Prabowo Resmikan 80 Ribu Kopdes Merah Putih di Klaten, Target Entaskan Kemiskinan

Realisasi program Kopdes Merah Putih melibatkan berbagai pihak, antara lain:

• Presiden Prabowo Subianto sebagai inisiator program.
• Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi yang menjelaskan strategi program.
• Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi yang mengawasi pembentukan dan pengembangan koperasi.
• Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati yang menjelaskan fasilitas Kopdes.
• Pemerintah secara luas, dengan melibatkan 13 kementerian dan dua badan.
• Berbagai kepala daerah dan desa di seluruh Indonesia.

Tujuan utama pembentukan Kopdes Merah Putih sangat komprehensif, meliputi:

• Mengatasi kemiskinan dari tingkat bawah.
• Mempermudah akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok dan modal tanpa harus melalui rentenir.
• Membangun sistem distribusi bahan pokok yang lebih efisien.
• Berfungsi sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam pelaksanaan program-program pangan.
• Ditargetkan menjadi pilar kemandirian ekonomi desa dan fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat masih tingginya tingkat kemiskinan di desa dan kesenjangan ekonomi antara desa dan kota.

Kopdes Merah Putih dirancang untuk menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung kebutuhan masyarakat desa. Fasilitas yang akan tersedia mencakup:

• Kantor sebagai pusat operasional.
• Unit simpan pinjam untuk mempermudah akses modal.
• Gerai sembako untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
• Klinik untuk layanan kesehatan dasar.
• Apotek untuk akses obat-obatan.

Pengembangan Kopdes Merah Putih akan dilakukan melalui tiga pendekatan utama untuk memastikan jangkauan dan efektivitas program:

• Membangun koperasi baru di wilayah yang belum memiliki atau membutuhkan.
• Mengembangkan koperasi yang sudah ada agar lebih kuat dan mandiri.
• Merevitalisasi koperasi yang mungkin kurang aktif atau membutuhkan perbaikan dalam operasionalnya.

Kementerian Koperasi telah merancang peta jalan (roadmap) untuk pengembangan Kopdes Merah Putih yang akan berlangsung selama periode 2025-2029. Untuk tahun 2025, fokus utama pengembangan meliputi:

• Pembentukan badan hukum koperasi untuk legalitas dan operasional.
• Pembangunan sarana pendukung yang diperlukan untuk fasilitas koperasi.
• Digitalisasi operasional koperasi untuk efisiensi dan transparansi.
• Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) koperasi melalui pelatihan dan pengembangan.

Hingga saat ini, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa sekitar 80.500 Kopdes Merah Putih telah berhasil didirikan di berbagai desa. Dari jumlah tersebut, 103 Kopdes di antaranya telah ditetapkan sebagai model percontohan untuk pengembangan lebih lanjut.

Kopdes Merah Putih dianggap sangat penting dalam upaya mengatasi kemiskinan karena beberapa alasan mendasar:

• Fokus pada Tingkat Bawah: Program ini secara spesifik menargetkan kemiskinan di tingkat desa, tempat tingkat kemiskinan masih tinggi dan kesenjangan ekonomi dengan kota sangat terasa.
• Akses Kebutuhan Pokok dan Modal: Dengan fasilitas seperti gerai sembako dan unit simpan pinjam, Kopdes mempermudah masyarakat desa mengakses kebutuhan dasar dan modal usaha tanpa terjerat rentenir.
• Pilar Kemandirian Ekonomi Desa: Kopdes diharapkan menjadi fondasi yang kuat untuk membangun kemandirian ekonomi di desa, memberdayakan masyarakat lokal.
• Fondasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional: Dengan memperkuat ekonomi desa, Kopdes secara tidak langsung berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.
• Distribusi Pangan dan Program Pemerintah: Kopdes juga berfungsi sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam program pangan dan distribusi bahan pokok, memastikan ketersediaan dan stabilitas harga di tingkat desa.