Iran Umumkan Akhir Perang 12 Hari, Ratusan Korban Tewas Dimakamkan Kenegaraan

Akibat serangan Israel, beberapa fasilitas di Iran dilaporkan mengalami kerusakan, meliputi:

• Tujuh rumah sakit
• Enam pangkalan tanggap darurat
• Empat klinik
• Sembilan ambulans

Ali Shadmani adalah tokoh militer Iran dan penasihat utama Ali Khamenei. Ia meninggal dunia setelah mengalami luka-luka akibat serangan Israel. Militer Israel mengklaim telah membunuh Shadmani, mengidentifikasinya sebagai kepala staf perang Iran dan komandan militer paling senior.

Sebelumnya, sempat ada laporan kematian Ali akibat serangan rudal Israel di Teheran, namun ia membantahnya melalui pesan yang dipublikasikan oleh media pemerintah Iran, menyatakan dirinya masih hidup dan siap berkorban. Namun, kemudian media pemerintah Iran mengumumkan kematiannya, dan Garda Revolusi bersumpah akan membalas dendam.

Iran menggelar upacara pemakaman kenegaraan terbesar untuk sekitar 60 orang, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil yang tewas dalam serangan Israel. Acara ini disebut oleh Kepala Dewan Koordinasi Pembangunan Islam Teheran, Mohsen Mahmoudi, sebagai "hari bersejarah bagi Iran Islam dan revolusi". Ini menjadi upacara pemakaman terbesar sejak perang Iran-Irak pada 1980-an, menunjukkan skala dan signifikansi korban yang tewas.

Upacara pemakaman kenegaraan tersebut berlangsung pada Sabtu, 28 Juni 2025, dimulai pukul 08.00 waktu setempat di Lapangan Enghelab, Teheran. Setelah itu, prosesi pemakaman dilanjutkan menuju Lapangan Azadi. Presiden Masoud Pezeshkian turut hadir dalam upacara tersebut.

Dari sekitar 60 orang yang dimakamkan dalam upacara kenegaraan tersebut, beberapa tokoh penting yang disebutkan antara lain:

• Mayor Jenderal Garda Revolusi Iran, Mohammad Bagheri, beserta istri dan putrinya.
• Ilmuwan nuklir Mohammad Mehdi Tehranchi.
• Komandan Garda Revolusi Hossein Salami (akan dimakamkan setelah upacara).

Dari total 60 orang yang dimakamkan, empat di antaranya adalah anak-anak.

Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap tiga lokasi nuklir Iran, bergabung dengan Israel dalam serangan udara yang berlangsung selama 12 hari sejak 13 Juni. Meskipun baik Israel maupun Iran mengklaim kemenangan, pemimpin Iran meremehkan serangan AS.

Teheran juga mengecam komentar Presiden AS Donald Trump tentang Ayatollah Ali Khamenei. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa Trump harus mengesampingkan nada tidak hormat jika ingin bernegosiasi, setelah Trump mengecam Iran karena mengklaim menang perang dan menyebut telah menyelamatkan Khamenei dari "kematian yang sangat buruk dan memalukan".

Serangan yang dilancarkan oleh Iran selama konflik tersebut menewaskan 28 orang di Israel.