Gelombang Penangguhan Grup Facebook Global Guncang Komunitas Online Indonesia

Menurut dugaan awal, penangguhan ini disebabkan oleh kerentanan sistem moderasi otomatis Facebook terhadap eksploitasi melalui pelaporan massal. Beberapa administrator grup menerima pemberitahuan yang tidak jelas mengenai pelanggaran konten, bahkan ada yang menyebutkan dugaan hubungan dengan terorisme.

Juru bicara Meta, Andy Stone, menyatakan bahwa perusahaan mengetahui adanya kesalahan teknis yang memengaruhi beberapa Grup Facebook dan sedang dalam proses memperbaikinya.

Meta sangat aktif dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan fitur-fitur baru. Fokus mereka mencakup:

• Akuisisi Startup AI: Meta sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi PlayAI, sebuah startup AI suara, untuk mendapatkan teknologi inti dan talenta kunci guna membangun fitur berbasis suara seperti asisten AI dan kacamata pintar.
• Fitur AI di Aplikasi: Meluncurkan fitur bertenaga AI seperti Message Summaries di WhatsApp dan meminta izin akses galeri foto untuk melatih AI serta membuat editan di Facebook.
• Pelatihan Model AI: Menggunakan data yang dipublikasikan di Facebook dan Instagram sejak tahun 2007 untuk melatih model AI generatif mereka.

PlayAI adalah startup AI suara yang berbasis di Palo Alto, didirikan pada tahun 2019. Perusahaan ini dikenal karena kemampuannya menghasilkan suara realistis mirip manusia menggunakan teknologi AI.

Meta tertarik mengakuisisi PlayAI dengan tujuan untuk mengakuisisi teknologi inti dan talenta kunci mereka. Akuisisi ini akan membantu Meta dalam membangun fitur-fitur berbasis suara yang lebih canggih, seperti asisten AI dan kacamata pintar, yang merupakan bagian dari visi jangka panjang Meta dalam pengembangan AI.

Meta telah meluncurkan fitur baru bertenaga AI untuk WhatsApp yang disebut Message Summaries (Ringkasan Pesan). Fitur ini dirancang untuk meringkas pesan yang belum dibaca dalam obrolan, membantu pengguna memahami percakapan dengan cepat tanpa harus membaca setiap pesan secara individual.

Fitur Message Summaries di WhatsApp bekerja dengan cara menghasilkan ringkasan pesan yang belum dibaca menggunakan Meta AI. Ringkasan ini bersifat pribadi dan tidak dibagikan dengan Meta atau terlihat oleh orang lain dalam obrolan.

Saat ini, fitur opsional ini tersedia bagi pengguna di Amerika Serikat dalam bahasa Inggris. Pengguna dapat mengaktifkan fitur ini di pengaturan WhatsApp dan mengelola opsi privasi obrolan AI mereka.

Selain fitur AI, WhatsApp juga memperkenalkan fitur pemindaian dokumen langsung di aplikasi. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memindai, mengubah, dan berbagi dokumen dalam format PDF tanpa perlu menggunakan aplikasi pihak ketiga.

Fitur ini sebelumnya sudah tersedia untuk pengguna iOS dan kini telah diperkenalkan untuk penguji beta Android.

Facebook meminta izin pengguna untuk mengakses galeri foto ponsel mereka dengan tujuan melatih AI dan membuat editan. Hal ini berlaku bahkan untuk foto yang belum diunggah ke platform.

Permintaan izin ini muncul saat pengguna membuat Story baru, di mana Facebook menawarkan opsi "pemrosesan cloud" untuk memberikan saran kreatif berdasarkan foto-foto di galeri.

Persetujuan pengguna untuk Facebook mengakses galeri foto mereka memiliki beberapa implikasi privasi:

• Analisis Data: Pengguna memberikan Facebook hak untuk menganalisis media dan fitur wajah menggunakan AI.
• Penggunaan Data: Data dan objek dalam gambar dapat digunakan untuk menghasilkan ide kreatif dan mempersonalisasi output AI.
• Penyimpanan Informasi: Meta menyatakan akan menyimpan dan menggunakan informasi pribadi untuk tujuan personalisasi AI.
• Peninjauan Manusia: Interaksi pengguna dengan AI, termasuk data yang digunakan, dapat ditinjau oleh manusia.
• Sumber Data Pelatihan: Meta juga mengkonfirmasi bahwa mereka menggunakan data yang dipublikasikan di Facebook dan Instagram sejak tahun 2007 untuk melatih model AI generatifnya.

Hal ini menunjukkan bahwa Meta mengumpulkan dan memproses sejumlah besar data visual pengguna untuk pengembangan dan peningkatan kemampuan AI mereka.