Kemendag Resmi Longgarkan Impor 10 Komoditas, Aturan Baru Dorong Daya Saing

Kemendag resmi longgarkan impor 10 komoditas, termasuk kayu, pupuk, dan sepeda. Aturan baru ini dorong daya saing ekonomi dan dukung industri dalam negeri.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

2 Jul 2025

update

Sumber Berita

7 sumber

newspaper

Total Artikel

9 artikel

article

Overview

Kemendag melonggarkan aturan impor 10 komoditas melalui Permendag 16/2024, menggantikan Permendag 8/2024, sebagai bagian reformasi regulasi tahap pertama. Pelonggaran termasuk produk kehutanan, pupuk, bahan baku plastik, dan lainnya, namun mengecualikan barang strategis. Lartas tetap berlaku untuk tekstil dan pakaian jadi. Pemerintah menekankan peningkatan daya saing produk dalam negeri dan kemudahan berusaha.

⚖️ Kebijakan Impor Baru

  • Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah melonggarkan aturan impor untuk 10 komoditas utama melalui penerbitan Permendag Nomor 16 Tahun 2025, menggantikan Permendag Nomor 8 Tahun 2024.
  • Pelonggaran ini mencakup 441 produk kehutanan seperti kayu log dan perabotan, serta komoditas lain seperti pupuk bersubsidi, bahan bakar, bahan baku plastik, dan alas kaki tertentu.
  • Tujuan utama pelonggaran impor produk kehutanan adalah untuk mengurangi eksploitasi hutan domestik dengan mempermudah masuknya kayu legal.
  • Barang strategis seperti beras, gula, garam, produk perikanan, dan minyak bumi dikecualikan dari pelonggaran aturan impor ini.
  • Pemerintah tetap memberlakukan larangan dan pembatasan (lartas) impor terhadap tekstil, produk tekstil (TPT), dan pakaian jadi untuk melindungi produsen dalam negeri.
  • Aturan baru ini tetap mewajibkan Persetujuan Impor (PI), pertimbangan teknis Kementerian Perindustrian, dan Laporan Surveyor (LS) untuk komoditas tekstil dan pakaian jadi, bahkan diperluas ke aksesoris pakaian jadi.

📈 Dampak Ekonomi & Tujuan

  • Pelonggaran regulasi ini merupakan bagian dari reformasi tahap pertama yang bertujuan meningkatkan daya saing ekonomi dan mendukung industri dalam negeri.
  • Kebijakan ini juga dirancang untuk merampingkan perizinan dan memfasilitasi operasi bisnis di Indonesia.
  • Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan deregulasi ini tidak akan mempengaruhi penerimaan negara.
  • Langkah ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk meningkatkan kemudahan berusaha (ease of doing business) dan mempercepat proses aksesi OECD.

🗣️ Pandangan & Antisipasi

  • Ekonom Piter Abdullah menyambut positif relaksasi ini namun menekankan perlunya kehati-hatian agar tidak berdampak negatif pada industri dalam negeri.
  • Piter Abdullah juga menyoroti pentingnya kerangka hukum yang kuat untuk mencegah masuknya barang ilegal dan memberantas penyelundupan.
  • Menteri Perdagangan Budi Santoso tidak khawatir akan potensi banjir impor, menekankan pentingnya peningkatan daya saing produk dalam negeri sebagai mitigasi.

Apa perubahan utama dalam aturan impor yang baru?

keyboard_arrow_down

Perubahan utama dalam aturan impor adalah pelonggaran regulasi untuk 10 komoditas utama melalui penerbitan Permendag Nomor 16 Tahun 2025. Aturan baru ini menggantikan Permendag Nomor 8 Tahun 2024 yang sebelumnya lebih ketat. Pelonggaran ini merupakan bagian dari reformasi regulasi tahap pertama yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Peraturan Kementerian Perdagangan (Permendag) mana yang diganti dan peraturan baru apa yang diterbitkan?

keyboard_arrow_down

Peraturan Kementerian Perdagangan (Permendag) yang diganti adalah Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Sebagai gantinya, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Permendag Nomor 16 Tahun 2025. Selain itu, Permendag Nomor 8 Tahun 2024 sendiri telah dicabut dan dipecah menjadi sembilan Permendag baru yang dikelompokkan berdasarkan sektor atau komoditas tertentu.

Apa tujuan utama dari pelonggaran aturan impor ini?

keyboard_arrow_down

Tujuan utama dari pelonggaran aturan impor ini adalah untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia, mendukung industri dalam negeri, merampingkan perizinan, dan memfasilitasi operasi bisnis. Selain itu, untuk komoditas tertentu seperti produk kehutanan, pelonggaran ini juga bertujuan untuk mengurangi eksploitasi hutan domestik dengan mempermudah impor kayu legal.

Komoditas apa saja yang mengalami pelonggaran aturan impor?

keyboard_arrow_down

Ada 10 komoditas utama yang mengalami pelonggaran aturan impor. Komoditas tersebut meliputi:

  • Produk kehutanan, seperti kayu log, kayu lapis, pulp kayu, dan perabotan kayu (mencakup 441 produk).
  • Pupuk bersubsidi.
  • Bahan bakar dan energi.
  • Bahan baku plastik.
  • Sakarin.
  • Bahan kimia tertentu.
  • Mutiara.
  • Food tray.
  • Alas kaki, terutama sepatu atletik yang tidak diproduksi di dalam negeri.
  • Sepeda roda dua dan tiga.

Mengapa produk kehutanan menjadi salah satu komoditas yang dilonggarkan impornya?

keyboard_arrow_down

Produk kehutanan, yang mencakup 441 jenis produk seperti kayu log, kayu lapis, pulp kayu, dan perabotan kayu, dilonggarkan impornya dengan tujuan utama untuk mengurangi eksploitasi hutan domestik. Dengan mempermudah impor kayu legal, diharapkan tekanan terhadap sumber daya hutan di dalam negeri dapat berkurang, sekaligus memastikan ketersediaan bahan baku bagi industri yang membutuhkannya.

Komoditas apa saja yang tetap diberlakukan pembatasan atau larangan impor?

keyboard_arrow_down

Meskipun ada pelonggaran aturan impor secara umum, pemerintah tetap memberlakukan larangan dan pembatasan (lartas) impor untuk beberapa komoditas. Komoditas yang dikecualikan dari pelonggaran dan tetap diatur ketat meliputi:

  • Barang strategis seperti beras, gula, garam, produk perikanan, jagung, bawang putih, minyak bumi, gas bumi, dan produk hewan.
  • Barang terkait keamanan, keselamatan, kesehatan, lingkungan, dan moral hazard.
  • Tekstil dan produk tekstil (TPT) serta pakaian jadi, bahkan aturan lartas untuk komoditas ini diperluas hingga mencakup pakaian jadi dan aksesoris pakaian jadi untuk melindungi produsen dalam negeri.

Bagaimana dampak pelonggaran impor ini terhadap industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri?

keyboard_arrow_down

Meskipun terjadi deregulasi besar-besaran, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) serta pakaian jadi tetap diberlakukan larangan dan pembatasan (lartas) impor. Aturan baru ini bahkan memperluas cakupan lartas ke pakaian jadi dan aksesoris pakaian jadi. Hal ini dilakukan untuk melindungi produsen dalam negeri dari persaingan yang tidak sehat. Untuk komoditas ini, pemerintah tetap memberlakukan Persetujuan Impor (PI), pertimbangan teknis dari Kementerian Perindustrian, dan Laporan Surveyor (LS).

Bagaimana pandangan pemerintah dan ekonom mengenai potensi dampak pelonggaran impor ini?

keyboard_arrow_down

Pemerintah memiliki pandangan positif terhadap pelonggaran ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa deregulasi ini tidak akan memengaruhi penerimaan negara dan sejalan dengan upaya Indonesia untuk meningkatkan kemudahan berusaha (ease of doing business) serta mempercepat proses aksesi OECD. Menteri Perdagangan, Budi Santoso, juga tidak khawatir akan potensi banjir impor, menekankan pentingnya meningkatkan daya saing produk dalam negeri sebagai mitigasi.

Di sisi lain, ekonom Piter Abdullah dari Prasasti Center for Policy Studies menyambut positif relaksasi ini namun menekankan perlunya kehati-hatian agar tidak berdampak negatif pada industri dalam negeri. Ia juga menyoroti pentingnya kerangka hukum yang kuat untuk mencegah masuknya barang ilegal dan memberantas penyelundupan.

Kapan aturan baru ini mulai berlaku?

keyboard_arrow_down

Aturan baru ini, yang mencakup Permendag Nomor 16 Tahun 2025 dan sembilan Permendag baru hasil pemecahan Permendag Nomor 8 Tahun 2024, akan berlaku dua bulan setelah diundangkan. Informasi spesifik mengenai tanggal pengundangan tidak disebutkan dalam informasi yang tersedia, namun implementasinya akan dimulai setelah periode dua bulan tersebut.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang