Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$4,3 Miliar Mei 2025, Berlanjut 61 Bulan Berturut-turut

Neraca perdagangan Indonesia surplus US$4,3 miliar Mei 2025, terus berlanjut 61 bulan. Penyumbang utama surplus non-migas, ekspor meningkat 9,68% YoY.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

2 Jul 2025

update

Sumber Berita

8 sumber

newspaper

Total Artikel

11 artikel

article

Overview

BPS mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia Mei 2025 sebesar USD 4,30 miliar, melanjutkan tren positif selama 61 bulan. Surplus didukung komoditas non-migas seperti lemak nabati dan besi baja. Ekspor tumbuh 9,68% (YoY), didorong industri pengolahan. Secara kumulatif, surplus Januari-Mei 2025 mencapai USD 15,38 miliar. AS, India, Filipina penyumbang surplus terbesar, sementara defisit terbesar dari China.

📈 Fakta Utama Neraca Perdagangan

  • Neraca perdagangan barang Indonesia pada Mei 2025 mencatat surplus USD 4,30 miliar atau setara Rp 69,574 triliun.
  • Surplus ini meningkat signifikan dibandingkan April 2025 yang hanya USD 160 juta.
  • Capaian ini menandai kinerja ekspor Indonesia yang lebih baik dari impor selama 61 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
  • Informasi ini disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers di Jakarta.

📊 Komponen Surplus & Defisit

  • Surplus neraca perdagangan Mei 2025 didukung oleh surplus komoditas non-migas sebesar USD 5,83 miliar.
  • Komoditas utama penyumbang surplus non-migas meliputi lemak dan minyak hewani/nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.
  • Neraca perdagangan komoditas migas mencatat defisit USD 1,53 miliar, terutama dari hasil minyak dan minyak mentah.
  • Defisit migas disebabkan oleh kenaikan impor migas yang lebih tinggi dari penurunan ekspor migas.

💹 Kinerja Ekspor dan Impor

  • Ekspor Indonesia pada Mei 2025 mencapai US$24,61 miliar, meningkat 9,68% (YoY), sedangkan impor mencapai US$20,31 miliar, naik 4,14% (YoY).
  • Sektor industri pengolahan menjadi penyumbang utama ekspor Indonesia.
  • Secara kumulatif, total ekspor Indonesia Januari-Mei 2025 mencapai US$111,98 miliar, naik 6,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
  • Total impor Januari-Mei 2025 tercatat US$96,60 miliar (naik 5,45% YoY), dengan impor barang modal melonjak 24,84% pada Mei 2025.
  • Surplus kumulatif neraca perdagangan Januari-Mei 2025 mencapai USD 15,38 miliar, meningkat dari USD 13,06 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

🌍 Mitra Dagang & Prospek

  • Amerika Serikat, India, dan Filipina menjadi negara penyumbang surplus neraca perdagangan terbesar bagi Indonesia.
  • Defisit terbesar berasal dari China, Singapura, dan Australia, dengan China menyumbang defisit terbesar senilai US$8,15 miliar.
  • Bank Indonesia (BI) menyatakan surplus ini memberikan dukungan positif terhadap ketahanan eksternal ekonomi.
  • BPS menyoroti perlunya kewaspadaan terhadap perlambatan ekonomi Tiongkok dan Jepang serta fluktuasi harga komoditas global.
  • BI akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Apa itu neraca perdagangan Indonesia?

keyboard_arrow_down

Neraca perdagangan Indonesia adalah catatan yang menunjukkan perbedaan antara total nilai ekspor (barang yang dijual ke luar negeri) dan total nilai impor (barang yang dibeli dari luar negeri) dalam periode tertentu. Jika nilai ekspor lebih besar dari impor, maka terjadi surplus. Sebaliknya, jika impor lebih besar, maka terjadi defisit.

Berapa nilai surplus neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2025?

keyboard_arrow_down

Pada Mei 2025, neraca perdagangan barang Indonesia mencatat surplus sebesar USD 4,30 miliar. Nilai ini setara dengan Rp 69,574 triliun. Angka surplus ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya, April 2025, yang hanya mencapai USD 160 juta.

Sejak kapan Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan secara berturut-turut?

keyboard_arrow_down

Indonesia telah mencatat surplus neraca perdagangan secara berturut-turut selama 61 bulan. Tren positif ini dimulai sejak Mei 2020 dan terus berlanjut hingga Mei 2025, menunjukkan kinerja ekspor yang konsisten lebih baik dari impor.

Faktor apa saja yang mendukung surplus neraca perdagangan pada Mei 2025?

keyboard_arrow_down

Surplus neraca perdagangan pada Mei 2025 didukung oleh beberapa faktor utama:

  • Surplus Komoditas Non-Migas: Sektor ini menyumbang surplus besar sebesar USD 5,83 miliar. Komoditas utama yang berkontribusi pada surplus non-migas meliputi lemak dan minyak hewani/nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.
  • Defisit Komoditas Migas: Meskipun secara keseluruhan surplus, neraca perdagangan komoditas migas mencatat defisit sebesar USD 1,53 miliar. Defisit ini terutama berasal dari hasil minyak dan minyak mentah, yang disebabkan oleh kenaikan impor migas yang lebih tinggi dibandingkan penurunan ekspor migas.

Bagaimana kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Mei 2025?

keyboard_arrow_down

Kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Mei 2025 menunjukkan peningkatan:

  • Ekspor: Mencapai US$24,61 miliar, meningkat 9,68% secara tahunan (YoY). Sektor industri pengolahan menjadi penyumbang utama ekspor.
  • Impor: Mencapai US$20,31 miliar, naik 4,14% secara tahunan (YoY). Impor barang modal melonjak 24,84% pada Mei 2025.

Bagaimana kinerja neraca perdagangan kumulatif Indonesia dari Januari hingga Mei 2025?

keyboard_arrow_down

Secara kumulatif dari Januari hingga Mei 2025, total ekspor Indonesia mencapai US$111,98 miliar, naik 6,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh ekspor nonmigas yang naik 8,2%.

Sementara itu, total impor kumulatif pada periode yang sama tercatat US$96,60 miliar, naik 5,45% secara tahunan (YoY).

Dengan demikian, neraca perdagangan kumulatif Januari-Mei 2025 mencatat surplus sebesar USD 15,38 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan surplus pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD 13,06 miliar. Surplus kumulatif ini disumbang oleh nonmigas sebesar USD 23,10 miliar, meskipun masih ada defisit migas sebesar USD 7,72 miliar.

Negara mana saja yang menjadi penyumbang surplus dan defisit terbesar bagi neraca perdagangan Indonesia?

keyboard_arrow_down

Beberapa negara menjadi penyumbang surplus dan defisit terbesar bagi neraca perdagangan Indonesia:

  • Penyumbang Surplus Terbesar:
    • Amerika Serikat: Menyumbang sekitar US$7,08 miliar hingga US$7,98 miliar.
    • India: Menyumbang sekitar US$5,3 miliar.
    • Filipina: Menyumbang sekitar US$3,69 miliar.
  • Penyumbang Defisit Terbesar:
    • China: Menyumbang defisit sebesar US$8,15 miliar.
    • Singapura: Menyumbang defisit sebesar US$2,79 miliar.
    • Australia: Menyumbang defisit sebesar US$2,11 miliar.

Adapun negara tujuan ekspor utama Indonesia adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India.

Apa dampak surplus neraca perdagangan terhadap ekonomi Indonesia?

keyboard_arrow_down

Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2025 memberikan dukungan positif yang signifikan terhadap ketahanan eksternal ekonomi. Ini berarti posisi keuangan negara terhadap dunia luar menjadi lebih kuat, yang dapat membantu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan kepercayaan investor.

Apa saja tantangan atau hal yang perlu diwaspadai terkait neraca perdagangan Indonesia ke depan?

keyboard_arrow_down

Meskipun mencatat surplus, ada beberapa tantangan dan hal yang perlu diwaspadai terkait neraca perdagangan Indonesia ke depan:

  • Perlambatan Ekonomi Global: Khususnya perlambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang utama seperti Tiongkok dan Jepang, yang dapat mempengaruhi permintaan ekspor Indonesia.
  • Fluktuasi Harga Komoditas Global: Perubahan harga komoditas di pasar internasional dapat berdampak pada nilai ekspor dan impor, terutama untuk komoditas seperti minyak, gas, dan produk pertambangan.

Bagaimana upaya pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga ketahanan eksternal ekonomi?

keyboard_arrow_down

Bank Indonesia (BI) menyatakan akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait lainnya. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan eksternal ekonomi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang