
Seorang dokter di California, Salvador Plasencia, mengaku bersalah karena memberikan resep ketamine kepada mendiang Matthew Perry pada tahun 2023. Plasencia memberikan ketamine tanpa tujuan medis yang sah, yang menyebabkan overdosis pada bintang "Friends" tersebut. Ia menghadapi ancaman hukuman penjara hingga 40 tahun. Selain Plasencia, beberapa terdakwa lain juga mengaku bersalah, sementara satu terdakwa lainnya akan diadili.
⚖️ Fakta Utama
- Dokter Salvador Plasencia mengaku bersalah atas pemberian resep ketamine kepada mendiang Matthew Perry.
- Matthew Perry, bintang serial "Friends", meninggal dunia pada tahun 2023 karena overdosis.
- Pemberian ketamine oleh Plasencia dilakukan tanpa adanya tujuan medis yang sah.
- Ketamine diberikan kepada Perry di rumah dan di dalam mobil.
🚨 Konsekuensi Hukum
- Salvador Plasencia menghadapi ancaman hukuman penjara hingga 40 tahun.
- Vonis untuk Plasencia dijadwalkan akan dibacakan pada 3 Desember.
- Pengacara Plasencia menyatakan bahwa kliennya sangat menyesal dan siap bertanggung jawab.
- Dokter Mark Chavez, yang menjadi sumber ketamine, juga telah mengaku bersalah.
- Dua terdakwa lainnya juga telah mengaku bersalah, sementara Jasveen Sangha mengaku tidak bersalah dan akan diadili pada Agustus.
💊 Detail Obat
- Obat yang diberikan adalah ketamine, yang merupakan anestesi kerja pendek.
- Ketamine memiliki sifat halusinogen.
- Plasencia mendapatkan ketamine tersebut dari dokter lain, Mark Chavez.
Apa penyebab kematian Matthew Perry?
Matthew Perry, bintang serial "Friends", meninggal dunia karena overdosis ketamine pada tahun 2023.
Siapa Salvador Plasencia?
Salvador Plasencia adalah seorang dokter di California yang telah mengaku bersalah atas pemberian resep ketamine secara ilegal kepada mendiang Matthew Perry.
Obat apa yang terlibat dalam kasus kematian Matthew Perry?
Obat yang terlibat dalam kasus kematian Matthew Perry adalah ketamine. Ketamine dikenal sebagai anestesi kerja pendek yang juga memiliki sifat halusinogen.
Mengapa tindakan Salvador Plasencia dianggap ilegal?
Tindakan Salvador Plasencia dianggap ilegal karena ia memberikan ketamine kepada Matthew Perry di rumah dan di dalam mobil tanpa adanya tujuan medis yang sah.
Dari mana Salvador Plasencia mendapatkan ketamine?
Salvador Plasencia mendapatkan ketamine yang diberikannya kepada Matthew Perry dari dokter lain bernama Mark Chavez.
Hukuman apa yang dihadapi Salvador Plasencia?
Akibat perbuatannya, Salvador Plasencia menghadapi ancaman hukuman penjara hingga 40 tahun. Pengacaranya menyatakan bahwa Plasencia sangat menyesal dan siap bertanggung jawab atas tindakannya.
Kapan vonis Salvador Plasencia akan dibacakan?
Vonis untuk Salvador Plasencia dijadwalkan akan dibacakan pada tanggal 3 Desember.
Apakah ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini?
Ya, selain Salvador Plasencia, ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini. Mereka termasuk dokter Mark Chavez dan tiga terdakwa lainnya.
Bagaimana status hukum terdakwa lain dalam kasus ini?
Dari total lima terdakwa, berikut adalah status hukum mereka:
- Mark Chavez dan dua terdakwa lainnya telah mengaku bersalah.
- Terdakwa kelima, Jasveen Sangha, mengaku tidak bersalah dan dijadwalkan untuk diadili pada bulan Agustus.
Masih Seputar hiburan
Gregg Wallace Minta Maaf Usai Dipecat dari MasterChef, Bantah Tuduhan Pelecehan Seksual
sekitar 6 jam yang lalu

Bintang Top Boy Micheal Ward Didakwa Pemerkosaan dan Penyerangan Seksual, Bantah Tuduhan
sekitar 6 jam yang lalu

Polisi Korsel Gerebek Kantor Hybe Terkait Dugaan Penipuan Saham IPO
sekitar 21 jam yang lalu

Film 'The Voice of Hind Rajab' Tayang Perdana di Venice, Dinominasikan Golden Lion
sekitar 24 jam yang lalu

Pembatalan The Late Show Stephen Colbert: David Letterman Sindir CBS
1 hari yang lalu

Apple TV+ Mulai Produksi Ted Lasso Musim 4, Fokus ke Tim Olahraga Wanita
1 hari yang lalu

NCT WISH Gelar Konser 'Into the Wish: Our Wish' di Jakarta April 2026
1 hari yang lalu

Fantastic Four: First Steps Raih Ulasan Beragam Kritikus, Dipuji Penonton Awal
1 hari yang lalu

Kantor HYBE Digeledah Polisi Terkait Dugaan Penipuan IPO Bang Si-hyuk
2 hari yang lalu

Terbukti Bunuh Kekasih, Aktor China Zhang Yiyang Dieksekusi Mati
2 hari yang lalu

Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Penggemar Beri Penghormatan di Birmingham
2 hari yang lalu
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5292814/original/020847600_1753265634-3.jpg&output=webp&q=30&default=https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/51pdDsWEWR1acEOnlEkp96AfDg0=/500x0/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5292814/original/020847600_1753265634-3.jpg)
Berita Terbaru

Transfer Data RI-AS: DPR Khawatir Privasi, Pemerintah Jamin Keamanan

KLH Segel 4 Perusahaan, Tutup 1 Pabrik Sawit Terkait Karhutla Riau

Pemerintah Siapkan KUR Perumahan Rp130 Triliun, Target 3 Juta Rumah

Pemerintah Desak Harga Beras Sesuai Mutu, Siapkan Sanksi Tegas

BPS Peringatkan: Fenomena 'Rojali' Sinyal Tekanan Ekonomi pada Konsumsi Masyarakat
Trending

RI-AS Sepakati Perjanjian Dagang Rp368 Triliun, Hambatan Non-Tarif Dihapus

Indonesia-AS Sepakati Tarif 19%, RI Siapkan Strategi Hadapi Impor dan Aturan Dagang Baru

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: 14 Tewas, 100 Ribu Mengungsi

Pemerintah dan DPR Sepakati RAPBN 2026: Belanja Naik, Program Prioritas Prabowo Digenjot

Tarif AS 19% untuk Produk RI Final, Berlaku Tunggu Kesepakatan Bersama
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.