Danantara dan INA Investasi Rp13 Triliun di Chandra Asri, Perkuat Industri Petrokimia

Danantara dan INA berinvestasi Rp13 triliun di Chandra Asri untuk pengembangan Pabrik CA-EDC, mendukung industrialisasi, mengurangi impor, dan meningkatkan produksi.

article

Metrics

{"image":"https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2025/06/17/IMG_20250617_101358.jpg","trendingStart":"2025-06-18T14:00:00.730Z","trendingEnd":"2025-06-18T14:00:00.718Z","updatedAt":"2025-06-18T14:01:41.680Z","articleCount":3}
article

Overview

Danantara dan INA menginvestasikan sekitar Rp13 triliun ke pabrik petrokimia Chandra Asri untuk pengembangan pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC). Investasi ini bertujuan mendukung hilirisasi industri, mengurangi impor, dan memperkuat ketahanan nasional dengan meningkatkan produksi soda api dan Etilen Diklorida. Pabrik CA-EDC akan dikelola PT Chandra Asri Alkali.

article

Fakta

[{"color":"blue","headerTitle":"💰 Fakta Utama Investasi","points":["Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan Indonesia Investment Authority (INA) menginvestasikan US$800 juta (sekitar Rp13,02-13,03 triliun) ke PT Chandra Asri Pacific Tbk.","Investasi ini secara spesifik ditujukan untuk pengembangan Pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC).","Pabrik CA-EDC akan dikelola oleh anak perusahaan Chandra Asri Group, yaitu PT Chandra Asri Alkali (CAA)."]},{"color":"green","headerTitle":"🎯 Tujuan Strategis","points":["Tujuan utama investasi adalah mendukung industrialisasi hilir, mengurangi impor, dan memperkuat ketahanan nasional.","Investasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan produksi soda api dan Etilen Diklorida, yang krusial bagi industri hilir seperti pemrosesan nikel.","Danantara melihat investasi ini sebagai cara untuk menjaga nilai aset strategis nasional melalui hilirisasi Klor-alkali dan etilen diklorida.","CEO INA, Ridha Wirakusumah, menyatakan investasi ini akan membangun fondasi pertumbuhan industri jangka panjang dan meningkatkan daya saing Indonesia."]},{"color":"yellow","headerTitle":"📈 Potensi Produksi & Ekonomi","points":["Pabrik CA-EDC akan memiliki kapasitas produksi 400 ribu ton soda kaustik padat dan 500 ribu ton Ethylene Dichloride per tahun pada tahap pertama.","Produksi Ethylene Diklorida ditargetkan untuk ekspor, berpotensi menghasilkan devisa Rp5 triliun per tahun.","Investasi ini juga berpotensi mengurangi ketergantungan impor soda kaustik, dengan penghematan sekitar Rp4,9 triliun per tahun."]}]
play_circle

Video

[{"videoId":"CjJ4XJ_3Nos","title":"Danantara-INA Investasi USD800 Juta ke TPIA | IDX CHANNEL","source":"IDX CHANNEL"},{"videoId":"9VyB9t5fmeo","title":"Danantara & INA Suntik Rp 13 Triliun ke Perusahaan Prajogo Pangestu","source":"CNBC Indonesia"}]
article

FAQ

[{"answer":"

Investasi ini adalah penanaman modal oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan Indonesia Investment Authority (INA) ke pabrik petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk. Investasi ini secara spesifik ditujukan untuk pengembangan Pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC).

","question":"Apa itu investasi yang dilakukan oleh Danantara dan INA?"},{"answer":"

Nilai investasi yang disalurkan adalah US$800 juta. Dalam Rupiah, terdapat sedikit perbedaan data: CNNIndonesia.com melaporkan sekitar Rp13,02 triliun, sementara Tirto.id melaporkan Rp13,03 triliun.

","question":"Berapa nilai investasi yang disalurkan oleh Danantara dan INA?"},{"answer":"

Pihak-pihak utama yang terlibat adalah:

  • Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara)
  • Indonesia Investment Authority (INA)
  • PT Chandra Asri Pacific Tbk. sebagai penerima investasi.
  • PT Chandra Asri Alkali (CAA), anak perusahaan Chandra Asri Group, yang akan mengelola Pabrik CA-EDC.
","question":"Siapa saja pihak yang terlibat dalam investasi ini?"},{"answer":"

Tujuan utama investasi ini sangat strategis dan multifaset:

  • Mendukung industrialisasi hilir di Indonesia.
  • Mengurangi ketergantungan impor bahan baku penting.
  • Memperkuat ketahanan nasional dalam pasokan bahan industri.
  • Meningkatkan produksi soda api (soda kaustik) dan Etilen Diklorida (EDC) di dalam negeri, yang krusial untuk industri hilir seperti pemrosesan nikel.
  • Menjaga nilai aset strategis nasional melalui hilirisasi Klor-alkali dan etilen diklorida.
  • Memperkuat pasokan bahan industri dalam negeri dan memperluas ekspor.
  • Membangun fondasi pertumbuhan industri jangka panjang dan meningkatkan daya saing Indonesia.
","question":"Apa tujuan utama dari investasi Danantara dan INA di Chandra Asri?"},{"answer":"

Pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) akan menghasilkan dua produk utama:

  • Soda api (soda kaustik)
  • Etilen Diklorida (EDC)
","question":"Produk apa saja yang akan dihasilkan oleh Pabrik CA-EDC?"},{"answer":"

Pada tahap pertama, Pabrik CA-EDC akan memiliki kapasitas produksi:

  • 400 ribu ton soda kaustik padat per tahun
  • 500 ribu ton Ethylene Dichloride per tahun
","question":"Berapa kapasitas produksi Pabrik CA-EDC pada tahap pertama?"},{"answer":"

Pabrik CA-EDC akan dikelola oleh PT Chandra Asri Alkali (CAA), yang merupakan anak perusahaan dari Chandra Asri Group.

","question":"Siapa yang akan mengelola Pabrik CA-EDC ini?"},{"answer":"

Investasi ini diharapkan membawa manfaat ekonomi signifikan:

  • Potensi penghematan devisa: Dengan mengurangi ketergantungan impor soda kaustik, Indonesia berpotensi menghemat sekitar Rp4,9 triliun per tahun.
  • Potensi peningkatan devisa dari ekspor: Produksi Ethylene Dichloride (EDC) akan diekspor, yang berpotensi menghasilkan devisa hingga Rp5 triliun per tahun.
  • Secara keseluruhan, investasi ini berkontribusi pada peningkatan nilai tambah di dalam negeri dan mengurangi defisit neraca perdagangan.
","question":"Apa manfaat ekonomi dari investasi ini bagi Indonesia?"},{"answer":"

Investasi ini memiliki dampak jangka panjang yang positif terhadap ketahanan nasional dan daya saing:

  • Ketahanan Nasional: Dengan meningkatkan produksi bahan baku penting seperti soda kaustik dan EDC di dalam negeri, Indonesia mengurangi ketergantungan pada pasokan global, yang sangat penting untuk stabilitas industri dan ekonomi, terutama di tengah gejolak pasar internasional. Ini memperkuat pasokan bahan industri dalam negeri.
  • Daya Saing: CEO INA, Ridha Wirakusumah, menyatakan bahwa investasi ini akan \"membangun fondasi pertumbuhan industri jangka panjang dan meningkatkan daya saing Indonesia.\" Dengan pasokan bahan baku yang lebih stabil dan kompetitif, industri hilir di Indonesia, termasuk sektor pemrosesan nikel, dapat beroperasi lebih efisien dan bersaing di pasar global. Ini juga mendukung upaya hilirisasi industri nasional.
","question":"Bagaimana investasi ini mendukung ketahanan nasional dan daya saing Indonesia?"}]

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang