Pemerintah Pastikan APBN Aman, Saldo Anggaran Lebih Rp457,5 Triliun Jadi Bantalan Fiskal

Pemerintah pastikan APBN aman dengan saldo anggaran lebih Rp 457,5 triliun. Temukan informasi lengkap mengenai defisit, stimulus ekonomi, dan target penghematan belanja.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

1 Jul 2025

update

Sumber Berita

7 sumber

newspaper

Total Artikel

11 artikel

article

Overview

APBN dalam kondisi aman meski ekonomi global menantang. Hingga Mei 2025, pendapatan negara Rp 995,3 triliun dan belanja Rp 1.016,3 triliun, defisit Rp 21 triliun. Pemerintah merealisasikan stimulus ekonomi Rp 24,4 triliun dan mempercepat belanja K/L. APBN 2024 mencatat aset Rp 13.692,4 triliun dan SAL Rp 459,5 triliun. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 5,2%.

📊 Kinerja APBN 2025

  • Pemerintah memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam kondisi aman meskipun menghadapi tantangan global seperti gejolak geopolitik dan perang dagang.
  • Hingga Mei 2025, APBN mencatat defisit sebesar Rp 21 triliun, dengan pendapatan negara mencapai Rp 995,3 triliun dan belanja negara Rp 1.016,3 triliun.
  • Penerimaan negara pada semester I-2025 tercatat Rp 1.201,8 triliun, lebih rendah dari tiga tahun terakhir dan baru mencapai 48,3% dari target.
  • Penurunan penerimaan disebabkan oleh pelemahan ekonomi nasional, batalnya kenaikan PPN, penurunan harga migas, dan pengalihan dividen BUMN.
  • Pemerintah merealisasikan stimulus ekonomi khusus senilai Rp 24,4 triliun pada Juni-Juli 2025, meliputi diskon transportasi, tarif tol, iuran JKK, BSU, dan tambahan bansos.
  • Pemerintahan Prabowo Subianto mempercepat realisasi belanja dengan membuka blokir anggaran kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp 134,9 triliun untuk program prioritas.

📈 Kondisi Fiskal 2024

  • Per 31 Desember 2024, total aset negara mencapai Rp 13.692,4 triliun, dengan kewajiban pemerintah sebesar Rp 10.269 triliun dan ekuitas Rp 3.424,4 triliun.
  • APBN 2024 mencatat defisit operasional Rp 238,3 triliun dan defisit keseluruhan Rp 215,7 triliun, karena pendapatan lebih rendah dari beban operasional.
  • Saldo Anggaran Lebih (SAL) dari APBN 2024 mencapai Rp 459,5 triliun, dengan saldo akhir tahun kas negara tercatat Rp 457,5 triliun.
  • SAL ini dianggap memadai sebagai bantalan fiskal, penting untuk masa transisi pemerintahan dan menghadapi risiko global.
  • Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan lima catatan terkait pelaksanaan APBN 2024 sebagai tindak lanjut temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

🔮 Proyeksi Ekonomi & Kebijakan

  • Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 sebesar 4,7%, lebih rendah dari target pemerintah 5,2%.
  • Pemerintah tetap menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,2% pada 2025 dan akan mengandalkan kebijakan fiskal countercyclical.
  • Indef menyarankan pemerintah untuk mempertimbangkan penyesuaian asumsi dasar APBN 2025 jika realisasi hingga kuartal II masih di bawah target, demi menjaga kepercayaan pasar.
  • Laporan semester pertama APBN 2025, termasuk outlook hingga akhir tahun, akan disampaikan kepada DPR pada 8 Juli.

Bagaimana kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia saat ini?

keyboard_arrow_down

Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berada dalam kondisi yang aman dan terkendali. Meskipun menghadapi berbagai tantangan global seperti gejolak geopolitik dan perang dagang sejak awal tahun 2025, APBN tetap dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Tantangan global apa saja yang mempengaruhi APBN Indonesia sejak awal tahun 2025?

keyboard_arrow_down

Sejak awal tahun 2025, APBN Indonesia menghadapi beberapa tantangan global yang signifikan, antara lain:

  • Gejolak Geopolitik: Ketidakpastian politik di berbagai belahan dunia dapat memengaruhi stabilitas ekonomi global dan berdampak pada Indonesia.
  • Perang Dagang: Konflik perdagangan antarnegara besar dapat mengganggu rantai pasok global dan volume ekspor-impor Indonesia.
  • Pelemahan Ekonomi Nasional: Kondisi ekonomi domestik yang melambat juga turut memengaruhi kinerja penerimaan negara.

Bagaimana kinerja APBN Indonesia pada tahun 2024?

keyboard_arrow_down

Kinerja APBN Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan beberapa poin penting:

  • Total Aset Negara: Per 31 Desember 2024, total aset negara mencapai Rp 13.692,4 triliun.
  • Kewajiban Pemerintah: Kewajiban pemerintah tercatat sebesar Rp 10.269 triliun.
  • Ekuitas: Ekuitas negara mencapai Rp 3.424,4 triliun.
  • Pendapatan Negara: Pendapatan negara pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 3.115,3 triliun.
  • Beban Operasional: Beban operasional mencapai Rp 3.353,6 triliun.
  • Defisit Operasional: Defisit operasional tercatat sebesar Rp 238,3 triliun.
  • Defisit Keseluruhan: Defisit keseluruhan mencapai Rp 215,7 triliun.
  • Saldo Anggaran Lebih (SAL): SAL dari APBN 2024 mencapai Rp 459,5 triliun, yang dianggap memadai sebagai bantalan fiskal, terutama dalam masa transisi pemerintahan dan menghadapi risiko global. Saldo akhir tahun kas negara tercatat Rp 457,5 triliun setelah pemanfaatan untuk pembiayaan APBN dan penyesuaian lainnya.

Bagaimana realisasi pendapatan dan belanja negara hingga Mei 2025, serta kondisi defisitnya?

keyboard_arrow_down

Hingga Mei 2025, pengelolaan APBN masih terkendali dengan rincian sebagai berikut:

  • Pendapatan Negara: Mencapai Rp 995,3 triliun, atau sekitar 33,1% dari target yang ditetapkan.
  • Belanja Negara: Tercatat sebesar Rp 1.016,3 triliun, atau sekitar 28,1% dari target.
  • Defisit: Kondisi ini menyebabkan defisit sebesar Rp 21 triliun.

Namun, penerimaan negara pada semester I-2025 tercatat Rp 1.201,8 triliun, yang lebih rendah dibandingkan tiga tahun terakhir dan baru mencapai 48,3% dari target Rp 3.005,1 triliun.

Apa penyebab penurunan penerimaan negara pada semester I-2025?

keyboard_arrow_down

Penurunan penerimaan negara pada semester I-2025 disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Pelemahan Ekonomi Nasional: Kondisi ekonomi domestik yang belum sepenuhnya pulih memengaruhi penerimaan pajak dan non-pajak.
  • Batalnya Kenaikan PPN: Keputusan untuk tidak menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% berdampak pada potensi penerimaan.
  • Penurunan Harga Minyak dan Gas Bumi: Fluktuasi harga komoditas global, khususnya minyak dan gas bumi, memengaruhi penerimaan negara dari sektor ini.
  • Pengalihan Dividen BUMN: Adanya pengalihan dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga berkontribusi pada penurunan penerimaan.

Langkah-langkah apa yang diambil pemerintah untuk menjaga stabilitas APBN 2025?

keyboard_arrow_down

Untuk menjaga stabilitas APBN 2025, pemerintah mengambil beberapa langkah strategis:

  • Realisasi Stimulus Ekonomi Khusus: Pemerintah merealisasikan stimulus senilai Rp 24,4 triliun pada Juni-Juli 2025. Stimulus ini meliputi diskon transportasi, tarif tol, iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan tambahan bantuan sosial.
  • Percepatan Realisasi Belanja: Pemerintahan mempercepat realisasi belanja dengan membuka blokir anggaran kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp 134,9 triliun hingga 24 Juni 2025. Dana ini dialokasikan untuk program prioritas pembangunan nasional. Meskipun demikian, masih ada anggaran yang terblokir di beberapa lembaga, seperti Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang melaporkan Rp 160,9 miliar anggarannya masih terblokir, dengan hanya Rp 6,7 miliar yang berhasil dibuka blokirnya untuk kebutuhan mendesak.
  • Penghematan Belanja: Pemerintah menargetkan penghematan belanja dari APBN 2025 sebesar Rp 306,69 triliun. Penghematan ini akan diambil dari anggaran belanja di K/L dan dana Transfer ke Daerah (TKD).

Berapa target pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025, dan bagaimana perbandingannya dengan proyeksi IMF?

keyboard_arrow_down

Pemerintah Indonesia tetap menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada tahun 2025. Untuk mencapai target ini, pemerintah akan mengandalkan kebijakan fiskal countercyclical, yaitu kebijakan yang berlawanan dengan siklus ekonomi untuk menstabilkan perekonomian.

Proyeksi ini lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 sebesar 4,7%. Lembaga riset Indef menyarankan pemerintah untuk mempertimbangkan penyesuaian asumsi dasar APBN 2025 jika realisasi hingga kuartal II masih di bawah target, demi menjaga kepercayaan pasar.

Kapan laporan semester pertama APBN 2025 akan disampaikan kepada DPR?

keyboard_arrow_down

Laporan semester pertama APBN 2025, termasuk proyeksi hingga akhir tahun, akan disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tanggal 8 Juli.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang