Kontroversi Penulisan Sejarah Nasional, DPR Panggil Fadli Zon Soal Kerusuhan Mei 1998

Kontroversi penulisan sejarah nasional hadir saat DPR memanggil Fadli Zon terkait kerusuhan Mei 1998. Fokus pada klaim pemerkosaan 'massal', progres penulisan, dan klarifikasi penting.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

25 Jun 2025

update

Sumber Berita

6 sumber

newspaper

Total Artikel

7 artikel

article

Overview

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia oleh Kemenbud menuai polemik, terutama pernyataan Fadli Zon soal kerusuhan Mei 1998. Komisi X DPR akan memanggil Fadli untuk klarifikasi. Proyek yang sudah 70% ini mengganti istilah "prasejarah" menjadi "sejarah awal" dan mencakup periode hingga pelantikan Prabowo. DPR meminta proyek dihentikan jika selektif dan tidak boleh untuk kepentingan penguasa.

🏛️ Polemik Pernyataan Menteri

  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon mempertanyakan bukti pemerkosaan 'massal' dalam kerusuhan Mei 1998, meragukan diksi 'massal' karena dianggap tidak bersifat Terstruktur, Sistematis, dan Masif (TSM).
  • Fadli Zon juga menyinggung adanya upaya 'framing' dari pihak asing terkait narasi kerusuhan Mei 1998.
  • Pernyataan Fadli Zon ini menuai polemik dan menjadi sorotan publik.

✍️ Proyek Penulisan Ulang Sejarah

  • Progres penulisan ulang sejarah Indonesia telah mencapai 70 persen, dengan perubahan istilah dari "zaman prasejarah" menjadi "sejarah awal".
  • Sejarah Indonesia akan dimulai sejak 1,8 juta tahun lalu, mencakup periode hingga pelantikan Presiden Prabowo Subianto atau era Presiden BJ Habibie.
  • Penulisan ulang ini adalah sejarah nasional yang melibatkan sejarawan profesional dari berbagai perguruan tinggi, bukan aktivis atau politikus.

🗣️ Tanggapan DPR RI

  • Komisi X DPR akan memanggil Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk mengklarifikasi polemik yang terjadi di masyarakat.
  • Anggota Komisi X DPR, Bonnie Triyana, meminta Kemenbud menghentikan proyek penulisan sejarah jika bersifat selektif dan parsial, menekankan sejarah tidak boleh untuk kepentingan penguasa.
  • Bonnie Triyana juga mengingatkan bahwa penyangkalan peristiwa kelam Mei 1998 hanya akan menambah luka bagi korban dan keluarga, serta menyoroti laporan tim gabungan pencari fakta (TGPF).
  • Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, meminta masyarakat tidak terburu-buru menilai negatif penulisan ulang sejarah RI sebelum didalami Komisi X DPR.

Kompas TV Sukabumi

FULL Blak Blakan! Polemik Penulisan Ulang Sejarah Nasional: Pengaburan Masa Lalu 'by Order'?

Kompas TV Malang

Polemik Penulisan Ulang Sejarah Nasional

Apa itu proyek penulisan ulang sejarah Indonesia oleh Kementerian Kebudayaan?

add

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia adalah inisiatif dari Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) yang bertujuan untuk merevisi dan menyusun kembali narasi sejarah nasional. Salah satu perubahan terminologi yang diusulkan adalah mengganti istilah "zaman prasejarah" menjadi "sejarah awal", dengan pandangan bahwa sejarah Indonesia telah dimulai sejak 1,8 juta tahun lalu. Proyek ini diklaim melibatkan sejarawan profesional dari berbagai perguruan tinggi, bukan aktivis atau politikus, untuk memastikan objektivitas dan akurasi.

Siapa saja pihak yang terlibat dalam proyek penulisan ulang sejarah ini?

add

Pihak-pihak utama yang terlibat dalam proyek penulisan ulang sejarah ini meliputi:

  • Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) sebagai inisiator dan pelaksana proyek.
  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang merupakan tokoh sentral dalam proyek ini dan menjadi juru bicara terkait progres serta pandangan-pandangan kontroversial.
  • Sejarawan profesional dari berbagai perguruan tinggi yang ditugaskan untuk menyusun dan menulis ulang narasi sejarah.
  • Komisi X DPR RI yang berperan sebagai pengawas dan akan memanggil Menteri Kebudayaan untuk mengklarifikasi polemik yang muncul.
  • Anggota Komisi X DPR seperti Bonnie Triyana dan Lalu Hadrian yang memberikan tanggapan kritis terhadap proyek ini.
  • Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru menilai negatif proyek ini.

Sejak kapan periode sejarah Indonesia yang akan ditulis ulang dimulai?

add

Penulisan ulang sejarah Indonesia ini direncanakan akan dimulai sejak 1,8 juta tahun lalu. Perubahan ini mencerminkan pandangan baru dalam terminologi sejarah, di mana istilah "zaman prasejarah" akan diganti dengan "sejarah awal" untuk mengakomodasi temuan dan interpretasi baru mengenai permulaan peradaban di wilayah yang kini menjadi Indonesia.

Sampai periode kapan penulisan ulang sejarah ini direncanakan?

add

Mengenai periode akhir penulisan ulang sejarah ini, terdapat dua pandangan yang berbeda:

  • Menurut Menteri Kebudayaan Fadli Zon, penulisan ini akan mencakup periode hingga pelantikan Presiden Prabowo Subianto.
  • Namun, sumber lain menyebutkan bahwa penulisan ini direncanakan hingga era Presiden BJ Habibie, dengan era reformasi dan sesudahnya akan disusun dalam tahapan berikutnya.

Perbedaan ini menunjukkan adanya potensi ketidakjelasan atau tahapan yang belum final dalam cakupan waktu proyek.

Bagaimana progres penulisan ulang sejarah Indonesia saat ini?

add

Progres penulisan ulang sejarah Indonesia oleh Kementerian Kebudayaan telah mencapai 70 persen. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan penulisan telah diselesaikan, meskipun masih ada bagian yang perlu disempurnakan atau diselesaikan. Progres ini juga menjadi dasar bagi munculnya berbagai polemik dan tanggapan dari berbagai pihak.

Apa saja poin-poin polemik utama terkait proyek penulisan ulang sejarah ini?

add

Poin-poin polemik utama terkait proyek penulisan ulang sejarah ini berpusat pada beberapa isu:

  • Pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengenai kerusuhan Mei 1998: Fadli Zon mempertanyakan bukti terjadinya pemerkosaan 'massal' dan meragukan diksi 'massal' karena dianggap tidak ada bukti yang menunjukkan peristiwa tersebut bersifat Terstruktur, Sistematis, dan Masif (TSM). Ia juga menyinggung adanya upaya 'framing' dari pihak asing.
  • Kekhawatiran akan selektivitas dan parsialitas: Anggota Komisi X DPR, Bonnie Triyana, meminta Kemenbud untuk menghentikan proyek jika masih bersifat selektif dan parsial, menekankan bahwa sejarah tidak boleh ditulis hanya untuk kepentingan penguasa dan tidak boleh tebang pilih.
  • Penyangkalan peristiwa kelam: Penyangkalan terhadap peristiwa kelam seperti kerusuhan Mei 1998 dianggap akan menambah luka bagi korban dan keluarga mereka, serta mengabaikan laporan tim gabungan pencari fakta (TGPF) yang telah mencatat jumlah korban signifikan.
  • Cakupan periode sejarah: Adanya perbedaan pandangan mengenai periode akhir sejarah yang akan ditulis ulang, apakah hingga pelantikan Presiden Prabowo Subianto atau hanya hingga era Presiden BJ Habibie dengan era reformasi dan sesudahnya akan disusun dalam tahapan berikutnya.

Bagaimana tanggapan Komisi X DPR RI terhadap polemik penulisan ulang sejarah ini?

add

Menanggapi polemik yang muncul, Komisi X DPR RI akan memanggil Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk mengklarifikasi masalah-masalah yang menjadi perdebatan di masyarakat. Anggota Komisi X DPR, Bonnie Triyana, secara tegas meminta Kemenbud untuk menghentikan proyek penulisan sejarah jika masih bersifat selektif dan parsial, serta menekankan pentingnya sejarah yang tidak ditulis hanya untuk kepentingan penguasa. Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian, juga mengecam penyangkalan Fadli terhadap kekerasan Mei 1998. Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru menilai negatif penulisan ulang sejarah RI sebelum didalami oleh Komisi X DPR RI, menekankan pentingnya menghindari tuduhan adanya kepentingan penguasa.

Mengapa penting untuk tidak terburu-buru menilai negatif proyek penulisan ulang sejarah ini?

add

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru menilai negatif proyek penulisan ulang sejarah RI sebelum didalami oleh Komisi X DPR RI. Pentingnya untuk tidak terburu-buru menilai negatif adalah untuk menghindari tuduhan adanya kepentingan penguasa yang mungkin belum terbukti. Proses penulisan sejarah adalah kompleks dan memerlukan kajian mendalam, sehingga penilaian awal yang tergesa-gesa dapat menghambat diskusi yang konstruktif dan objektif mengenai proyek ini.

Apa implikasi dari penyangkalan peristiwa kelam seperti kerusuhan Mei 1998 dalam penulisan sejarah?

add

Penyangkalan terhadap peristiwa kelam seperti kerusuhan Mei 1998 dalam penulisan sejarah memiliki implikasi serius. Pertama, hal itu akan menambah luka bagi korban dan keluarga mereka, karena menyangkal pengalaman traumatis yang telah mereka alami. Kedua, penyangkalan semacam itu dapat mengabaikan atau bahkan mendiskreditkan laporan resmi, seperti laporan tim gabungan pencari fakta (TGPF) yang telah mencatat jumlah korban signifikan dan detail peristiwa. Secara lebih luas, penyangkalan sejarah dapat merusak integritas narasi sejarah nasional, menciptakan celah dalam pemahaman kolektif tentang masa lalu, dan berpotensi menghambat proses rekonsiliasi serta pembelajaran dari kesalahan masa lalu.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang