Pemerintah Luncurkan Kopdes Merah Putih, Targetkan 80.000 Koperasi Desa

Program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih merupakan inisiatif dari Presiden Prabowo Subianto. Inisiatif ini didukung penuh oleh berbagai pihak terkait, termasuk Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang melihat peran strategis desa dalam perekonomian nasional.

Tujuan utama pembentukan Kopdes Merah Putih sangat komprehensif, meliputi:

• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara umum.
• Meningkatkan nilai tukar petani, sehingga petani mendapatkan harga yang lebih adil untuk produk mereka.
• Menciptakan lapangan kerja baru di tingkat desa.
• Meningkatkan inklusi keuangan desa, memastikan akses masyarakat desa terhadap layanan keuangan.
• Mengatasi masalah ekonomi pedesaan dan memutus rantai distribusi yang seringkali merugikan baik produsen maupun konsumen.

Kopdes Merah Putih dirancang untuk mengatasi masalah ekonomi pedesaan dengan beberapa pendekatan kunci. Salah satunya adalah dengan memutus rantai distribusi yang panjang dan merugikan produsen di desa serta konsumen. Dengan mengelola distribusi logistik secara mandiri, koperasi ini diharapkan dapat menstabilkan harga dan memastikan keuntungan yang lebih adil bagi petani dan pelaku usaha desa. Selain itu, dengan berpegang pada filosofi "gotong royong", Kopdes ini mendorong kolaborasi dan kemandirian ekonomi di tingkat desa.

Kopdes Merah Putih tidak hanya berfokus pada simpan pinjam, tetapi juga akan mengelola berbagai unit usaha untuk mendukung ekonomi desa. Implementasinya meliputi pembentukan koperasi baru, pengembangan koperasi yang sudah ada, dan revitalisasi koperasi yang tidak aktif. Setiap Kopdes ditargetkan memiliki minimal tujuh unit usaha, yang dapat mencakup:

• Gerai sembako untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat desa.
• Apotek desa untuk akses kesehatan.
• Unit simpan pinjam sebagai layanan keuangan dasar.
• Dan unit usaha lain yang relevan dengan potensi dan kebutuhan desa setempat.

Untuk permodalan Kopdes Merah Putih, pemerintah telah merancang skema di mana dana desa akan dijadikan jaminan pembiayaan. Jaminan ini akan digunakan untuk mendapatkan pinjaman dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Mekanisme ini diharapkan dapat memberikan akses permodalan yang stabil dan berkelanjutan bagi koperasi-koperasi desa.

Pemerintah memiliki target ambisius untuk program ini, yaitu pembentukan 80.000 koperasi desa di seluruh Indonesia. Target ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat ekonomi desa secara masif dan merata di seluruh pelosok negeri.

Implementasi program Kopdes Merah Putih diperkuat dengan penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025. Inpres ini berfungsi sebagai payung hukum dan panduan bagi seluruh pihak terkait untuk memastikan program berjalan efektif, termasuk aspek digitalisasi dalam operasional koperasi.