P Diddy Divonis Bersalah Prostitusi, Bebas Perdagangan Seks, Tetap Ditahan

P Diddy dibebaskan dari dakwaan yang lebih serius, yaitu perdagangan seks dan pemerasan. Jika terbukti bersalah atas dakwaan ini, ia berpotensi menghadapi hukuman seumur hidup atau minimal 15 tahun penjara. Juri bahkan sempat menemui "jalan buntu" pada dakwaan pemerasan sebelum akhirnya membebaskannya.

Persidangan federal terhadap P Diddy dimulai pada 12 Mei 2025. Putusan juri dijatuhkan pada 2 Juli 2025. Pembacaan vonis akhir dijadwalkan pada 3 Oktober 2025.

Permintaan jaminan dari kuasa hukum P Diddy sebesar US$1 juta ditolak oleh Hakim Aran Subramanian. Penolakan ini didasarkan pada risiko yang mungkin ditimbulkan oleh P Diddy jika bebas, termasuk potensi kekerasan. Implikasinya adalah P Diddy akan tetap ditahan hingga pembacaan vonisnya pada 3 Oktober 2025.

Kasus ini melibatkan kesaksian dari dua wanita kunci:

• Mantan kekasihnya, Casandra "Cassie" Ventura
• Seorang wanita lain bernama Jane, yang dituduh dipaksa terlibat dalam hubungan intim dengan pria bayaran.

Pengacara P Diddy berargumen bahwa tindakan seks yang terjadi dilakukan atas dasar suka sama suka dan bahwa kekerasan yang mungkin terjadi tidak termasuk dalam definisi perdagangan seks. Argumen ini disetujui oleh juri, yang menyebabkan P Diddy dibebaskan dari dakwaan perdagangan seks federal yang lebih berat.

Meskipun lolos dari dakwaan federal yang lebih berat, P Diddy masih menghadapi tantangan hukum yang signifikan. Ia menghadapi lebih dari 70 gugatan perdata terkait pelecehan, kekerasan seksual, dan perdagangan seks. Gugatan-gugatan ini telah diajukan sejak tahun 2023, menunjukkan bahwa banyak korban mencari keadilan melalui jalur perdata.

Kronologi kasus P Diddy mencakup beberapa peristiwa penting:

• November 2023: Gugatan diajukan oleh mantan kekasihnya, Cassie Ventura, yang kemudian diselesaikan secara damai.
• Maret 2024: Rumah P Diddy digeledah oleh pihak berwenang.
• Mei 2024: Sebuah video yang menunjukkan kekerasan terhadap Cassie terungkap ke publik.
• Mei 2025: Persidangan federal dimulai.
• Juli 2025: Putusan juri dijatuhkan.
• Oktober 2025: Pembacaan vonis dijadwalkan.

Putusan juri ini menuai berbagai reaksi dari para ahli hukum dan advokat:

• Ann Olivarius, seorang pengacara hak-hak perempuan, mengkritik putusan tersebut. Ia menilai bahwa hal ini menunjukkan kelemahan sistem peradilan pidana di AS, yang menjadi alasan mengapa banyak korban memilih untuk mencari keadilan melalui gugatan perdata.
• Neama Rahmani, mantan jaksa federal, sebelumnya juga menyatakan keraguan bahwa juri akan menjerat P Diddy dalam kasus perdagangan seks. Keraguan ini didasarkan pada standar pembuktian yang sangat tinggi yang diperlukan untuk dakwaan tersebut.

Secara keseluruhan, putusan ini menyoroti kompleksitas dan tantangan dalam membuktikan kasus-kasus perdagangan seks di bawah hukum pidana federal AS.