Realisasi Anggaran Makan Bergizi Gratis Minim, Program Prioritas Prabowo Hadapi Tantangan

Realisasi Anggaran Makan Bergizi Gratis minim, baru Rp 5 triliun dari Rp 71 triliun. Target 17,9 juta penerima manfaat menghadapi tantangan anggaran dan operasional.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

2 Jul 2025

update

Sumber Berita

6 sumber

newspaper

Total Artikel

10 artikel

article

Overview

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Prabowo baru terealisasi 7% dari anggaran APBN 2025, dengan Rp 5 triliun tersalurkan kepada 5,58 juta orang. Target 17,9 juta penerima manfaat belum tercapai. BGN berencana meminta tambahan anggaran Rp 50 triliun. Program MBG 3B belum terlaksana di delapan provinsi. Ditemukan nampan berkarat yang tidak lolos uji logam berat. BRI mendukung UMKM sebagai mitra, dan BPJamsostek memberikan jaminan sosial bagi pekerja dapur.

💰 Anggaran & Realisasi Program

  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto baru menghabiskan Rp 5 triliun hingga 30 Juni 2025, sekitar 7% dari total alokasi APBN 2025 sebesar Rp 71 triliun.
  • Anggaran tersebut telah disalurkan kepada 5,58 juta orang melalui 1.863 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
  • Angka penerima manfaat saat ini masih jauh dari target pemerintah yaitu 17,9 juta penerima (15,5 juta anak sekolah dan 2,4 juta ibu hamil) pada tahun 2025.
  • Pemerintah menargetkan 30.000 SPPG dan 82,9 juta penerima manfaat dalam jangka panjang.
  • Penyaluran anggaran MBG hingga pertengahan 2025 baru mencapai 6,2% dari pagu awal.

⚠️ Tantangan & Isu Program

  • Badan Gizi Nasional (BGN) menilai anggaran Rp 71 triliun tidak mencukupi untuk target 82,9 juta penerima manfaat di 2025 dan berencana mengajukan tambahan Rp 50 triliun.
  • Program MBG 3B (untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan batita non-PAUD) belum terlaksana di delapan provinsi, termasuk Bali dan Papua Selatan.
  • Ditemukan isu kualitas dengan temuan nampan berkarat yang tidak memenuhi standar keamanan pangan, di mana 65 dari 100 nampan tidak lolos uji logam berat oleh BPOM Jawa Tengah.

🤝 Dukungan & Inisiatif Baru

  • Bank Rakyat Indonesia (BRI) berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), membantu pengusaha lokal menjadi mitra penyedia makanan MBG dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
  • BGN bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) untuk memberikan jaminan sosial bagi pekerja dapur di SPPG, dengan harapan meningkatkan kesejahteraan pekerja.
  • Pemerintah akan mempercepat program ini melalui Peraturan Presiden (Perpres) dengan memanfaatkan dapur sekolah hingga pondok pesantren.
  • Keterlibatan TNI dalam program MBG dan swasembada pangan dianggap penting untuk memperkuat ketahanan nasional sebagai bagian dari pertahanan semesta.

Apa itu Program Makan Bergizi Gratis (MBG)?

keyboard_arrow_down

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif prioritas Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis kepada kelompok sasaran tertentu.

Siapa saja target penerima manfaat program MBG?

keyboard_arrow_down

Pada tahun 2025, pemerintah menargetkan total 17,9 juta penerima manfaat, yang terdiri dari:

  • 15,5 juta anak sekolah
  • 2,4 juta ibu hamil

Dalam jangka panjang, target penerima manfaat program ini adalah 82,9 juta orang.

Berapa alokasi anggaran untuk program MBG pada tahun 2025?

keyboard_arrow_down

Total alokasi anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam APBN 2025 adalah sebesar Rp 71 triliun.

Berapa anggaran MBG yang sudah terserap hingga pertengahan 2025 dan berapa penerima manfaatnya?

keyboard_arrow_down

Hingga 30 Juni 2025, anggaran yang telah dihabiskan untuk program MBG baru mencapai Rp 5 triliun. Jumlah ini setara dengan sekitar 7% dari total alokasi APBN 2025 atau 6,2% dari pagu awal.

Anggaran tersebut telah disalurkan kepada 5,58 juta orang melalui 1.863 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Apa saja tantangan utama yang dihadapi program MBG?

keyboard_arrow_down

Program MBG menghadapi beberapa tantangan utama:

  • Keterbatasan Anggaran: Badan Gizi Nasional (BGN) menilai anggaran Rp 71 triliun tidak mencukupi untuk target 82,9 juta penerima manfaat dalam jangka panjang. Oleh karena itu, BGN berencana mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 50 triliun kepada Komisi IX DPR RI.
  • Kendala Operasional: Program MBG 3B (untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan batita non-PAUD) belum terlaksana di delapan provinsi, termasuk Bali dan Papua Selatan. Pemerintah juga menargetkan 30.000 SPPG dalam jangka panjang, yang membutuhkan upaya besar.
  • Isu Kualitas dan Keamanan Pangan: Ditemukan nampan berkarat yang tidak memenuhi standar keamanan pangan. Hasil uji BPOM Jawa Tengah menunjukkan bahwa 65 dari 100 nampan tidak lolos uji logam berat, menimbulkan kekhawatiran akan kualitas dan keamanan makanan yang disalurkan.

Bagaimana rencana pemerintah untuk mempercepat pelaksanaan program MBG?

keyboard_arrow_down

Pemerintah berencana mempercepat program MBG melalui Peraturan Presiden (Perpres). Salah satu strategi utamanya adalah dengan memanfaatkan dapur sekolah hingga pondok pesantren sebagai lokasi penyediaan makanan, yang diharapkan dapat memperluas jangkauan dan efisiensi program.

Apa peran institusi lain dalam mendukung program MBG?

keyboard_arrow_down

Berbagai institusi memberikan dukungan untuk program MBG:

  • Bank Rakyat Indonesia (BRI): Berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal ini memungkinkan pengusaha lokal, seperti katering "RKP" milik Maida Desy Amnah, untuk mengembangkan usaha dan menjadi mitra penyedia makanan program MBG, sekaligus meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
  • BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek): Badan Gizi Nasional (BGN) bekerja sama dengan BPJamsostek untuk memberikan jaminan sosial bagi pekerja dapur di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Mengapa keterlibatan TNI dianggap penting untuk program MBG?

keyboard_arrow_down

Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Fithra Faisal Hastiadi, menjelaskan bahwa keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam program MBG dan swasembada pangan sangat penting. Hal ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan nasional sebagai bagian dari konsep pertahanan semesta, menunjukkan bahwa program ini memiliki dimensi strategis yang lebih luas selain hanya pemenuhan gizi.

Apa target jangka panjang program MBG terkait unit layanan dan penerima manfaat?

keyboard_arrow_down

Dalam jangka panjang, pemerintah menargetkan pembentukan 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan menjangkau total 82,9 juta penerima manfaat untuk Program Makan Bergizi Gratis.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang