The Fed dan Bank Indonesia Kompak Tahan Suku Bunga Acuan, Rupiah Melemah di Tengah Ketidakpastian Global

The Fed dan Bank Indonesia kompak tahan suku bunga acuan di tengah ketidakpastian global. Rupiah melemah, inflasi terjaga, dan proyeksi kebijakan ekonomi penting dibahas.

article

Metrics

{"image":"https://i.ytimg.com/vi/2AkIVTkC55g/hq720.jpg?sqp=-oaymwE7CK4FEIIDSFryq4qpAy0IARUAAAAAGAElAADIQj0AgKJD8AEB-AH-CYAC0AWKAgwIABABGBMgICh_MA8=&rs=AOn4CLD0qXVfDzjZNDUKhYlMbw6DuPTS0A","trendingStart":"2025-06-19T08:00:00.469Z","trendingEnd":"2025-06-19T08:00:00.460Z","updatedAt":"2025-06-19T08:01:23.429Z","articleCount":8}
article

Overview

```html

The Fed mempertahankan suku bunga di 4,25%-4,5% karena inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah. BI juga mempertahankan BI Rate di 5,5% untuk menjaga inflasi dan stabilitas Rupiah. Keputusan The Fed melemahkan Rupiah menjadi Rp16.352 per dolar AS. Apindo menyatakan suku bunga tinggi menghambat ekspansi bisnis dan penciptaan lapangan kerja.

```
article

Fakta

[{"color":"red","headerTitle":"🏛️ Keputusan Federal Reserve","points":["Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,5% pada pertemuan FOMC Juni 2025.","Keputusan ini diambil di tengah ekspektasi inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah di masa depan.","Proyeksi pemangkasan suku bunga untuk tahun 2026 dan 2027 dikurangi menjadi empat kali atau sekitar 1%.","Tujuh dari 19 peserta rapat tidak menginginkan pemotongan suku bunga pada tahun 2025, menunjukkan ketidakpastian di antara pejabat The Fed.","Gubernur Jerome Powell menyatakan bahwa tekanan inflasi masih kuat dan penurunan suku bunga akan terjadi secara perlahan."]},{"color":"blue","headerTitle":"🏦 Kebijakan Bank Indonesia","points":["Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) tetap pada 5,5% setelah Rapat Dewan Gubernur 17-18 Juni 2025.","Keputusan ini sejalan dengan proyeksi inflasi yang rendah dan terkendali pada 2025-2026, sesuai target 2,5% ±1%.","BI juga bertujuan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.","BI akan terus memantau ruang untuk penurunan suku bunga guna mendukung pertumbuhan ekonomi, sambil memastikan inflasi sesuai target dan rupiah stabil.","Kebijakan makroprudensial yang akomodatif akan terus dijalankan untuk mendorong pertumbuhan kredit dan meningkatkan fleksibilitas pengelolaan likuiditas perbankan.","Ekonom Permata Bank memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga, namun melihat ruang untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada kuartal ketiga."]},{"color":"yellow","headerTitle":"📉 Dampak Pasar dan Respons Dunia Usaha","points":["Nilai tukar rupiah pada 19 Juni 2025 dibuka melemah 39 poin menjadi Rp16.352 per dolar AS.","Pelemahan rupiah dipicu oleh keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga acuannya, menyebabkan dolar AS menguat.","Rupiah diperkirakan akan bergerak di antara Rp16.250 hingga Rp16.400 per dolar AS.","Ketua Umum Apindo menyatakan bahwa suku bunga yang tinggi menghambat ekspansi dan penciptaan lapangan kerja karena biaya pendanaan yang mahal.","Apindo mengusulkan langkah-langkah konkret kepada otoritas moneter dan pemerintah untuk mengatasi masalah likuiditas yang terjangkau dan kepastian regulasi."]}]
play_circle

Video

[{"videoId":"d7Cm2vyTfu0","title":"Beda Kebijakan BI & The Fed Soal Suku Bunga","source":"CNBC Indonesia"},{"videoId":"HCSV0ruq7So","title":"Warning! Gubernur The Fed: Era Suku Bunga Tinggi Berlangsung Lama","source":"CNBC Indonesia"}]
article

FAQ

[{"answer":"

Pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juni 2025, Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya. Suku bunga acuan The Fed tetap berada di kisaran 4,25% hingga 4,5%.

","question":"Apa keputusan Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan Juni 2025?"},{"answer":"

Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuannya didasarkan pada beberapa pertimbangan utama:

  • Ekspektasi Inflasi: Adanya ekspektasi inflasi yang lebih tinggi di masa depan.
  • Pertumbuhan Ekonomi: Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah di masa depan.
  • Pernyataan Pejabat: Gubernur The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa tekanan inflasi masih kuat dan penurunan suku bunga akan terjadi secara perlahan.
  • Risiko Tarif: The Fed sebelumnya juga memperingatkan bahwa kebijakan tarif yang diusulkan oleh Presiden Trump berisiko mendorong inflasi.
","question":"Mengapa The Fed mempertahankan suku bunga acuannya?"},{"answer":"

Proyeksi pemotongan suku bunga The Fed menunjukkan adanya penyesuaian dari perkiraan sebelumnya:

  • Tahun 2025: Ada potensi penurunan suku bunga sebanyak dua kali pada akhir tahun 2025.
  • Tahun 2026 dan 2027: Proyeksi pemangkasan suku bunga untuk tahun 2026 dan 2027 dikurangi menjadi empat kali, atau sekitar 1% secara total.
","question":"Bagaimana proyeksi pemotongan suku bunga The Fed untuk tahun 2025, 2026, dan 2027?"},{"answer":"

Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 17-18 Juni 2025, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya:

  • BI Rate: Tetap pada 5,5%.
  • Suku Bunga Deposit Facility: Dipertahankan pada 4,75%.
  • Suku Bunga Lending Facility: Dipertahankan sebesar 6,25%.
","question":"Apa keputusan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan pada Juni 2025?"},{"answer":"

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa keputusan mempertahankan suku bunga sejalan dengan beberapa faktor:

  • Proyeksi Inflasi: Inflasi diperkirakan akan tetap rendah dan terkendali pada tahun 2025-2026, sesuai target 2,5% ±1%.
  • Stabilitas Nilai Tukar: Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
  • Dukungan Pertumbuhan Ekonomi: BI akan terus memantau ruang untuk penurunan suku bunga guna mendukung pertumbuhan ekonomi, sambil memastikan inflasi sesuai target dan rupiah stabil.
  • Kebijakan Makroprudensial: Kebijakan makroprudensial yang akomodatif akan terus dijalankan untuk mendorong pertumbuhan kredit dan meningkatkan fleksibilitas pengelolaan likuiditas oleh perbankan.
","question":"Apa alasan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya?"},{"answer":"

Keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga acuannya berdampak pada nilai tukar rupiah. Pada 19 Juni 2025, rupiah dibuka melemah 39 poin menjadi Rp16.352 per dolar AS. Pelemahan ini dipicu oleh penguatan dolar AS setelah keputusan The Fed. Rupiah diperkirakan akan bergerak di antara Rp16.250 hingga Rp16.400 per dolar AS.

","question":"Bagaimana dampak keputusan The Fed terhadap nilai tukar rupiah?"},{"answer":"

Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyatakan bahwa suku bunga yang tinggi memiliki dampak negatif bagi dunia usaha:

  • Hambatan Ekspansi: Suku bunga tinggi menghambat ekspansi bisnis.
  • Penciptaan Lapangan Kerja: Menghambat penciptaan lapangan kerja baru.
  • Biaya Pendanaan Mahal: Biaya pendanaan yang mahal memperlambat investasi baru.
  • Kapasitas Pertumbuhan: Membatasi kapasitas usaha untuk tumbuh dan berkembang.
","question":"Bagaimana pandangan dunia usaha (Apindo) terhadap suku bunga tinggi di Indonesia?"},{"answer":"

Apindo mengusulkan beberapa langkah konkret kepada otoritas moneter dan pemerintah untuk mengatasi masalah suku bunga tinggi dan dampaknya terhadap dunia usaha. Rekomendasi tersebut meliputi:

  • Likuiditas Terjangkau: Dunia usaha membutuhkan akses terhadap likuiditas yang terjangkau.
  • Kepastian Regulasi: Pentingnya kepastian regulasi untuk mendukung iklim investasi.
  • Kemudahan Berusaha: Perlunya kemudahan dalam berusaha agar bisnis dapat beroperasi dan berkembang tanpa hambatan yang tidak perlu.
","question":"Apa rekomendasi Apindo untuk mengatasi dampak suku bunga tinggi?"}]

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang