IHSG Anjlok Dua Hari Berturut-turut, Ketegangan Geopolitik Jadi Pemicu Utama
IHSG anjlok dua hari berturut-turut akibat ketegangan geopolitik dan suku bunga tinggi. Temukan analisis mendalam, data transaksi, dan peluang investasi saham murah di sini.
Metrics
Overview
IHSG mengalami pelemahan pada 19-20 Juni 2025, dipicu ketidakpastian geopolitik, suku bunga The Fed, dan faktor domestik seperti antisipasi libur sekolah dan aksi profit taking. Sektor transportasi menjadi satu-satunya yang menguat pada hari Jumat. Meskipun melemah, kondisi ini membuka peluang pembelian saham dengan valuasi murah, namun tetap perlu mempertimbangkan fundamental perusahaan.
Fakta
FAQ
Pada Kamis, 19 Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pelemahan yang signifikan. Terdapat dua laporan berbeda dari economy.okezone.com mengenai kinerja IHSG pada hari tersebut:
- Laporan pertama menyebutkan IHSG melemah 1,41 persen ke level 7.007. Sebanyak 14,6 miliar saham diperdagangkan senilai Rp7,4 triliun, dengan rincian 90 saham naik, 593 saham turun, dan 277 saham stagnan.
- Laporan kedua mencatat pelemahan yang lebih dalam, yaitu 1,96 persen ke level 6.968. Nilai transaksi mencapai Rp13,9 triliun dari 24,2 miliar saham, dengan 97 saham menguat, 594 saham melemah, dan 269 saham stagnan.
Meskipun ada sedikit perbedaan angka, kedua laporan tersebut mengindikasikan bahwa mayoritas indeks sektoral terkoreksi, dengan sektor transportasi dan bahan baku mengalami penurunan terdalam.
","question":"Bagaimana kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis, 19 Juni 2025?"},{"answer":"Pelemahan IHSG berlanjut pada Jumat, 20 Juni 2025. Data dari berbagai sumber menunjukkan:
- Menurut economy.okezone.com, pada sesi pertama, IHSG turun 0,72 persen ke level 6.918, dengan volume 13,88 miliar saham dan nilai transaksi Rp7,07 triliun.
- Sementara itu, cnnindonesia.com, pikiran-rakyat.com, dan viva.co.id melaporkan bahwa IHSG ditutup melemah 0,88 persen ke level 6.907 atau 6.907,14. Nilai transaksi pada penutupan hari tersebut berkisar antara Rp21,77 triliun hingga Rp22,59 triliun.
Secara keseluruhan, IHSG terus menunjukkan tren pelemahan pada hari Jumat, meskipun dengan persentase penurunan yang sedikit berbeda antar sumber.
","question":"Bagaimana pergerakan IHSG pada Jumat, 20 Juni 2025?"},{"answer":"Mayoritas indeks sektoral mengalami koreksi selama periode pelemahan IHSG. Sektor-sektor yang paling terpengaruh adalah:
- Pada Kamis, 19 Juni 2025, sektor transportasi dan bahan baku mengalami penurunan terdalam, menunjukkan kerentanan yang signifikan terhadap kondisi pasar.
- Pada Jumat, 20 Juni 2025, sektor transportasi menjadi satu-satunya sektor yang berhasil menguat, menunjukkan adanya pembalikan tren atau ketahanan di tengah pelemahan pasar secara keseluruhan. Namun, sektor bahan baku tetap memimpin pelemahan, mengindikasikan tekanan yang berkelanjutan pada sektor ini.
Hal ini menunjukkan bahwa sektor bahan baku secara konsisten menghadapi tekanan jual, sementara sektor transportasi menunjukkan volatilitas dengan perubahan arah yang signifikan.
","question":"Sektor-sektor apa saja yang paling terpengaruh oleh pelemahan IHSG?"},{"answer":"Tekanan terhadap IHSG disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, baik eksternal maupun domestik:
- Ketidakpastian Eksternal:
- Ketegangan Geopolitik: Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, khususnya kekhawatiran pasar terhadap potensi keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik Iran-Israel, menjadi pemicu utama pelemahan.
- Suku Bunga The Fed: Tingginya suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) juga turut memberikan tekanan.
- Faktor Lainnya:
- Antisipasi Libur Panjang Sekolah: Adanya antisipasi libur panjang sekolah dapat memengaruhi aktivitas pasar.
- Aksi Profit Taking: Pelaku pasar melakukan aksi ambil untung setelah periode kenaikan.
- Keputusan Bank Sentral China (PBoC): Keputusan PBoC untuk mempertahankan suku bunga acuannya juga menjadi salah satu faktor.
- Pelemahan Nilai Tukar Rupiah: Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS turut berkontribusi pada sentimen negatif pasar.
Faktor-faktor ini secara kolektif menciptakan sentimen negatif yang mendorong pelemahan IHSG.
","question":"Apa saja faktor-faktor utama yang menyebabkan tekanan pada IHSG?"},{"answer":"Meskipun ketegangan geopolitik menjadi pemicu utama pelemahan pasar, kekhawatiran tersebut sedikit mereda setelah adanya perkembangan positif. Presiden Amerika Serikat menunda keputusan intervensi militer selama dua pekan. Penundaan ini memberikan sedikit jeda bagi pasar untuk mencerna situasi dan mengurangi tekanan jual yang disebabkan oleh ketidakpastian geopolitik yang ekstrem.
Namun, perlu dicatat bahwa meskipun ada sedikit peredaan kekhawatiran, faktor-faktor lain seperti suku bunga tinggi dan kondisi domestik tetap memberikan tekanan pada IHSG.
","question":"Apakah ada faktor yang meredakan kekhawatiran pasar terkait ketegangan geopolitik?"},{"answer":"Ya, meskipun IHSG terkoreksi, kondisi ini justru menciptakan peluang bagi investor. Pelemahan harga saham secara umum membuat beberapa saham menjadi lebih terjangkau atau 'murah'.
CNBC Indonesia Research mencatat bahwa ada 10 saham dengan valuasi murah yang masuk dalam konstituen indeks IDX30. Saham-saham ini memiliki rasio Price to Book Value (PBV) di bawah rata-rata PBV selama lima tahun terakhir, menunjukkan bahwa harganya saat ini relatif lebih rendah dibandingkan nilai buku historisnya.
Kondisi koreksi pasar seringkali dianggap sebagai momen yang tepat bagi investor jangka panjang untuk mengakumulasi saham-saham berkualitas dengan harga diskon.
","question":"Apakah pelemahan IHSG menciptakan peluang investasi?"},{"answer":"Meskipun ada peluang untuk membeli saham dengan harga lebih terjangkau saat IHSG terkoreksi, investor disarankan untuk tidak hanya terpaku pada harga murah. Keputusan investasi sebaiknya mempertimbangkan beberapa aspek penting:
- Fundamental Perusahaan: Lakukan analisis mendalam terhadap kesehatan keuangan, manajemen, dan model bisnis perusahaan.
- Prospek Pertumbuhan Kinerja Keuangan: Evaluasi potensi pertumbuhan pendapatan dan laba perusahaan di masa depan.
- Analisis Teknikal: Gunakan analisis teknikal untuk memahami pola pergerakan harga saham dan menentukan titik masuk serta keluar yang optimal.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini secara komprehensif, investor dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan meminimalkan risiko, serta memaksimalkan potensi keuntungan dalam jangka panjang.
","question":"Apa yang perlu dipertimbangkan investor saat mencari peluang investasi di tengah koreksi IHSG?"},{"answer":"Perbedaan data pelemahan IHSG dari berbagai sumber pada periode tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor:
- Waktu Pengambilan Data: Beberapa laporan mungkin mengambil data pada sesi pertama perdagangan, sementara yang lain melaporkan data penutupan pasar. Pergerakan harga saham bisa sangat dinamis dalam satu hari.
- Metodologi Perhitungan: Meskipun IHSG memiliki formula standar, ada kemungkinan sedikit perbedaan dalam pembulatan angka atau sumber data mentah yang digunakan oleh masing-masing media.
- Sumber Data yang Berbeda: Meskipun semua merujuk pada kinerja IHSG, mereka mungkin mengandalkan penyedia data pasar yang sedikit berbeda atau memiliki waktu pembaruan data yang tidak persis sama.
Sebagai contoh, pada Kamis, 19 Juni 2025, economy.okezone.com memberikan dua angka pelemahan yang berbeda (1,41% dan 1,96%) dengan volume dan nilai transaksi yang juga berbeda. Demikian pula pada Jumat, 20 Juni 2025, data sesi pertama dari economy.okezone.com berbeda dengan data penutupan dari cnnindonesia.com, pikiran-rakyat.com, dan viva.co.id.
Meskipun ada perbedaan angka, tren umum yang ditunjukkan oleh semua sumber adalah pelemahan IHSG yang signifikan selama dua hari perdagangan tersebut.
","question":"Mengapa terdapat perbedaan data pelemahan IHSG dari berbagai sumber pada periode tersebut?"}]Masih Seputar ekonomi
Pasar Modal Syariah Indonesia Berkembang Pesat, Didukung SIW 2025 dan Gen Z
sekitar 5 jam yang lalu

Pemerintah Finalisasi Satgas Percepatan Investasi, Atasi Hambatan dan Permudah Perizinan
sekitar 8 jam yang lalu

Pemerintah dan Swasta Gencarkan Dukungan Digitalisasi UMKM untuk Naik Kelas
sekitar 8 jam yang lalu

Prabowo-Putin Sepakati Investasi Rp37,7 Triliun dan Percepat Perjanjian Dagang RI-Eurasia
sekitar 11 jam yang lalu

BSU Rp600.000 Tahun 2025 Segera Cair, Cek Status Penerima Tanpa Daftar
sekitar 11 jam yang lalu

IHSG Anjlok Tertekan Konflik Iran-Israel dan Kebijakan Suku Bunga The Fed
sekitar 14 jam yang lalu

Harga Emas Antam dan Perhiasan Turun Drastis, Investor Wajib Waspada Geopolitik
sekitar 14 jam yang lalu

Kementan dan Polri Resmi Tetapkan Harga Ayam Hidup Rp18.000/Kg untuk Peternak
sekitar 17 jam yang lalu

12 Perusahaan Indonesia Masuk Forbes Global 2000, BNI Peringkat 1.064 Dunia
sekitar 17 jam yang lalu

BPJPH Gelar Indonesia Halal Festival 2025: Sertifikasi Gratis dan Ribuan Lowongan P3H
1 hari yang lalu

Sumber Artikel
Berita Terbaru
Kengerian 28 Years Later: Danny Boyle Hadirkan Trilogi Zombie Terinspirasi Pandemi

SCTV Music Awards 2025 Sukses Digelar, Lyodra dan Rony Parulian Raih Penghargaan Bergengsi

Ronald Sinaga Pendaftar Pertama Caketum PSI, Siap Bersaing Lawan Jokowi

Pemerintah Resmi Mulai Evakuasi Ratusan WNI dari Iran dan Israel Akibat Konflik

PBSI Gelar Evaluasi Besar Bulutangkis: Atlet Utama Belum Elite, Target Juara Ditetapkan
Trending

Konflik Iran-Israel Memanas: Serangan Nuklir dan Rudal Balistik Saling Dibalas

Rudal Iran Hantam RS Israel, AS Pertimbangkan Intervensi di Tengah Eskalasi Konflik

Konflik Iran-Israel Memanas: Rudal Hujani Wilayah, Kekhawatiran Nuklir Meningkat

Konflik Israel-Iran Memanas: Rudal Balistik Hujani Tel Aviv, AS Tingkatkan Kehadiran Militer

Israel Gempur Fasilitas Nuklir Iran, AS Pertimbangkan Keterlibatan Langsung
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.