Konflik Iran-Israel Memanas: Rudal Hujani Wilayah, Kekhawatiran Nuklir Meningkat

Ketegangan antara Iran dan Israel memuncak akibat saling serang rudal balistik dan drone. Israel mengklaim telah menyerang sekitar 250 lokasi di Iran, termasuk fasilitas nuklir. Sebagai balasan, Iran meluncurkan \"Operasi True Promise 3\" yang menargetkan puluhan sasaran militer dan pangkalan udara di Israel.

Serangan rudal dan drone telah menyebabkan ratusan korban jiwa di kedua belah pihak:

• Di Israel: Dilaporkan 10 orang tewas dan sekitar 100 lainnya terluka di Haifa, Tel Aviv, dan Jerusalem. Serangan rudal Iran juga mengenai Rumah Sakit Soroka di Be'er Sheva, Israel selatan, menyebabkan kerusakan dan puluhan orang terluka.
• Di Iran: Iran mengklaim serangan Israel telah menewaskan 224 orang dan melukai 1.227 lainnya, termasuk petinggi militer Korps Garda Revolusi (IRGC).

Iran membantah sengaja menyerang rumah sakit, mengklaim hanya menargetkan markas militer dan intelijen Israel yang berdekatan, serta menuduh rumah sakit tersebut digunakan untuk merawat tentara Israel.

Israel mengklaim telah menyerang sekitar 250 lokasi di Iran. Target-target tersebut meliputi:

• Fasilitas nuklir di Natanz dan Isfahan.
• Fasilitas pengayaan uranium di Natanz dan Fordow, yang tersembunyi di bawah tanah.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa pasukannya lebih cepat dari jadwal dalam menyerang situs nuklir dan rudal Iran, serta mengklaim telah menghancurkan lebih dari separuh peluncur rudal Iran.

Iran membalas serangan Israel dengan meluncurkan \"Operasi True Promise 3\". Operasi ini menargetkan \"puluhan target, pusat militer, dan pangkalan udara\" di Israel. Pada Jumat (13/6/2025) tengah malam, Iran menembakkan sekitar 100 rudal, termasuk rudal balistik, ke Tel Aviv, menyebabkan 40 orang terluka. Iran juga meluncurkan rudal balistik jarak menengah Sejjil-2, yang memiliki jangkauan hingga 2.000 km. Iran menyatakan akan terus menyerang Israel hingga \"ganti rugi\" dibayarkan.

Amerika Serikat memiliki peran yang kompleks dalam konflik ini:

• Dukungan Militer: Bantuan militer dari AS dan Jerman telah tiba di Israel.
• Pertimbangan Intervensi: Presiden AS saat itu, Donald Trump, mempertimbangkan untuk bergabung dengan Israel dalam menyerang situs nuklir Iran, namun juga melihat peluang perundingan.
• Peringatan kepada Pihak Lain: AS memperingatkan Hizbullah agar tidak terlibat dalam perang ini.
• Kekhawatiran Keamanan: Hampir 40 pesawat militer AS menghilang dari Pangkalan Al Udeid di Qatar, diduga karena kekhawatiran menjadi target Iran jika AS terlibat.
• Wacana Pembunuhan Pemimpin Iran: Muncul kabar bahwa Donald Trump menolak rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, meskipun sumber lain menyebutkan bahwa Trump sempat melontarkan wacana pembunuhan tersebut.

Negara-negara lain telah menyuarakan kekhawatiran dan peringatan:

• Rusia: Memperingatkan AS agar tidak memberikan bantuan militer langsung kepada Israel, menyatakan tindakan tersebut akan memperburuk situasi. Rusia juga memperingatkan bahwa serangan terhadap PLTN Bushehr di Iran dapat memicu bencana besar seperti Chernobyl, dan Presiden Putin mencemaskan keselamatan 250 warga Rusia yang bekerja di sana.
• China: Menentang kemungkinan AS ikut menyerang Iran, menyerukan penghentian konflik dan penyelesaian diplomatik.

Kekhawatiran utama terkait program nuklir Iran adalah tuduhan Israel bahwa Iran mengembangkan program nuklir militer rahasia. Namun, Iran bersikeras bahwa program nuklirnya bersifat damai. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan laporan intelijen AS belum menemukan bukti kuat bahwa Iran mengembangkan senjata nuklir secara aktif. Di sisi lain, Israel sendiri diperkirakan memiliki sekitar 90 senjata nuklir, namun belum menggunakannya dalam konflik ini karena dianggap sebagai senjata strategis.

Konflik ini berdampak signifikan pada warga sipil:

• Di Teheran: Warga dilanda ketakutan dan stres akibat serangan udara Israel. Pasokan makanan menipis dan ratusan ribu orang mengungsi dari kota.
• Di Tepi Barat: Tentara Israel dilaporkan bersembunyi di rumah-rumah warga Palestina, memaksa mereka keluar dan merusak properti.

Selat Hormuz adalah jalur vital perdagangan minyak dunia. Kekhawatiran muncul mengenai kemungkinan Iran menutup selat ini sebagai respons terhadap konflik yang memanas. Jika Selat Hormuz ditutup, hal ini dapat memicu respons militer dari AS dan sekutunya karena dampaknya yang besar terhadap pasokan energi global.

Hizbullah Lebanon telah menyatakan dukungan penuh kepada Iran dalam konflik ini. Mereka menegaskan bahwa tidak akan bersikap netral dan akan berdiri bersama Iran.