
Tanggal Publikasi
29 Jun 2025
Sumber Berita
6 sumber
Total Artikel
15 artikel
Overview
KPK menetapkan lima tersangka terkait korupsi proyek jalan di Sumatera Utara senilai Rp231,8 miliar, termasuk Kepala Dinas PUPR Sumut. Diduga ada suap Rp46 miliar, namun KPK mengamankan Rp231 juta saat OTT. KPK akan mendalami keterlibatan pihak lain, termasuk Gubernur Sumut. Menteri PU akan mengevaluasi jajarannya, dan Presiden Prabowo menegaskan akan menindak tegas pejabat korup.
🚨 Fakta Utama Kasus Korupsi
- KPK telah menetapkan lima tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan dan preservasi jalan di Sumatera Utara.
- Kasus ini melibatkan proyek senilai total Rp231,8 miliar, termasuk Preservasi Jalan Sp. Kota Pinang – Gunung Tua – SP. Pal XI, Jalan Sipiongot Batas Labusel, dan Jalan Hutaimbaru-Sipiongot.
- KPK menduga adanya suap mencapai Rp46 miliar, yang merupakan 10-20% dari total nilai proyek.
- Dalam operasi tangkap tangan (OTT), KPK mengamankan uang tunai sebesar Rp231 juta, meskipun jumlah suap yang diduga jauh lebih besar karena OTT dilakukan sebelum proyek sepenuhnya dilaksanakan.
- Dugaan korupsi terbagi dalam dua klaster penerimaan: proyek di Dinas PUPR Sumut dan proyek di Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah I Sumatera Utara.
👥 Peran Tersangka & Modus Operandi
- Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumut (TOP) diduga memerintahkan Kepala UPTD Gunung Tua (RES) untuk menunjuk Direktur Utama PT DNG (KIR) sebagai rekanan tanpa mekanisme yang benar.
- TOP juga diduga mengatur proses e-catalog untuk memenangkan PT DNG dan PT RN.
- Kepala UPTD Gunung Tua Dinas PUPR Provinsi Sumut yang juga PPK (HEL) diduga menerima suap Rp120 juta dari KIR dan Direktur PT RN (RAY) untuk memenangkan proyek preservasi dan rehabilitasi jalan.
- Kelima tersangka yang ditetapkan adalah TOP, RES, HEL, KIR, dan RAY.
🔎 Pengembangan Penyelidikan
- KPK membuka peluang untuk memeriksa Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, jika penyidikan mengarah pada keterlibatan pihak lain.
- KPK mendapatkan informasi mengenai kedekatan Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting (TOP), dengan Bobby Nasution, bahkan sejak Bobby menjabat sebagai Wali Kota Medan.
- KPK bekerja sama dengan PPATK untuk menelusuri aliran dana dari pihak swasta yang diduga terlibat suap.
🏛️ Respon Pemerintah
- Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyatakan akan mengevaluasi seluruh jajaran kementeriannya, dari eselon 1 hingga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), untuk mencegah kejadian serupa.
- Menteri PU menegaskan tidak akan menutupi satu pun celah demi menjaga integritas dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat hukum.
- Presiden Prabowo menekankan bahwa pejabat yang terlibat korupsi akan disingkirkan dan mendorong kerjasama dengan swasta untuk efisiensi.
Apa kasus dugaan korupsi yang sedang ditangani oleh KPK di Sumatera Utara?
Kasus ini adalah dugaan korupsi terkait pembangunan dan preservasi jalan di Provinsi Sumatera Utara. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan menetapkan lima tersangka. Proyek yang terlibat memiliki nilai total Rp231,8 miliar dan diduga melibatkan suap mencapai Rp46 miliar.
Siapa saja pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus ini?
KPK telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini, yaitu:
- TOP, Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumut.
- RES, Kepala UPTD Gunung Tua.
- HEL, Kepala UPTD Gunung Tua Dinas PUPR Provinsi Sumut yang juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
- KIR, Direktur Utama PT DNG.
- RAY, Direktur PT RN.
Berapa total nilai proyek yang terkait dengan dugaan korupsi ini?
Total nilai proyek yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi ini adalah Rp231,8 miliar. Proyek-proyek tersebut meliputi Preservasi Jalan Sp. Kota Pinang – Gunung Tua – SP. Pal XI, serta proyek Jalan Sipiongot Batas Labusel dan Jalan Hutaimbaru-Sipiongot.
Berapa jumlah dugaan suap yang terungkap dan berapa uang tunai yang diamankan saat Operasi Tangkap Tangan (OTT)?
KPK menduga adanya suap mencapai Rp46 miliar, yang merupakan 10-20% dari total nilai proyek. Namun, saat OTT, KPK mengamankan uang tunai dengan jumlah yang bervariasi dalam laporan, yaitu Rp231 juta atau Rp120 juta. Perbedaan jumlah uang yang diamankan dengan dugaan total suap dijelaskan oleh KPK karena OTT dilakukan sebelum proyek dilaksanakan sepenuhnya, sehingga uang suap belum seluruhnya berpindah tangan.
Bagaimana modus operandi dugaan korupsi ini dilakukan oleh para tersangka?
Dugaan korupsi ini terbagi dalam dua klaster penerimaan:
- Proyek di Dinas PUPR Sumut: TOP diduga memerintahkan RES untuk menunjuk KIR sebagai rekanan tanpa mekanisme yang benar. Selain itu, TOP juga diduga mengatur proses e-catalog untuk memenangkan PT DNG dan PT RN dalam proyek-proyek tersebut.
- Proyek di Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah I Sumatera Utara: HEL, sebagai PPK Satker PJN Wilayah I Sumut, diduga menerima suap sebesar Rp120 juta dari KIR dan RAY. Suap ini diberikan untuk memenangkan proyek preservasi dan rehabilitasi jalan.
Apakah ada potensi keterlibatan atau pemeriksaan terhadap pihak lain, termasuk Gubernur Sumatera Utara, dalam kasus ini?
Ya, KPK membuka peluang untuk memeriksa pihak lain, termasuk Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, jika penyidikan mengarah pada keterlibatan mereka. Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menyatakan bahwa keterangan akan dimintai jika ada indikasi keterlibatan. Informasi mengenai kedekatan Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting (TOP), dengan Bobby Nasution, bahkan sejak Bobby menjabat sebagai Wali Kota Medan, menjadi salah satu dasar pertimbangan KPK.
Langkah-langkah apa yang dilakukan KPK untuk menelusuri aliran dana suap?
Untuk menelusuri aliran dana suap, KPK bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kerja sama ini bertujuan untuk melacak dan menganalisis transaksi keuangan dari pihak swasta yang diduga terlibat dalam pemberian suap, guna mengungkap seluruh jaringan dan penerima manfaat dari praktik korupsi ini.
Bagaimana respons dari Menteri Pekerjaan Umum dan Presiden terkait kasus dugaan korupsi ini?
- Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo: Menyatakan akan mengevaluasi seluruh jajaran kementeriannya, mulai dari eselon 1 hingga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Menteri PU menegaskan komitmennya untuk tidak menutupi celah korupsi dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat hukum.
- Presiden Prabowo: Menekankan bahwa pejabat yang terlibat korupsi akan disingkirkan. Beliau juga mendorong kerja sama dengan pihak swasta untuk meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan proyek.
Masih Seputar politik
Puncak Hari Bhayangkara ke-79 di Monas: Presiden Prabowo Pimpin Upacara
31 menit yang lalu

MK Resmi Pisahkan Pemilu Nasional dan Daerah, Pilkada Berpotensi Mundur 2031
33 menit yang lalu

KPK Tetapkan Kadis PUPR Sumut dan Empat Lain Tersangka Korupsi Proyek Jalan
sekitar 4 jam yang lalu

Kejagung Teken MoU Penyadapan dengan Operator, DPR dan Elsam Minta Pengawasan Ketat
sekitar 19 jam yang lalu

MK Resmi Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Mulai 2029, KPU Sambut Baik
sekitar 19 jam yang lalu

Komisi I DPR Segera Rapat dengan Presiden Prabowo Bahas Konflik Iran-Israel
sekitar 22 jam yang lalu

Sekolah Rakyat Prabowo Resmi Diluncurkan Juli, Jamin Pendidikan Gratis Anak Miskin
sekitar 22 jam yang lalu

KPK Sita Aset Miliaran Rupiah, Gubernur Jatim Siap Diperiksa Kasus Dana Hibah
1 hari yang lalu

KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT Korupsi Proyek Jalan PUPR Sumut
1 hari yang lalu

Hasto Kristiyanto Diperiksa Terdakwa Suap Harun Masiku dan Perintangan Penyidikan
1 hari yang lalu

Sumber Artikel
Berita Terbaru

Chelsea Wajib Menang Lawan Esperance di Piala Dunia Antarklub Demi Tiket 16 Besar

Chelsea Kalahkan Benfica 4-1 Dramatis, Amankan Tiket Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025

Trump Umumkan Pertemuan Penting AS-Iran Pekan Depan Bahas Perjanjian Nuklir

Klaim Israel Hambat Nuklir Iran Dibantah Intel AS, Gedung Putih Sebut Hoaks

Mita The Virgin Berduka: Ibunda Wafat Akibat Kanker Paru-paru Stadium Empat
Trending

Daftar HP Terbaru 2025 Resmi Rilis di Indonesia: Ada Baterai Jumbo dan AI

Pajak Pedagang E-commerce 0,5% Segera Berlaku, DJP Finalisasi Aturan Baru

Marc Marquez Juara Sprint Race MotoGP Belanda 2025, Perlebar Keunggulan Klasemen

Transmart Full Day Sale Hari Ini: Diskon 50%+20% Banjiri Berbagai Produk

Zohran Mamdani Menangkan Primary Demokrat, Berpotensi Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.