuan khusus (SPC) dengan memberikan informasi yang salah, yaitu bahwa IPO HYBE akan ditunda.
Kapan dugaan penipuan transaksi sekuritas ini terjadi?
Dugaan penipuan transaksi sekuritas ini dilaporkan terjadi pada tahun 2019, yaitu sebelum HYBE secara resmi melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) dan go public.
Bagaimana modus dugaan penipuan ini dilakukan dengan melibatkan perusahaan bertujuan khusus (SPC)?
Modus dugaan penipuan ini melibatkan beberapa langkah:
- Bang Si-hyuk diduga menyesatkan investor agar menjual saham mereka kepada perusahaan bertujuan khusus (SPC).
- Para investor diyakinkan bahwa IPO HYBE akan ditunda, sehingga mereka terdorong untuk menjual sahamnya.
- Setelah HYBE benar-benar go public, SPC tersebut kemudian menjual saham yang telah dibelinya.
- Dari penjualan saham oleh SPC tersebut, Bang Si-hyuk dilaporkan menerima sebagian keuntungan.
Berapa keuntungan yang diduga diterima Bang Si-hyuk dari skema ini?
Dari skema dugaan penipuan ini, Bang Si-hyuk dilaporkan menerima 30 persen keuntungan dari penjualan saham yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan khusus (SPC) setelah HYBE go public.
Bagaimana tanggapan HYBE terhadap tuduhan ini?
HYBE telah mengeluarkan pernyataan terkait tuduhan ini. Mereka meminta maaf atas tuduhan yang muncul. Namun, HYBE juga menegaskan bahwa pencatatan saham perusahaan telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Lembaga mana yang menangani kasus ini?
Kasus ini ditangani oleh otoritas keuangan, yang telah merujuk Bang Si-hyuk ke penuntutan. Otoritas ini (disebut SFC dalam konteks umum) berencana untuk bekerja sama dengan pihak kejaksaan untuk melanjutkan penyelidikan dan proses hukum.
Apa langkah selanjutnya dalam penyelidikan kasus ini?
Langkah selanjutnya dalam penyelidikan kasus ini adalah kerja sama antara otoritas keuangan (SFC) dengan pihak kejaksaan. Ini menunjukkan bahwa kasus ini akan berlanjut ke tahap penuntutan dan penyelidikan hukum yang lebih mendalam untuk menentukan kebenaran tuduhan tersebut.
Masih Seputar hiburan
Gregg Wallace Minta Maaf Usai Dipecat dari MasterChef, Bantah Tuduhan Pelecehan Seksual
sekitar 5 jam yang lalu

Bintang Top Boy Micheal Ward Didakwa Pemerkosaan dan Penyerangan Seksual, Bantah Tuduhan
sekitar 6 jam yang lalu

Polisi Korsel Gerebek Kantor Hybe Terkait Dugaan Penipuan Saham IPO
sekitar 21 jam yang lalu

Film 'The Voice of Hind Rajab' Tayang Perdana di Venice, Dinominasikan Golden Lion
sekitar 24 jam yang lalu

Pembatalan The Late Show Stephen Colbert: David Letterman Sindir CBS
1 hari yang lalu

Apple TV+ Mulai Produksi Ted Lasso Musim 4, Fokus ke Tim Olahraga Wanita
1 hari yang lalu

NCT WISH Gelar Konser 'Into the Wish: Our Wish' di Jakarta April 2026
1 hari yang lalu

Fantastic Four: First Steps Raih Ulasan Beragam Kritikus, Dipuji Penonton Awal
1 hari yang lalu

Terbukti Bunuh Kekasih, Aktor China Zhang Yiyang Dieksekusi Mati
2 hari yang lalu

Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Penggemar Beri Penghormatan di Birmingham
2 hari yang lalu
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5292814/original/020847600_1753265634-3.jpg&output=webp&q=30&default=https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/51pdDsWEWR1acEOnlEkp96AfDg0=/500x0/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5292814/original/020847600_1753265634-3.jpg)
Berita Terbaru

Transfer Data RI-AS: DPR Khawatir Privasi, Pemerintah Jamin Keamanan

KLH Segel 4 Perusahaan, Tutup 1 Pabrik Sawit Terkait Karhutla Riau

Pemerintah Siapkan KUR Perumahan Rp130 Triliun, Target 3 Juta Rumah

Pemerintah Desak Harga Beras Sesuai Mutu, Siapkan Sanksi Tegas

BPS Peringatkan: Fenomena 'Rojali' Sinyal Tekanan Ekonomi pada Konsumsi Masyarakat
Trending

RI-AS Sepakati Perjanjian Dagang Rp368 Triliun, Hambatan Non-Tarif Dihapus

Indonesia-AS Sepakati Tarif 19%, RI Siapkan Strategi Hadapi Impor dan Aturan Dagang Baru

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: 14 Tewas, 100 Ribu Mengungsi

Pemerintah dan DPR Sepakati RAPBN 2026: Belanja Naik, Program Prioritas Prabowo Digenjot

Tarif AS 19% untuk Produk RI Final, Berlaku Tunggu Kesepakatan Bersama
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.