Karhutla Landa Sumut: 1.804 Hektare Lahan Terbakar dalam Sebulan, Ancam Danau Toba

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

19 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

1 artikel

Sumatera Utara mencatat 80 kejadian karhutla sejak Juni hingga 13 Juli 2024, menghanguskan 1.804,95 hektare lahan. Sekdaprov Sumut menyatakan karhutla mengancam kawasan, merusak keanekaragaman hayati, dan menurunkan kualitas udara. Gubernur meminta sinergi semua pihak dalam pencegahan melalui patroli, pemetaan, dan penyuluhan. Rapat koordinasi telah dilakukan untuk meningkatkan penanggulangan karhutla.

🔥 Fakta Utama Karhutla

  • Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mencatat 80 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya.
  • Insiden karhutla tersebut terjadi dalam periode awal Juni hingga 13 Juli 2024.
  • Total luas area yang terbakar akibat karhutla di Sumatera Utara mencapai 1.804,95 hektare.

📍 Dampak dan Lokasi

  • Sekdaprov Sumut menyatakan karhutla mengancam keberlanjutan kawasan, merusak keanekaragaman hayati, dan mengganggu pariwisata.
  • Karhutla juga berdampak pada penurunan kualitas udara di wilayah tersebut.
  • Dari 80 kejadian, 40 di antaranya terjadi di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, sementara 40 lainnya di luar KSPN.

🏛️ Upaya Penanggulangan

  • Gubernur Sumut meminta semua pihak bersinergi dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.
  • Upaya pencegahan meliputi patroli terpadu, pemetaan daerah rawan, dan penyuluhan kepada masyarakat.
  • Telah diadakan rapat koordinasi untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah provinsi, TNI/Polri, pemerintah kabupaten/kota, dan kementerian terkait dalam penanggulangan bencana.

Apa yang menjadi perhatian utama terkait bencana di Sumatera Utara?

keyboard_arrow_down

Perhatian utama terkait bencana di Sumatera Utara adalah peningkatan signifikan kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sejak awal Juni hingga 13 Juli 2024, tercatat 80 kejadian karhutla yang telah menghanguskan area seluas 1.804,95 hektare. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius karena dampaknya yang luas terhadap lingkungan, ekonomi, dan kesehatan masyarakat.

Berapa banyak kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tercatat di Sumatera Utara hingga pertengahan Juli 2024?

keyboard_arrow_down

Hingga tanggal 13 Juli 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mencatat total 80 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut. Angka ini menunjukkan frekuensi kejadian yang cukup tinggi dalam kurun waktu sekitar satu setengah bulan.

Berapa luas total area yang terbakar akibat karhutla di Sumatera Utara?

keyboard_arrow_down

Total luas area yang terbakar akibat karhutla di Sumatera Utara mencapai 1.804,95 hektare. Luas ini merupakan akumulasi dari 80 kejadian karhutla yang tercatat sejak awal Juni hingga 13 Juli 2024, menunjukkan skala kerusakan yang signifikan terhadap ekosistem hutan dan lahan.

Apa saja dampak negatif dari karhutla yang terjadi di Sumatera Utara?

keyboard_arrow_down

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut, Togap Simangunsong, menyatakan bahwa karhutla menimbulkan berbagai dampak negatif yang serius, antara lain:

  • Mengancam keberlanjutan kawasan: Kerusakan ekosistem hutan dan lahan dapat mengganggu keseimbangan alam jangka panjang.
  • Merusak keanekaragaman hayati: Flora dan fauna yang hidup di area terbakar terancam punah atau kehilangan habitatnya.
  • Mengganggu pariwisata: Terutama di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, karhutla dapat mengurangi daya tarik wisata dan berdampak pada ekonomi lokal.
  • Menurunkan kualitas udara: Asap yang dihasilkan dari kebakaran menyebabkan polusi udara yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat.

Di mana saja lokasi kejadian karhutla yang paling banyak tercatat di Sumatera Utara?

keyboard_arrow_down

Dari 80 kejadian karhutla yang tercatat, lokasi kejadian terbagi menjadi dua kategori utama:

  • 40 kejadian terjadi di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba. Ini menunjukkan kerentanan area pariwisata penting terhadap bencana karhutla.
  • 40 kejadian lainnya terjadi di luar KSPN Danau Toba, tersebar di berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara.

Kepala BPBD Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih, merinci bahwa kejadian karhutla ini tersebar di berbagai kabupaten/kota, menunjukkan bahwa masalah ini bersifat luas di seluruh provinsi.

Bagaimana upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla di Sumatera Utara dilakukan?

keyboard_arrow_down

Upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla di Sumatera Utara dilakukan melalui sinergi berbagai pihak. Gubernur Sumut meminta semua pihak untuk bersinergi dalam langkah-langkah berikut:

  • Patroli terpadu: Melakukan pengawasan rutin di daerah rawan kebakaran.
  • Pemetaan daerah rawan: Mengidentifikasi dan memetakan area-area yang memiliki risiko tinggi terjadinya karhutla.
  • Penyuluhan kepada masyarakat: Memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya karhutla dan cara pencegahannya.

Selain itu, rapat koordinasi juga telah diadakan untuk meningkatkan sinergi antarlembaga dalam penanggulangan bencana ini.

Siapa saja pihak yang terlibat dalam penanggulangan karhutla di Sumatera Utara?

keyboard_arrow_down

Penanggulangan karhutla di Sumatera Utara melibatkan berbagai pihak yang bersinergi, antara lain:

  • Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara: Sebagai koordinator utama.
  • TNI/Polri: Berperan dalam pengamanan, patroli, dan penegakan hukum.
  • Pemerintah Kabupaten/Kota: Pihak yang paling dekat dengan lokasi kejadian dan masyarakat.
  • Kementerian terkait: Memberikan dukungan kebijakan dan sumber daya.
  • Perangkat daerah terkait: Seperti BPBD, Dinas Kehutanan, dan instansi lain yang relevan.

Sinergi ini penting untuk memastikan respons yang cepat dan efektif dalam pencegahan maupun penanganan karhutla.

Mengapa koordinasi antarpihak penting dalam penanggulangan karhutla?

keyboard_arrow_down

Koordinasi antarpihak sangat penting dalam penanggulangan karhutla karena bencana ini memerlukan respons yang cepat, terpadu, dan melibatkan berbagai sumber daya. Rapat koordinasi yang telah diadakan bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah provinsi, TNI/Polri, pemerintah kabupaten/kota, kementerian, dan perangkat daerah terkait. Dengan koordinasi yang baik, upaya pencegahan dapat lebih efektif, penanganan saat terjadi kebakaran dapat dilakukan dengan lebih cepat, dan dampak negatif dapat diminimalisir secara optimal.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang