Indonesia dan Malaysia Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Bahas Ambalat dan Peningkatan Investasi

Tokoh-tokoh kunci yang terlibat dalam pembahasan kerja sama ini meliputi:

• Presiden Prabowo Subianto (Indonesia)
• Perdana Menteri Anwar Ibrahim (Malaysia)
• Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Indonesia)
• Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani Perkasa (Indonesia)

Selain itu, delegasi dari kedua negara juga melibatkan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Investasi, Perdagangan dan Industri, serta Industri Perkebunan dan Komoditas.

Isu strategis utama yang akan dibahas adalah potensi kerja sama pengelolaan bersama di wilayah Ambalat melalui mekanisme joint development. Isu ini kembali mencuat setelah Perdana Menteri Malaysia menyatakan kesiapan untuk membangun kerja sama ekonomi konkret di wilayah sengketa tersebut, sambil menunggu penyelesaian hukum.

Meskipun penyelesaian hukum terkait Ambalat masih berproses, kedua pemimpin, Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim, telah sepakat untuk memulai kerja sama ekonomi melalui joint development. Tujuannya adalah untuk mengeksploitasi sumber daya laut di wilayah tersebut secara bersama-sama. Jika perundingan hukum menemui jalan buntu, kerja sama ekonomi ini akan dipercepat, termasuk melalui pembentukan joint development authority.

Selain isu Ambalat, kedua negara berkomitmen untuk mempercepat kerja sama di berbagai bidang, yaitu:

• Ekonomi
• Perdagangan
• Ilmu Pengetahuan
• Pendidikan
• Kebudayaan

Mereka juga berkomitmen untuk menyelesaikan masalah perbatasan lainnya, termasuk melalui kerja sama pengembangan Blok Ambalat.

Penguatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Malaysia dianggap sangat penting karena beberapa alasan:

• Memanfaatkan Potensi Optimal: Terdapat potensi besar investasi dan perdagangan antara kedua negara yang belum dimanfaatkan secara optimal.
• Ketahanan Ekonomi Kawasan: Penguatan investasi dan perdagangan intra-ASEAN, khususnya antara Indonesia dan Malaysia, sangat krusial untuk memperkuat ketahanan ekonomi kawasan.
• Menghadapi Isu Global: Kerja sama domestik, bilateral, dan regional ASEAN menjadi kunci dalam menghadapi isu global seperti ketegangan geopolitik dan hambatan tarif internasional.

Negara-negara strategis seperti Indonesia dan Malaysia harus memprioritaskan penguatan ekonomi kawasan untuk stabilitas dan pertumbuhan.

Dalam konteks kerja sama regional, beberapa inisiatif penting yang dibahas meliputi:

• Pembahasan posisi ASEAN dalam Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).
• Rencana sinergi kawasan ekonomi khusus antara Singapura, Johor (Malaysia), dan Riau (Indonesia). Kawasan ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara terintegrasi, yang dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi ketiga wilayah tersebut.

Perdana Menteri Malaysia, Dato' Seri Anwar Ibrahim, tiba di Indonesia untuk kunjungan resmi pada Jumat, 27 Juni 2025. Kedatangannya menandai dimulainya serangkaian pertemuan penting untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.

Kedatangan Perdana Menteri Anwar Ibrahim di Bandara Halim Perdanakusuma disambut langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, beberapa menteri Kabinet Merah Putih juga turut hadir dalam upacara penyambutan, termasuk:

• Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
• Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani Perkasa

PM Anwar Ibrahim juga memperkenalkan jajaran pemerintahannya kepada Presiden Prabowo, termasuk perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Investasi, Perdagangan dan Industri, serta Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia.