
Kementan dan Satgas Pangan Polri mengungkap pengoplosan beras yang merugikan konsumen Rp 99 triliun/tahun. 212 dari 268 merek beras tak sesuai standar. Beras SPHP dioplos jadi premium. BUMD DKI, Food Station, diduga terlibat. Aprindo siap menarik beras oplosan. Perpadi mendesak evaluasi peran tengkulak. Ciri beras oplosan: warna tak seragam, tekstur lembek.
๐จ Fakta Utama Pengoplosan Beras
- Kementerian Pertanian (Kementan) dan Satgas Pangan Polri mengungkap praktik pengoplosan beras yang tidak sesuai standar mutu.
- Dari 268 merek beras yang diuji di 10 provinsi, 212 merek tidak memenuhi standar mutu, harga, dan volume.
- Sekitar 80% beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ditemukan dioplos menjadi beras premium.
- Praktik ini diperkirakan merugikan konsumen hingga Rp 99 triliun per tahun, berdasarkan perbedaan harga beras curah dan premium.
- Penemuan ini berawal dari anomali harga, di mana harga gabah petani menurun namun harga beras konsumen justru naik.
- Kementan telah melaporkan temuan ini kepada Kapolri dan Jaksa Agung untuk tindak lanjut hukum.
๐๏ธ Tanggapan Pemerintah & BUMD
- Beras produksi Food Station Tjipinang Jaya (BUMD pangan DKI) seperti Alfamidi Setra Pulen dan Beras Premium Setra Ramos tidak memenuhi standar mutu premium dan dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan Food Station telah memenuhi panggilan Bareskrim Polri terkait dugaan pengoplosan.
- Dinas KPKP DKI Jakarta secara rutin menguji mutu beras untuk program pangan bersubsidi, dengan hasil yang diklaim sesuai standar premium.
- Pemprov DKI sedang melakukan pengujian terhadap 50 sampel beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
- Wakil Gubernur DKI Jakarta menegaskan akan bertindak tegas jika terbukti ada pelanggaran dalam kasus ini.
๐ Reaksi Pasar & Industri
- Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan siap menarik beras premium dari toko jika terbukti dicampur atau dioplos, namun menunggu instruksi pihak berwenang.
- Toko ritel telah menurunkan harga beras premium sebesar Rp 1.000 per 5 kg sejak 16 Juli 2025, menjadikan HET Rp 73.500 per 5 kg.
- Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) mendesak Kementan untuk mengungkap pelaku pengoplosan dan mengevaluasi peran tengkulak.
- Perpadi menganggap tengkulak mengendalikan kualitas dan pasokan gabah serta memainkan harga di pasaran, merugikan petani dan konsumen.
๐ฌ Identifikasi & Standar Mutu
- Pakar IPB Tajuddin Bantacut menjelaskan beras oplosan dapat dikenali dari warna tidak seragam, ukuran butiran berbeda, dan tekstur nasi yang lembek.
- Beberapa beras oplosan ditemukan dicampur bahan berbahaya atau bahan rusak yang dipoles ulang.
- Standar Nasional Indonesia (SNI) 6128:2020 membedakan standar mutu beras premium dan medium berdasarkan kadar air, butir kepala, dan butir patah.
- Pengujian mutu beras dilakukan oleh 13 laboratorium independen, termasuk Sucofindo.
Apa masalah utama yang diungkap oleh Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan Polri?
Kementerian Pertanian (Kementan) dan Satgas Pangan Polri telah mengungkap praktik pengoplosan beras yang tidak sesuai standar mutu. Temuan utama meliputi:
- 212 dari 268 merek beras yang diuji di 10 provinsi produsen utama beras tidak memenuhi standar mutu, harga, dan volume.
- Sekitar 80% beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dioplos menjadi beras premium.
- Praktik ini diperkirakan merugikan konsumen hingga Rp 99 triliun per tahun.
Siapa saja pihak yang terlibat dalam pengungkapan praktik pengoplosan beras ini?
Pengungkapan praktik pengoplosan beras ini melibatkan beberapa pihak utama:
- Kementerian Pertanian (Kementan): Sebagai pihak yang melakukan pengujian dan melaporkan temuan.
- Satgas Pangan Polri: Bersama Kementan mengungkap praktik ini.
- Kapolri dan Jaksa Agung: Pihak yang menerima laporan dari Kementan untuk tindak lanjut hukum.
- 13 laboratorium independen: Termasuk Sucofindo, yang melakukan pengujian mutu beras.
Bagaimana praktik pengoplosan beras ini terungkap?
Praktik pengoplosan beras ini terungkap berawal dari adanya anomali harga di pasar. Meskipun harga gabah di tingkat petani menurun dan produksi beras nasional meningkat 14%, harga beras di tingkat konsumen justru mengalami kenaikan. Kejanggalan ini memicu Kementan untuk melakukan pengujian mutu beras secara menyeluruh. Pengujian tersebut dilakukan oleh 13 laboratorium independen, termasuk Sucofindo, yang kemudian menemukan bahwa banyak merek beras tidak memenuhi standar mutu.
Berapa kerugian yang ditimbulkan akibat praktik pengoplosan beras ini bagi konsumen?
Praktik pengoplosan beras ini diperkirakan merugikan konsumen hingga Rp 99 triliun per tahun. Angka kerugian ini didasarkan pada perbedaan harga antara beras curah dan beras premium yang mencapai Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per kilogram.
Apakah ada merek beras tertentu yang terbukti tidak memenuhi standar mutu?
Ya, Kementan menemukan bahwa beras produksi Food Station Tjipinang Jaya (BUMD pangan DKI), seperti merek Alfamidi Setra Pulen dan Beras Premium Setra Ramos, tidak memenuhi standar mutu beras premium. Selain itu, beras-beras tersebut juga ditemukan dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Bagaimana respons Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait dugaan pengoplosan yang melibatkan Food Station Tjipinang Jaya?
Menanggapi dugaan pengoplosan yang melibatkan BUMD Food Station Tjipinang Jaya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa:
- Food Station telah memenuhi panggilan Bareskrim Polri.
- Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta secara rutin menguji mutu beras SP (Stabilisasi Pasokan) dan SR (Setra Ramos) yang digunakan untuk program pangan bersubsidi, dengan hasil yang diklaim sesuai standar premium.
- Pemprov DKI sedang menguji 50 sampel beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
- Wakil Gubernur DKI Jakarta menyatakan akan bertindak tegas jika terbukti ada pelanggaran.
Bagaimana konsumen dapat mengenali beras yang dioplos atau tidak sesuai standar mutu?
Menurut pakar IPB, Tajuddin Bantacut, beras oplosan dapat dikenali dari beberapa ciri, yaitu:
- Warna tidak seragam.
- Ukuran butiran berbeda-beda.
- Tekstur nasi yang lembek setelah dimasak.
Selain itu, beberapa beras oplosan juga ditemukan dicampur dengan bahan berbahaya atau bahan rusak yang dipoles ulang. Standar Nasional Indonesia (SNI) 6128:2020 membedakan standar mutu beras premium dan medium berdasarkan kriteria seperti kadar air, butir kepala, dan butir patah.
Apa tindakan yang akan diambil oleh pengusaha ritel terkait temuan beras oplosan?
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin, menyatakan bahwa pengusaha ritel siap menarik beras premium dari toko jika terbukti dicampur atau dioplos. Namun, mereka menunggu instruksi resmi dari pihak berwenang serta pernyataan dari produsen atau pemasok beras.
Sebagai langkah awal, toko ritel juga telah menurunkan harga beras premium sebesar Rp 1.000 per 5 kg sejak tanggal 16 Juli 2025, sehingga Harga Eceran Tertinggi (HET) menjadi Rp 73.500 per 5 kg.
Apa desakan dari Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) terkait masalah ini?
Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) mendesak Kementerian Pertanian untuk:
- Mengungkap pelaku pengoplosan beras secara tuntas.
- Mengevaluasi peran tengkulak yang dianggap mengendalikan kualitas dan pasokan gabah, serta memainkan harga di pasaran. Perpadi menilai peran tengkulak ini merugikan baik petani maupun konsumen.
Masih Seputar ekonomi
Pemerintah Salurkan Bansos PKH hingga Kartu Sembako, BI Perketat Pengawasan Penerima
sekitar 3 jam yang lalu

Pemerintah Salurkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP ke Ribuan Titik, Jaga Harga Pangan
sekitar 3 jam yang lalu

RI-AS Perkuat Kerja Sama Dagang dan Investasi, Tarif CPO dan Nikel Masih Negosiasi
sekitar 17 jam yang lalu

Cadangan Beras Nasional Capai Rekor, Pemerintah Perangi Oplosan dan Stabilkan Harga
sekitar 17 jam yang lalu

Harga Emas 19 Juli 2025: Antam dan UBS Naik, Galeri24 Turun
sekitar 20 jam yang lalu

Lapangan Padel Jakarta Tetap Diburu Meski Dikenai Pajak Hiburan 10%
sekitar 20 jam yang lalu

RI-AS Sepakati Tarif 19%, Industri Untung, Buruh Terancam PHK
sekitar 24 jam yang lalu

Koperasi Desa Merah Putih Diluncurkan, Target 80.000 Unit Perkuat Ekonomi Nasional
sekitar 24 jam yang lalu

Kemensos Nonaktifkan 8 Juta Data PBI JKN, Pastikan Bansos Tepat Sasaran
sekitar 24 jam yang lalu

Pemerintah Perangi Beras Oplosan, Gelontorkan Jutaan Ton untuk Stabilisasi Harga
1 hari yang lalu

Kesepakatan Dagang RI-AS: Tarif 19% Berlaku, Indonesia Kejar Nol Persen Ekspor Unggulan
1 hari yang lalu

Berita Terbaru

Arensman Menangi Etape 14 Tour de France, Evenepoel Mundur Akibat Kelelahan

Oleksandr Usyk KO Daniel Dubois, Jadi Juara Dunia Kelas Berat Tak Terbantahkan

Transjakarta Kembangkan Tiga Teknologi AI untuk Tingkatkan Layanan

Wagub Jateng Beri Perlindungan Guru Madrasah Didenda Rp25 Juta Usai Tampar Murid

Pemerintah Perluas Dukungan Sekolah Rakyat: Gizi Gratis dan Bantuan Laptop Disalurkan
Trending

Piala AFF U-23: Malaysia Puji Indonesia Calon Juara, Grup A Berpeluang Runner-up Terbaik

Konflik Druze Suriah Memicu Serangan Israel, Indonesia Desak Gencatan Senjata

Oppo Reno 14 Series Resmi Meluncur di Indonesia, Targetkan Gamer dengan Fitur AI Canggih

Erick Thohir Ungkap Pemain Baru dan Kondisi Ole Romeny Jelang Kualifikasi Piala Dunia

Oppo Luncurkan Reno 14 Series di Indonesia, Tawarkan Bonus AI Google Pro
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.