
Kemensos mengevaluasi 603.999 penerima bansos yang terindikasi judi online berdasarkan data PPATK. Lebih dari 200 ribu KPM telah dicoret dari daftar penerima bansos pada triwulan kedua 2025. Sisanya masih dievaluasi, dan Kemensos siap mencoret penerima yang terbukti bermain judol. Bansos yang dicabut akan dialihkan kepada masyarakat yang berhak.
๐จ Evaluasi Bansos Judi Online
- Kementerian Sosial (Kemensos) sedang mengevaluasi 603.999 penerima bantuan sosial (bansos) yang terindikasi terlibat judi online (judol) berdasarkan analisis PPATK.
- Sebanyak 228.048 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah dicoret dari daftar penerima bansos pada triwulan kedua 2025 karena indikasi judol.
- Sekitar 400 ribu rekening penerima bansos lainnya masih dalam tahap evaluasi mendalam oleh Kemensos terkait dugaan keterlibatan judi online.
- Data indikasi judol diperoleh dari pemadanan 32 juta KPM PKH dan sembako dengan aktivitas finansial mencurigakan, dengan transaksi tertinggi mencapai lebih dari Rp 3 miliar.
๐๏ธ Kebijakan Pemerintah
- Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan koordinasi erat dengan PPATK dan penggunaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTSEN) untuk memastikan bansos tepat sasaran.
- Pencoretan penerima bansos yang terlibat judol tidak akan mengurangi kuota bansos secara keseluruhan.
- Bansos yang dicabut akan dialihkan kepada masyarakat yang lebih berhak, serta pemerintah berencana memperluas cakupan penerima dan memberikan penebalan bantuan.
- Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden untuk memastikan bantuan sosial benar-benar diterima oleh mereka yang membutuhkan dan tidak disalahgunakan.
๐ Proses dan Transparansi
- Kemensos melakukan evaluasi menyeluruh terhadap data penerima bansos, termasuk meninjau aktivitas mencurigakan di rekening dan status penerima yang sudah terdaftar lebih dari satu dekade.
- Proses evaluasi ini bertujuan untuk memastikan integritas data dan mencegah penyalahgunaan dana bantuan sosial oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
- Kemensos membuka ruang pengaduan bagi masyarakat yang merasa keberatan atau memiliki sanggahan terkait pencabutan bantuan sosial mereka.
Apa yang sedang dilakukan Kementerian Sosial (Kemensos) terkait penerima bantuan sosial (bansos)?
Kementerian Sosial (Kemensos) sedang melakukan evaluasi dan penindakan terhadap penerima bantuan sosial (bansos) yang terindikasi terlibat dalam aktivitas judi online. Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk memastikan bahwa bansos benar-benar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berhak.
Mengapa Kemensos mengevaluasi penerima bansos terkait judi online?
Evaluasi ini dilakukan berdasarkan analisis data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menemukan indikasi kuat keterlibatan penerima bansos dalam transaksi judi online. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa bantuan sosial disalurkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan dan berhak, sesuai dengan arahan Presiden.
Berapa banyak penerima bansos yang terindikasi terlibat judi online?
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh PPATK, terdapat 603.999 penerima bansos yang terindikasi terlibat dalam aktivitas judi online.
Berapa banyak penerima bansos yang sudah dicoret atau tidak lagi menerima bantuan?
Pada triwulan kedua tahun 2025, sebanyak 228.048 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terindikasi judi online sudah tidak lagi menerima bansos. Sumber lain juga melaporkan bahwa lebih dari 200 ribu penerima telah dicoret pada periode yang sama. Sementara itu, sekitar 400 ribu rekening lainnya masih dalam proses evaluasi lebih lanjut oleh Kemensos.
Data apa yang digunakan Kemensos untuk mengidentifikasi penerima bansos yang terlibat judi online?
Kemensos menggunakan data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang mencakup sekitar 32 juta KPM Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako. Data ini kemudian dipadankan dengan informasi aktivitas finansial mencurigakan yang dianalisis oleh PPATK, termasuk transaksi yang terkait dengan judi online. Bahkan, ditemukan transaksi judi online tertinggi mencapai lebih dari Rp 3 miliar.
Apakah pencoretan penerima bansos ini akan mengurangi kuota bansos secara keseluruhan?
Tidak, pencoretan penerima bansos yang terlibat judi online tidak akan mengurangi kuota bansos secara keseluruhan. Bansos yang dicabut dari penerima yang terbukti menyalahgunakan akan dialihkan kepada masyarakat lain yang lebih berhak dan membutuhkan. Pemerintah justru berencana untuk memperluas cakupan penerima serta memberikan penebalan bantuan untuk memastikan bantuan tetap tersalurkan secara optimal.
Bagaimana nasib bansos yang dicabut dari penerima yang terlibat judi online?
Bansos yang dicabut dari penerima yang terbukti terlibat judi online akan dialihkan kepada masyarakat lain yang memenuhi syarat dan memang berhak menerima bantuan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa anggaran bansos tetap tersalurkan secara efektif kepada kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Apakah Kemensos juga melakukan evaluasi lain terhadap penerima bansos?
Ya, selain kasus judi online, Kemensos juga melakukan evaluasi data penerima bansos secara menyeluruh. Evaluasi ini mencakup:
- Pemeriksaan aktivitas mencurigakan di rekening penerima bansos.
- Peninjauan status penerima yang telah terdaftar lebih dari satu dekade untuk memastikan mereka masih memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
Tujuan dari evaluasi menyeluruh ini adalah untuk menjaga akurasi dan ketepatan sasaran penyaluran bansos.
Bagaimana masyarakat bisa mengajukan keberatan jika merasa bansosnya dicabut secara tidak tepat?
Kemensos membuka ruang pengaduan bagi masyarakat yang merasa keberatan dengan pencabutan bansos mereka. Mekanisme pengaduan ini memungkinkan masyarakat untuk menyampaikan klarifikasi atau bukti jika mereka merasa tidak terlibat dalam aktivitas judi online atau jika ada kesalahan data dalam proses pencabutan.
Masih Seputar nasional
Mentrans Targetkan Sertifikasi 129 Ribu Tanah Transmigran, Atasi Tumpang Tindih Lahan
sekitar 4 jam yang lalu

Prabowo Resmikan 80 Ribu Kopdes Merah Putih di Klaten, Target Entaskan Kemiskinan
sekitar 4 jam yang lalu

KAI Tingkatkan Kinerja Lokomotif CC 201 Lewat Inovasi Reverse Engineering
sekitar 8 jam yang lalu

UNICEF dan Jepang Salurkan 2.500 Paket Makanan Bergizi untuk Siswa Biak Numfor
sekitar 8 jam yang lalu

Kebakaran Muara Baru Jakarta Utara: Dua Tewas, Satu Korban Terjebak Kios
sekitar 8 jam yang lalu

BPJS Kesehatan Jamin Layanan Optimal Peserta PBI JKN, Kuota Belum Terpenuhi
sekitar 11 jam yang lalu

BP Haji Buka Lowongan Besar-besaran, Non-Muslim Bisa Daftar untuk Haji 2026
sekitar 11 jam yang lalu

Kuil Murugan Jakarta Ditutup Sementara untuk Pembenahan Layanan
sekitar 11 jam yang lalu

Transjakarta Kembangkan Tiga Teknologi AI untuk Tingkatkan Layanan
sekitar 15 jam yang lalu

Wagub Jateng Beri Perlindungan Guru Madrasah Didenda Rp25 Juta Usai Tampar Murid
sekitar 15 jam yang lalu

Berita Terbaru
Mobil Tim INEOS Tabrak Penonton di Tour de France, Direktur Didenda

Pacquiao Imbang Lawan Barrios di Usia 46, Gelar Welter WBC Bertahan, Rematch Mengemuka

Bayi Meninggal Kelaparan di Gaza, UNRWA Desak Israel Buka Akses Bantuan

Mossad Lobi AS untuk Relokasi Warga Gaza, Klaim Indonesia Siap Menampung

Panggilan dari Kubur Tayang 14 Agustus 2025, Nirina Zubir Hadapi Teror Kehilangan
Trending

Kesepakatan Dagang RI-AS: Tarif 19% Berlaku, Indonesia Kejar Nol Persen Ekspor Unggulan

Pemerintah Perangi Beras Oplosan, Gelontorkan Jutaan Ton untuk Stabilisasi Harga

Kementan Ungkap 212 Merek Beras Oplosan, Konsumen Rugi Rp 99 Triliun

Piala AFF U-23: Malaysia Puji Indonesia Calon Juara, Grup A Berpeluang Runner-up Terbaik

Kesepakatan Dagang RI-AS: Tarif Turun, Indonesia Beli Produk Miliaran Dolar
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.