PMK Pendanaan Kopdes Merah Putih Terbit, Dukung Pangan dan Program 3 Juta Rumah

Pendanaan untuk Kopdes Merah Putih akan diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK). PMK ini akan diterbitkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada hari Jumat pekan ini. Sumber pendanaan utama program ini berasal dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

Kopdes Merah Putih memiliki beberapa peran utama dalam perekonomian dan masyarakat, antara lain:

• Menjaga Stabilitas Pangan Nasional: Kopdes Merah Putih disiapkan menjadi penggerak utama dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Badan Pangan Nasional (NFA/Bapanas) akan mendukung dengan menyiapkan Kios Pangan sebagai bagian dari ekosistem koperasi.
• Memotong Rantai Pasok Pangan: Kios Pangan diharapkan mampu memotong rantai pasok yang terlalu panjang, sehingga harga pangan pokok menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat.
• Penyaluran Bantuan Pangan: Pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan beras melalui koperasi ini, serta terlibat dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
• Terlibat dalam Program Perumahan: Kopdes Merah Putih akan dilibatkan dalam program 3 juta rumah (terdiri dari 1 juta rumah di kota dan 2 juta rumah di desa). Koperasi dapat berperan dalam konsolidasi, mengorganisasi masyarakat, dan memasok material untuk perbaikan rumah melalui skema Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
• Renovasi Rumah Tidak Layak Huni: Koperasi ini juga akan terlibat dalam program renovasi satu juta rumah tidak layak huni untuk masyarakat miskin ekstrem sebagai langkah strategis mencapai target SDGs.

Saat ini, terdapat 103 lokasi percontohan Kopdes Merah Putih yang telah menjalankan berbagai gerai utama. Pemerintah juga telah menyiapkan 100 mock-up sebagai model percontohan untuk program ini.

Kopdes Merah Putih akan terlibat aktif dalam program perumahan pemerintah, khususnya dalam program 3 juta rumah yang mencakup 1 juta rumah di kawasan kota dan 2 juta rumah di desa. Peran koperasi meliputi:

• Konsolidasi dan Organisasi Masyarakat: Koperasi dapat mengorganisasi masyarakat dan melakukan konsolidasi dalam program perbaikan rumah.
• Pemasok Material Bangunan: Koperasi akan memasok material untuk perbaikan rumah melalui skema Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengusulkan agar Koperasi Merah Putih menjadi mitra strategis dalam penyediaan material bangunan untuk memangkas rantai distribusi dan menekan biaya.
• Renovasi Rumah Tidak Layak Huni: Kopdes Merah Putih juga akan terlibat dalam program renovasi 2 juta rumah yang ditargetkan rampung pada Desember 2025. Program perumahan ini tidak hanya fokus pada perbaikan fisik rumah, tetapi juga pada sanitasi, air bersih, dan lantai yang memenuhi standar kelayakan.

Untuk program renovasi 2 juta rumah yang melibatkan Kopdes Merah Putih, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp43,6 triliun. Setiap rumah yang direnovasi akan menerima bantuan sebesar Rp21,8 juta. Dari jumlah tersebut, Rp17,5 juta dialokasikan khusus untuk bahan bangunan, yang berpotensi besar akan dikelola dan disalurkan melalui koperasi desa. Sistem teknis pelibatan koperasi dalam penyaluran dana dan material ini masih dalam tahap persiapan.

Kopdes Merah Putih akan menyediakan berbagai jenis gerai dan layanan untuk masyarakat, yang saat ini sudah dijalankan di lokasi percontohan. Layanan tersebut meliputi:

• Gerai Sembako: Menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari.
• Apotek dan Klinik Desa: Menyediakan layanan kesehatan dasar dan obat-obatan. Kementerian Kesehatan juga akan mengeluarkan Petunjuk Teknis (Juknis) mengenai perizinan dan operasional apotek serta klinik desa.
• Kantor Koperasi: Sebagai pusat administrasi dan layanan koperasi.
• Simpan Pinjam: Menyediakan layanan keuangan mikro bagi anggota.
• Pergudangan dan Logistik: Mendukung distribusi barang, termasuk pangan.

Kopdes Merah Putih disiapkan menjadi penggerak utama dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Mekanisme yang akan digunakan meliputi:

• Kios Pangan: Badan Pangan Nasional (NFA/Bapanas) akan mendukung dengan menyiapkan Kios Pangan sebagai bagian dari ekosistem koperasi. Kios Pangan ini diharapkan mampu memotong rantai pasok yang terlalu panjang, sehingga harga pangan pokok menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat.
• Penyaluran Bantuan Pangan: Pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan beras melalui koperasi ini.
• Program Intervensi Pemerintah: Keterlibatan koperasi dalam program intervensi pemerintah seperti bantuan pangan beras dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kestabilan harga pangan di tingkat lokal.