Hari Bhayangkara ke-79: Presiden Prabowo Soroti Kinerja dan Tantangan Reformasi Polri

Perayaan Hari Bhayangkara ke-79 dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain:

• Presiden Prabowo Subianto
• Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka
• Para anggota Kabinet Merah Putih
• Serta 3.795 orang dari berbagai unsur masyarakat.

Presiden Prabowo Subianto bahkan terlihat memberikan hormat dan melambaikan tangan kepada peserta defile, menunjukkan interaksi langsung dengan peserta upacara.

Memasuki usia ke-79, Polri masih menghadapi sejumlah pekerjaan rumah yang signifikan dalam mewujudkan reformasi. Tantangan utama tersebut meliputi:

• Mengatasi kekerasan oleh aparat.
• Menangani pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
• Memberantas praktik korupsi di internal institusi.

Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Jamil, juga menyoroti bahwa visi "Polri untuk Masyarakat" belum sepenuhnya terwujud dan ada fungsi-fungsi tertentu di Polri yang rawan disalahgunakan, menunjukkan kompleksitas tantangan reformasi yang masih perlu diatasi secara menyeluruh.

KontraS mencatat data spesifik terkait pelanggaran HAM dan kekerasan yang melibatkan aparat kepolisian dalam setahun terakhir. Data tersebut menunjukkan adanya:

• 38 peristiwa penyiksaan.
• 37 kasus extrajudicial killing (pembunuhan di luar proses hukum).

Meskipun Kompolnas mengakui bahwa kekerasan masih terjadi, mereka juga menekankan pentingnya membedakan konteks setiap kasus dan menegaskan bahwa perbaikan terus dilakukan. Data ini menyoroti area krusial di mana Polri perlu meningkatkan akuntabilitas dan penegakan HAM.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Polri atas kinerja baik mereka. Bentuk apresiasi tersebut meliputi:

• Apresiasi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan jajarannya atas kinerja dalam membantu produksi pangan dan melayani masyarakat.
• Pemberian apresiasi dan bonus kepada Komandan Upacara HUT ke-79 Bhayangkara, Irjen Dadang Hartanto, atas kelancaran upacara.

Hal ini menunjukkan pengakuan pemerintah terhadap peran Polri yang tidak hanya terbatas pada penegakan hukum, tetapi juga dalam mendukung program-program strategis nasional dan memastikan kelancaran acara kenegaraan.

Selain Presiden Prabowo Subianto, beberapa pihak lain juga memberikan apresiasi terhadap kinerja Polri, menunjukkan pengakuan luas atas kontribusi mereka:

• Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengapresiasi komitmen Polri dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya dalam memberantas premanisme, termasuk kelompok berkedok organisasi masyarakat (ormas) yang melakukan intimidasi dan kegiatan ilegal.
• Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memuji kinerja Polresta Sidoarjo dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta sinergi lintas elemen dalam menjaga stabilitas kamtibmas, termasuk kesuksesan Pilkada Serentak 2024.
• Anggota Komisi III DPR RI, Martin D. Tumbelaka, mengapresiasi Polri yang telah menopang stabilitas nasional dan mendukung program pemerintah seperti ketahanan pangan dan program Makan Bergizi Gratis.

Apresiasi dari berbagai pihak ini menunjukkan bahwa Polri dinilai telah memberikan kontribusi positif dalam menjaga stabilitas, keamanan, dan mendukung program pembangunan di berbagai tingkatan.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan beberapa pesan dan harapan penting kepada Polri untuk masa depan, yang berfokus pada peran dan integritas institusi:

• Polri harus terus berada di tengah-tengah rakyat dan merasakan kesulitan mereka.
• Mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya.
• Tetap tangguh dan tidak dirusak oleh pihak manapun.
• Terus menjaga kepercayaan rakyat.
• Berkontribusi dalam mengelola kekayaan negara demi kebangkitan bangsa.
• Presiden juga mengutip harapannya agar polisi dicintai rakyat, serta membela yang lemah, tertindas, dan miskin.

Pesan-pesan ini menekankan pentingnya Polri untuk selalu berorientasi pada pelayanan publik, menjaga integritas, dan menjadi pelindung bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama yang rentan.

Menanggapi berbagai kritik dan saran yang ditujukan kepada institusinya, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa hal tersebut justru menjadi energi bagi Polri untuk terus berbenah. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Polri untuk menerima masukan dari publik dan pihak terkait sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja dan mewujudkan reformasi yang diharapkan. Ini mencerminkan sikap terbuka dan kemauan untuk perbaikan internal.