Ketegangan Iran-Israel Memuncak: Saling Serang Nuklir dan Potensi Intervensi AS

Konflik antara Iran dan Israel telah memanas selama sembilan hari dengan saling serang. Militer Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Iran tengah yang menyasar lokasi penyimpanan rudal dan infrastruktur peluncuran. Iran membalas dengan \"Operasi True Promise 3\" yang menargetkan militer Israel, industri pertahanan, dan pusat komando.

Iran melancarkan \"Operasi True Promise 3\" menggunakan rudal balistik jarak menengah Sejjil-2 yang memiliki jangkauan 2.000 km dan dapat diluncurkan dari platform mobile. Serangan ini menargetkan militer Israel, industri pertahanan, dan pusat komando, serta menghantam Haifa, distrik Dan, dan menyebabkan kebakaran di gedung apartemen di Holon, Tel Aviv.

Sementara itu, militer Israel mengklaim telah menyerang puluhan target militer di Teheran, termasuk pusat penelitian dan pengembangan senjata nuklir Iran dan fasilitas reaktor air berat Arak. Israel juga melancarkan \"Operasi Rising Lion\" yang menargetkan program nuklir Iran, termasuk \"Operasi Narnia\" untuk mengeliminasi ilmuwan nuklir.

Serangan rudal Iran menyebabkan 23 warga Israel terluka, tiga di antaranya serius, dan satu kematian akibat serangan jantung di tempat pengungsian di Karmiel. Rudal Iran juga melukai 17 orang di Haifa dan distrik Dan, serta menyebabkan kebakaran di gedung apartemen di Holon, Tel Aviv.

Di sisi lain, Iran mengklaim serangan Israel menewaskan 224 orang dan melukai 1.227, termasuk petinggi militer IRGC dan ilmuwan nuklir. Lima rumah sakit di Iran juga dilaporkan rusak akibat serangan Israel dalam seminggu.

Akurasi rudal Iran dilaporkan meningkat tiga kali lipat, dengan hampir satu dari dua rudal mengenai sasaran. Hal ini berbeda dengan klaim Israel sebelumnya yang menyatakan 90% proyektil dicegat. Serangan Iran berhasil menembus sistem pertahanan Israel dan menghantam pusat keamanan-militer yang sensitif.

Situasi program nuklir Iran menjadi sorotan di tengah konflik. Iran berencana mengambil langkah hukum terhadap Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, karena dianggap diam atas serangan Israel terhadap fasilitas nuklirnya. IAEA melaporkan kontaminasi radiasi dan kimia di fasilitas nuklir Natanz akibat serangan Israel, dan juga kehilangan jejak 409 kg uranium tingkat bom nuklir milik Iran setelah serangan Israel ke fasilitas nuklir Isfahan. Iran memperingatkan akan memindahkan stok uraniumnya tanpa memberitahu IAEA.

Meskipun Iran menyangkal memiliki program nuklir militer dan IAEA belum menemukan bukti kuat pengembangan senjata nuklir oleh Iran, Juru Bicara Gedung Putih mengklaim Iran telah memiliki semua yang dibutuhkan untuk membuat senjata nuklir dalam beberapa pekan. Iran menolak perundingan program nuklirnya di tengah serangan Israel yang terus berlanjut.

Komunitas internasional menunjukkan beragam reaksi:

• Amerika Serikat: Presiden AS Donald Trump akan memutuskan dalam dua pekan apakah akan memberi lampu hijau terhadap keterlibatan AS dalam serangan ke Iran, meskipun ia mengakui AS sulit menekan Israel agar menghentikan serangan karena posisi Israel yang lebih unggul. Survei menunjukkan hampir separuh warga AS menentang serangan udara AS terhadap Iran. Sebanyak 14 pesawat kargo militer dari AS dan Jerman telah tiba di Israel membawa peralatan untuk mendukung tentara Israel.
• PBNU: Menyerukan agar kekuatan besar dunia seperti AS, Rusia, China, dan negara-negara Eropa Barat tidak ikut campur dalam konflik, melainkan menjadi jembatan dialog.
• Inggris dan Australia: Telah menutup kedutaan besarnya di Teheran dan menarik pulang staf diplomatik mereka.
• Irak: Melaporkan sekitar 50 pesawat tempur Israel melanggar ruang udara Irak.

Konflik ini telah mengganggu jalur perdagangan internasional. DHL Global Forwarding Indonesia terpaksa mengalihkan rute pengiriman udara dan laut, yang berdampak pada peningkatan biaya logistik. Selain itu, Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur vital bagi perdagangan minyak dunia, yang dapat berdampak besar pada pasar energi global jika ancaman tersebut direalisasikan.

Ya, disinformasi menyebar luas di dunia maya terkait konflik ini. Termasuk di antaranya adalah video lama dan rekayasa AI yang diklaim sebagai rekaman terbaru dari peristiwa yang sedang berlangsung.

Wali Kota Haifa, Yona Yahav, menyerukan agar perang segera diakhiri setelah kotanya menjadi sasaran rudal Iran. Di sisi lain, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengancam Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dengan menyatakan \"dia tak boleh dibiarkan hidup\".