Menkeu AS: Pembelian Minyak Rusia-Iran oleh China Jadi Fokus Negosiasi

Pembelian minyak Rusia dan Iran oleh China menjadi perhatian AS karena dikaitkan langsung dengan isu keamanan nasional Amerika Serikat oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent. Rusia dan Iran adalah negara-negara yang dikenai sanksi oleh AS, dan pembelian energi dari mereka dapat dianggap melemahkan efektivitas sanksi tersebut serta berpotensi mendanai aktivitas yang dianggap bertentangan dengan kepentingan AS. Dari perspektif AS, dukungan ekonomi terhadap negara-negara yang dikenai sanksi dapat memiliki implikasi geopolitik yang signifikan.

Menurut Menteri Keuangan AS Scott Bessent, kondisi hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan China saat ini berada dalam posisi yang baik. Kondisi yang positif ini, menurut Bessent, memungkinkan kedua negara untuk membahas isu-isu yang lebih sensitif dan kompleks, seperti pembelian minyak dari negara-negara yang dikenai sanksi. Ini menunjukkan adanya saluran komunikasi yang terbuka dan kemauan untuk mengatasi perbedaan melalui dialog.

Amerika Serikat kemungkinan akan menerapkan strategi berbasis tarif terhadap negara mana pun yang membeli energi Rusia yang dikenai sanksi. Ini adalah indikasi dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent, yang menyiratkan bahwa AS siap menggunakan instrumen ekonomi, seperti bea masuk tambahan, sebagai alat untuk menekan negara-negara agar tidak mendukung ekonomi Rusia melalui pembelian energi. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan biaya bagi pembeli dan mengurangi pendapatan Rusia dari penjualan energi.

Dasar pemikiran di balik potensi penerapan tarif oleh AS adalah untuk menekan negara-negara agar tidak membeli energi dari Rusia yang dikenai sanksi. Dengan mengenakan tarif, AS bertujuan untuk:

• Meningkatkan biaya bagi negara pembeli, sehingga mengurangi daya tarik ekonomi dari minyak Rusia.
• Mengurangi pendapatan yang diterima Rusia dari penjualan energi, yang dapat digunakan untuk mendanai aktivitas yang tidak disetujui AS.
• Memperkuat efektivitas sanksi yang telah diterapkan terhadap Rusia.

Ini adalah bagian dari upaya AS untuk menggunakan kekuatan ekonominya guna mencapai tujuan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional.

Dalam informasi yang diberikan, tidak ada detail spesifik mengenai jadwal pasti atau rincian agenda perundingan antara AS dan China. Menteri Keuangan AS Scott Bessent hanya mengindikasikan bahwa perundingan tersebut "kemungkinan akan mencakup" pembahasan isu pembelian minyak. Ini berarti bahwa meskipun topik telah diidentifikasi, informasi mengenai kapan dan bagaimana pembahasan ini akan berlangsung secara detail belum diungkapkan.

Isu pembelian energi ini dikaitkan dengan keamanan nasional AS karena, menurut Menteri Keuangan AS Scott Bessent, mendukung ekonomi negara-negara yang dikenai sanksi seperti Rusia dan Iran dapat memiliki implikasi strategis yang merugikan kepentingan AS. Secara spesifik:

• Pembelian minyak dari Rusia dapat dianggap mendanai perang di Ukraina, yang AS pandang sebagai ancaman terhadap stabilitas global dan kepentingan sekutunya.
• Pembelian dari Iran dapat mendukung program-program yang dianggap mengancam, seperti pengembangan nuklir atau dukungan terhadap kelompok-kelompok tertentu di Timur Tengah.

Oleh karena itu, AS melihat kontrol atas aliran dana ke negara-negara ini sebagai bagian integral dari strategi keamanan nasionalnya untuk membatasi kemampuan mereka dalam melakukan tindakan yang dianggap destabilisasi.