
Kementan berupaya tingkatkan produksi ayam pedaging antisipasi defisit saat dapur SPPG beroperasi penuh Agustus 2025. Produksi ayam nasional surplus, namun perlu ditingkatkan. Pemerintah jaga harga jual di tingkat peternak di atas HPP dengan melepas batasan produksi bibit ayam (DOC) hingga 90 juta ekor per minggu. Pemerintah pantau neraca produksi dan kebutuhan ekspor.
๐ Fakta Utama Produksi Unggas
- Kementerian Pertanian (Kementan) berencana meningkatkan produksi ayam pedaging untuk mengantisipasi potensi defisit saat 8.000 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) beroperasi penuh pada Agustus 2025.
- Produksi daging ayam nasional saat ini mencapai 4,2 juta ton per tahun, melebihi kebutuhan nasional sebanyak 340.000 ton, dengan kelebihan yang dapat diserap jika 6.000 unit dapur SPPG beroperasi.
- Produksi telur ayam saat ini mencapai 6,5 juta ton per tahun, dengan surplus 300.000 ton dari kebutuhan nasional.
- Indonesia menduduki peringkat keempat produsen daging ayam global dan ketiga terbesar untuk produksi telur ayam.
๐๏ธ Strategi Pemerintah
- Pemerintah berupaya menjaga harga jual di tingkat peternak di atas Harga Pokok Produksi (HPP), dengan HPP daging ayam Rp 18.000 per kilogram dan telur ayam sekitar Rp 22.000 per kilogram.
- Salah satu langkah mitigasi yang diambil adalah melepas batasan produksi bibit ayam atau Day-Old Chicken (DOC).
- Pelepasan batasan produksi DOC berpotensi meningkatkan distribusi nasional hingga 90 juta ekor per minggu.
- Pemerintah akan terus memantau neraca produksi daging dan telur ayam nasional serta kebutuhan pasar ekspor untuk menjaga ketersediaan di dalam negeri.
Apa tujuan utama Kementerian Pertanian terkait produksi daging ayam?
Tujuan utama Kementerian Pertanian adalah meningkatkan produksi daging ayam untuk mengantisipasi potensi defisit pasokan. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan yang cukup, terutama saat 8.000 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) beroperasi penuh dan meningkatkan kebutuhan konsumsi.
Mengapa Kementerian Pertanian berencana meningkatkan produksi daging ayam?
Kementerian Pertanian berencana meningkatkan produksi daging ayam untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan yang signifikan. Peningkatan kebutuhan ini akan terjadi ketika 8.000 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mulai beroperasi penuh pada Agustus 2025. Meskipun saat ini ada surplus, proyeksi kebutuhan di masa depan menunjukkan potensi defisit jika produksi tidak ditingkatkan.
Bagaimana kondisi produksi daging dan telur ayam nasional saat ini?
Saat ini, produksi daging ayam nasional mencapai 4,2 juta ton per tahun, melebihi kebutuhan nasional sebanyak 340.000 ton, yang berarti ada surplus. Kelebihan produksi ini diperkirakan dapat diserap jika 6.000 unit dapur SPPG beroperasi. Untuk telur ayam, produksi nasional mencapai 6,5 juta ton per tahun, dengan surplus sekitar 300.000 ton.
Kapan 8.000 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diharapkan beroperasi penuh?
Sebanyak 8.000 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diharapkan akan beroperasi penuh pada Agustus 2025. Operasional penuh dapur-dapur ini akan meningkatkan kebutuhan daging ayam secara signifikan, menjadi alasan utama Kementerian Pertanian meningkatkan produksi.
Bagaimana posisi Indonesia dalam produksi daging dan telur ayam di tingkat global?
Indonesia memiliki posisi yang cukup kuat di pasar global. Untuk produksi daging ayam, Indonesia menduduki peringkat keempat produsen terbesar di dunia. Sementara itu, untuk produksi telur ayam, Indonesia menempati posisi ketiga terbesar secara global. Ini menunjukkan kapasitas produksi yang besar di sektor perunggasan nasional.
Apa strategi pemerintah untuk menjaga harga jual daging dan telur ayam di tingkat peternak?
Pemerintah berupaya menjaga harga jual di tingkat peternak agar tetap di atas Harga Pokok Produksi (HPP). Strategi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan usaha peternak dan mencegah kerugian akibat harga jual yang terlalu rendah. Pemantauan neraca produksi dan kebutuhan pasar juga menjadi bagian dari strategi ini.
Berapa Harga Pokok Produksi (HPP) untuk daging ayam dan telur ayam?
Harga Pokok Produksi (HPP) yang ditetapkan pemerintah untuk daging ayam adalah sekitar Rp 18.000 per kilogram. Sementara itu, HPP untuk telur ayam adalah sekitar Rp 22.000 per kilogram. Angka-angka ini menjadi acuan bagi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga di tingkat peternak.
Langkah mitigasi apa yang diambil pemerintah untuk meningkatkan pasokan daging ayam?
Salah satu langkah mitigasi utama yang diambil pemerintah adalah melepas batasan produksi bibit ayam atau Day-Old Chicken (DOC). Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan bibit ayam di pasaran, yang pada gilirannya akan mendorong peningkatan produksi daging ayam secara keseluruhan.
Seberapa besar potensi peningkatan distribusi bibit ayam (DOC) nasional?
Dengan dilepasnya batasan produksi bibit ayam (DOC), distribusi nasional berpotensi meningkat secara signifikan. Peningkatan ini diperkirakan bisa mencapai hingga 90 juta ekor per minggu. Peningkatan jumlah DOC ini akan mendukung upaya peningkatan produksi daging ayam untuk memenuhi kebutuhan di masa depan.
Bagaimana pemerintah akan memastikan ketersediaan daging dan telur ayam di masa depan?
Pemerintah akan terus melakukan pemantauan neraca produksi daging dan telur ayam nasional secara berkala. Selain itu, pemerintah juga akan memantau kebutuhan pasar ekspor. Pemantauan ini penting untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan, serta memastikan ketersediaan yang cukup di dalam negeri dan mengelola surplus untuk ekspor jika memungkinkan.
Masih Seputar nasional
Amdal Kereta Gantung Rinjani Diproses KLHK, Investasi Proyek Capai Rp6,7 T
sekitar 8 jam yang lalu

Prabowo Perintahkan BP Haji Berantas Kartel Penyelenggaraan Ibadah Haji
sekitar 8 jam yang lalu

BUMD Merugi Triliunan, Kemendagri Diberi Kewenangan dan Usul UU Baru
sekitar 8 jam yang lalu

Pemerintah Siapkan Kampung Haji di Mekkah, Prabowo Dapat Lampu Hijau MBS
sekitar 12 jam yang lalu

Imigrasi Izinkan WNA Ajukan Visa Pendidikan Nonformal, Perpanjang Opsi Formal
sekitar 12 jam yang lalu

Trump Tetapkan Tarif Impor RI 19%, Barang AS Bebas Bea Masuk
sekitar 12 jam yang lalu

BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa hingga 27 Juli
sekitar 15 jam yang lalu

Mentan Klaim Merek Beras Oplosan Ditarik, Kerugian Konsumen Capai Rp 99 Triliun
sekitar 15 jam yang lalu

Gunung Marapi Erupsi, Abu Vulkanik Capai 1.200 Meter, Status Waspada
sekitar 15 jam yang lalu

DPR Serahkan Hasil Uji Kelayakan 24 Calon Dubes ke Presiden Prabowo
sekitar 19 jam yang lalu

Pelibatan TNI-Polri di MPLS Jawa Barat Picu Kritik Pakar dan Sorotan Kemendikdasmen
sekitar 19 jam yang lalu

Berita Terbaru

Perbati Gelar Seleknas Tinju Akhir Juli untuk SEA Games 2025

Putin Abaikan Ultimatum Trump, Rusia Lanjutkan Serangan di Ukraina

Masa Depan Suku Bunga The Fed: Logan Isyaratkan Tahan, Kandidat Baru Diunggulkan Trump

Film Horor "Panggilan dari Kubur" Tayang 14 Agustus 2025, Tawarkan Teror Emosional

Hindia, Lomba Sihir, dan .Feast Batal Tampil di Tasikmalaya Akibat Penolakan Masyarakat
Trending

Trump Pangkas Tarif Impor RI Jadi 19%, Indonesia Beli Energi dan Pesawat AS

Kesepakatan Dagang AS-Indonesia: Tarif Impor RI Turun 19%, Komitmen Pembelian Besar Disepakati

Prabowo-Von der Leyen Sepakati IEU-CEPA, Tarif Nol dan Perdagangan RI-UE Melesat

Pemerintah Luncurkan Kopdes Merah Putih 21 Juli, Siapkan KUR Rp 3 Miliar Bunga 6 Persen

DJP Targetkan Pajak Kripto, Bullion, dan Transaksi Asing; E-commerce Wajib Pungut PPh
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.