Nikita Mirzani Marah di Sidang Perdana, Tolak Dakwaan dan Minta Keadilan Prabowo

Kasus ini bermula dari laporan yang diajukan oleh Reza Gladys ke Polda Metro Jaya pada tanggal 3 Desember 2024.

Nikita Mirzani dan asistennya, Mail Syahputra, telah ditahan sejak tanggal 4 Maret 2025.

Sidang perdana kasus Nikita Mirzani dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2025 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Reza Gladys menuduh Nikita Mirzani melakukan pencemaran nama baik dan pencemaran produknya di media sosial. Selain itu, ada dugaan pengancaman dan pemerasan yang mencapai nilai hingga Rp4 miliar.

Nikita Mirzani menunjukkan kemarahan kepada jaksa karena merasa tidak diberi kesempatan berbicara kepada media. Ia menyatakan bahwa banyak poin dalam dakwaan tidak sesuai dengan kenyataan dan bukti rekaman yang beredar. Nikita membantah tuduhan pemerasan, mengklaim bahwa Reza Gladys sendiri yang menghubungi sahabatnya, Mail Syahputra, terkait penghapusan ulasan negatif produk kecantikannya. Ia juga menegaskan tidak pernah meminta uang, melainkan Reza yang menawarkan uang tersebut secara sukarela.

Sebelum sidang perdana, Nikita Mirzani sempat berpesan kepada Reza Gladys untuk mempersiapkan mental menghadapi persidangan dan menggunakan hartanya dalam persidangan.

Nikita Mirzani merasa telah membantu banyak orang dengan mengedukasi tentang produk skincare berbahaya. Ia mengklaim memiliki bukti akurat bahwa produk Reza Gladys berbahaya dan tidak berizin, namun bukti tersebut tidak diindahkan oleh penyidik dan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Ia merasa justru dipenjara padahal niatnya adalah membantu masyarakat.

Nikita Mirzani membacakan surat terbuka untuk Presiden Prabowo Subianto, meminta agar hukum di Indonesia ditegakkan secara adil dan tidak dipengaruhi kekuasaan, terutama dalam kasusnya. Ia juga menuding Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak mendalami laporannya mengenai produk berbahaya dan overclaim yang justru menyeretnya menjadi tahanan.