Pemerintah Salurkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP ke Ribuan Titik, Jaga Harga Pangan

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

Cara jawab

Singkat & Padat

schedule

Tanggal Publikasi

20 Jul 2025

account_circle

Penulis

Eka Ambisius

newspaper

🍚 Fakta Utama Penyaluran

Pemerintah Indonesia telah menyalurkan 1,3 juta ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Penyaluran ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan nasional.
Langkah ini juga memastikan harga beras tetap terjangkau bagi masyarakat.

📍 Detail Distribusi

Beras SPHP disalurkan ke 5.302 titik Gerakan Pangan Murah di seluruh Indonesia.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan keterlibatan berbagai pihak dalam penyaluran ini.
Penyaluran melibatkan Bulog, ID Food, PT Pos Indonesia, PTPN, dan PIHC.

💰 Informasi Harga

Beras SPHP dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Harga bervariasi berdasarkan zona, yaitu Rp 12.500/kg untuk Zona 1.
Untuk Zona 2, harga ditetapkan Rp 13.100/kg.
Sedangkan untuk Zona 3, harga beras SPHP adalah Rp 13.500/kg.

Apa itu beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)?

keyboard_arrow_down

Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) adalah program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan menstabilkan harga beras di pasar. Program ini dirancang untuk memastikan bahwa harga beras tetap terjangkau bagi masyarakat, terutama saat terjadi gejolak harga atau pasokan yang tidak stabil.

Berapa total volume beras SPHP yang telah disalurkan oleh pemerintah?

keyboard_arrow_down

Pemerintah Indonesia telah menyalurkan sebanyak 1,3 juta ton beras SPHP. Penyaluran ini merupakan upaya besar untuk memenuhi kebutuhan beras di seluruh negeri dan menjaga stabilitas harga.

Ke mana saja beras SPHP disalurkan?

keyboard_arrow_down

Beras SPHP disalurkan ke 5.302 titik Gerakan Pangan Murah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jangkauan distribusi yang luas ini bertujuan untuk memastikan akses masyarakat terhadap beras dengan harga terjangkau di berbagai daerah.

Siapa saja pihak yang terlibat dalam proses penyaluran beras SPHP ini?

keyboard_arrow_down

Penyaluran beras SPHP melibatkan beberapa lembaga dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bekerja sama. Pihak-pihak yang terlibat antara lain Bulog, ID Food, PT Pos Indonesia, PTPN, dan PIHC. Keterlibatan berbagai pihak ini menunjukkan upaya kolaboratif pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan nasional.

Apa tujuan utama pemerintah menyalurkan beras SPHP?

keyboard_arrow_down

Tujuan utama penyaluran beras SPHP adalah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan nasional serta memastikan harga beras tetap terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengendalikan inflasi, menjamin ketersediaan pangan, dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Berapa harga jual beras SPHP untuk konsumen?

keyboard_arrow_down

Beras SPHP dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang bervariasi berdasarkan zona wilayah:

Untuk Zona 1, harga jualnya adalah Rp 12.500 per kilogram.
Untuk Zona 2, harga jualnya adalah Rp 13.100 per kilogram.
Untuk Zona 3, harga jualnya adalah Rp 13.500 per kilogram.

Penetapan harga berdasarkan zona ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan biaya logistik dan kondisi pasar di masing-masing wilayah, sehingga harga tetap adil dan terjangkau.

Bagaimana program SPHP ini berkontribusi pada ketahanan pangan nasional?

keyboard_arrow_down

Program SPHP berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dengan menjamin ketersediaan pasokan beras yang cukup dan menjaga stabilitas harga di pasar. Dengan adanya intervensi ini, masyarakat dapat mengakses beras dengan harga yang wajar, mengurangi risiko kelangkaan, dan membantu menjaga daya beli, terutama bagi kelompok rentan. Ini juga berperan dalam mencegah praktik spekulasi harga yang dapat merugikan konsumen.

Apa dampak jangka panjang dari program stabilisasi harga pangan seperti SPHP?

keyboard_arrow_down

Secara jangka panjang, program stabilisasi harga pangan seperti SPHP dapat menciptakan iklim ekonomi yang lebih stabil, terutama di sektor pangan. Ini membantu melindungi konsumen dari fluktuasi harga yang ekstrem dan memberikan kepastian bagi petani terkait harga jual hasil panen mereka. Meskipun demikian, keberlanjutan program ini memerlukan evaluasi rutin terhadap efektivitas distribusi dan dampaknya terhadap pasar secara keseluruhan untuk menghindari potensi distorsi pasar dan memastikan manfaatnya optimal bagi seluruh pihak.